Kamis, 05 Juni 2014

Formasi Tempur Latgab TNI 2014

Formasi Tempur Latgab TNI 2014 (photo: (ANTARA/Seno)
Formasi Tempur Latgab TNI 2014 (photo: (ANTARA/Seno)

Sejumlah pesawat tempur melakukan formasi tempur sebelum membombardir daerah sasaran dalam Latgab TNI 2014 di Puslatpur Korps Marinir T-12 Karang Tekok, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6/2014).
Formasi Tempur Latgab TNI 2014 (photo: (ANTARA/Seno)
Formasi Tempur Latgab TNI 2014 (photo: (ANTARA/Seno)

Sebanyak 40 pesawat tempur terdiri dari 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314, 32 pesawat angkut 16 C130, 4 B-737, 3 F-28, 4 C-295, 2 CN-235, 3 Cassa-212, 11 heli dan 11 Heli Nas/332/330.




JKGR.

Rabu, 04 Juni 2014

Sukhoi dan F16 bombardir Karang Tekok

Sukhoi dan F16 bombardir Karang Tekok
 Pesawat tempur Sukhoi SU-30 (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)

Sejumlah pesawat tempur Sukhoi, F16 dan Hawk milik TNI AU membombardir kawasan Karang Tekok, Situbondo, Jatim, Rabu dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014.

Pesawat-pesawat canggih andalan TNI AU itu terbang dari berbagai penjuru kemudian terbang rendah untuk menjatuhkan puluhan bom di tempat yang disimulasikan sebagai markas komando musuh.

Akibat ledakan bom itu menimbulkan suara dentuman keras serta kepulan asap hitam membumbung. Operasi prajurit udara itu merupakan kelanjutan dari serangan-serangan meriam yang sebelumnya dilakukan oleh TNI AL dari kapal perang dan Armed Marinir dari Pantai Banongan.

Setelah pengeboman, pesawat-pesawat TNI AU melakukan terbang dengan forrmasi gabungan, termasuk T50, yakni pesawat terbaru jenis latih tempur yang diproduksi oleh Korea Selatan.

Tim selanjutnya ada helikopter yang menurunkan pasukan darat menggunakan tali karena disimulasikan di tempat itu helikopter tidak bisa mendarat. Sejumlah helikopter tampak beberapa kali menurunkan pasukan. Sementara suara pesawat-pesawat tempur yang meraung-raung ikut "memeriahkan" aksi helikopter tersebut. Keberadaan pesawat tempur untuk melindungi penurunan pasukan dengan helikopter.

Latihan yang disaksikan oleh Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, para kepala staf angkatan dan sejumlah perwira militer negara sahabat ini menampilkan kemampuan satuan udara TNI dalam menjalankan tugasnya mengawal keutuhan NKRI.

Sesuai skenario, setelah pasukan TNI, selanjutnya tank-tank Marinir dan TNI bergerak mendekati sarang musuh. Di belakangnya pasukan infanteri terus bergerak. Sambil melindungi prajurit infanteri, tank-tank itu juga mengeluarkan tembakan ke markas musuh. Sejumlah helikopter jenis MI dan Bolco milik penerbang TNI AD juga unjuk kebolehan menembakkan meriam. Penyerbuan tempat musuh ituu berakhir sekitar pukul 11.30.

Menhan seusai menyaksikan kegiatan tersebut mengucapkan selamat kepada segenap prajurit TNI yan dinilainya sukses dalam menjalankan semua skenario latihan.

MLRS Astros 2 Segera Tiba

Penembakan MLRS atros 2 menggunakan Amunisi AV  SS 80
Penembakan MLRS atros 2 menggunakan Amunisi AV SS 80

Indonesia akan menerima kiriman pertama 13 launcher MLRS Astros 2 MK.6 pada bulan Agustus 2014. Dengan jadwal pengiriman ini, MLRS Astros 2, memungkinkan ditampilkan pada HUT TNI 2014, yang jatuh tanggal 5 Oktober nanti. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin yang datang ke Brazil 27 Mei 2014, untuk melihat ujicoba penembakan, seperti yang dinyatakan Metro TV.
Pengadaan MLRS Astros 2 Indonesia ditandatangani dengan Avibras Industria Aeroespacial Brazil, pada 30 September 2013 lalu. Kontrak meliputi pembelian 36 launcher dengan chasis roda (termasuk dua training machines ), transport- charging machines, fire control vehicles, mobile repair shops, mobile weather stations, machinery control battery commander.
Harga kontrak ini senilai 402 juta dolar AS, termasuk pelatihan dan suku cadang.
MLRS Astros 2
MLRS Astros 2

Pengiriman 36 MLRS Astros 2 akan tuntas di tahun 2016, untuk mengisi dua batalion MLRS, di Jawa Barat dan Jawa Timur, sebagai bagian dari alutsista Kostrad.
Multi Launcher Rocket System MLRS 2, menggunakan amunisi AV family dengan daya tembak 9 hingga 90km, termasuk AV SS 60 kaliber 300mm (60km) dan AV SS 80 kaliber 300mm (90 km). System kontrol yang baru juga akan dimiliki Indonesia, termasuk amunisi roket jenis baru dapat dimiliki Indonesia ke depannya, yang saat ini masih diuji coba oleh Avibras Brazil. (Vpk.name).

JKGR. 

Pertempuran Latgab 2014

tank-22
Tank Scorpion dan Stormer Kostrad dilibatkan dalam latihan gabungan (Latgab) TNI 2014 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/6). Tank Scorpion ini dioperasikan oleh Batalion Kavaleri (Yonkav) 1 Cijantung dan Tonkav 8 Pasuruan.
tank23
tank-24
tank44
Pertempuran jarak dekat Kompi Mekanis 1 Yonif 203 di Latgab TNI
Sejumlah anggota pasukan Kompi Mekanis 1 Yonif Mekanis 203 AK melakukan aksi Pertempuran Jarak Dekat (PJD) dengan skenario merebut wilayah lawan saat Latgab TNI 2014 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/6).
Dalam aksinya Kompi Mekanis menjebol pertahanan musuh dengan panser Anoa. Aksi Pertempuran Jarak Dekat (PJD) ini merupakan skenario pasukan dalam merebut wilayah pertahanan lawan.
Kompi Mekanis 1 Yonif 203 di Latgab 2014
Kompi Mekanis 1 Yonif 203 di Latgab 2014
yonmek-2
yonmek4
yonmek5
yonmek6
Aksi Marinir dengan Tank BMP3F saat Latgab TNI di Situbondo
Barisan Tank BMP3F milik Marinir TNI AL yang akan diturunkan saat Latgab TNI 2014 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/6).
Tank buatan Rusia yang dilengkapi senjata kaliber 100 mm ini mampu melaju di darat 70 km/jam dan di air 12 knot/mil.
Tank Amfibi buatan Rusia ini juga diturunkan pada Latgab TNI bersama dengan Scorpion buatan Inggris milik Kostrad dan Anoa buatan Indonesia milik Yonif Mekanis 203 TNI AD.
marinir57
marinir55
marinir56
marinir58
Manuver helikopter Bell 412 di Latgab TNI
Sejumlah helikopter Bell 412 milik Puspenerbad TNI AD melakukan mobilisasi udara (mobud) di Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Situbondo, Jatim, Senin (2/6). Helikopter tersebut merupakan salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dikerahkan TNI dalam Latgab.
heli1
heli3
heli4
heli2
(Merdeka.com)

Latihan Operasi Tempur Laut Gabungan 2014

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin menembakkan misil rudal jenis Exocet MM-40 dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin menembakkan misil rudal jenis Exocet MM-40 dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)

Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) Latgab TNI 2014, melaksanakan manuver tempur untuk menguji kemampuan kesatuan tugas operasi dalam suatu Operasi Tempur Laut Gabungan tahun 2014, di Samudera Hindia, Selasa (03/06).
Operasi Tempur Laut Gabungan diskenariokan terjadi pertempuran laut yang berkobar antara unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang tergabung dalam Kogaslagab dengan beberapa kapal perang dan kapal selam musuh di Samudera Hindia.
Pertempuran laut ini dipimpin Panglima Komando Tugas Laut Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Dan Guspurlatim).
Sejumlah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) melintas dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Sejumlah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) melintas dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)

Aksi pertempuran laut berlangsung sengit tatkala dua kekuatan laut bertemu dan saling berhadapan. Sekitar 23 KRI yang terlibat dalam formasi Kogaslagab menembakkan berbagai senjata, mulai dari peluru kendali (Rudal) anti kapal permukaan, roket anti serangan udara, meriam artileri, meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) bom laut, roket multilaras Anti Kapal Selam (AKS) Bombovaja Ustanovka (RBU)-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut. Dalam skenario latihan, Kapal Perang RI berhasil menenggelamkan kapal musuh.
Sebagai sasaran tembak senjata artileri unsur Kogaslagab disimulasikan sebuah (Killer Tomato) yang terapung di laut. Sedangkan untuk menghadapi ancaman kapal selam musuh juga disimulasikan peperangan Anti Kapal Selam (AKS) melalui penembakan roket RBU-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut oleh unsur Kogaslagab yang memilki kemampuan AKS.
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda menembakkan meriamnya dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda menembakkan meriamnya dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)

Dalam aksi pertempuran laut ini, juga dilaksanakan Pertahanan Udara (Hanud) serta Serangan Udara Langsung (SUL) oleh pesawat Sukhoi dan F-16 TNI AU. Manuver pesawat tempur disimulasikan melindungi formasi laut Kogaslagab, serta Kogasgabfib dari serangan udara dan kapal perang musuh.
Sebuah sasaran tembak di laut (Killer Tomato) berhasil dihancurkan dan tenggelam oleh serangan bom dari pesawat F-16 TNI AU. Pengerahan dan penggelaran seluruh Alat Utama (Alut) dan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI, sebagai cerminan kemampuan TNI saat ini.
Opersi laut gabungan antara kekuatan unsur kapal perang TNI AL dan peaswat tempur TNI AU dalam kampanye militer Latgab TNI 2014, merupakan salah satu bentuk keberhasilan dalam tugas. Hal ini diperoleh melalui beberapa proses pentahapan mulai tahap pembuatan konsep operasi gabungan, koordinasi, dan komunikasi intensif antar matra.
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Yos Sudarso menembakkan rudal C-802 dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Yos Sudarso menembakkan rudal C-802 dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat khususnya di kawasan, perlu dilaksanakan kampanye militer dan operasi yang dipersiapkan, dalam rangka melaksanakan fungsi penangkalan dan penindakan terhadap invasi dari luar.
Operasi Tempur Laut Gabungan disaksikan langsung oleh Menhan RI Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Para Kepala Staf dan sejumlah anggota Komisi I DPR RI, yang onboard KRI Makassar-590 (Kadispenarmatim / Republika).

JKGR. 

Selasa, 03 Juni 2014

EMPAT RUDAL TNI AL HANTAM EKS KRI KARANG BANTENG

 

Sebanyak empat misil peluru kendali (Rudal) senjata strategis TNI AL yang diluncurkan dari kapal perang berhasil menghantam mengenai sasaran eks KRI Karang Banteng-983 di perairan Samudera Hindia, Selasa (03/06). Dua misil rudal  jenis Exocet MM-40 ditembakan dari KRI Sultan Hasanuddin-366 dan KRI Sultan Iskandar Muda-367. Sedangkan dua Rudal C-802 ditembakkan oleh KRI Yos Sudarso-353 dan KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355.

Penembakan rudal strategis disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, MSc, PhD, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Wakasad Letjen TNI Muhamad Munir, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, para anggota Komisi I DPR RI, yang onboard KRI Makassar-590.

Setelah berhasil mentraking sasaran, empal kapal perang tersebut dalam waktu yang relatif bersamaan menembakkan misil rudalnya masing-masing. Secara beruntun empat rudal tersebut menghantam lambung eks KRI Karang Banteng, menimbulkan efek ledakan hebat, dan menimbulkan nyala api yang membakar seluruh badan kapal. Akibatnya, eks Karang Banteng itu perlahan-lahan tenggelam ditelan ganasnya Samudera Hindia.

Dalam kegiatan ini juga diuji kemampuan dari hasil instalasi Sistem Kendali Senjata (SKS), perkenaan sasaran dan daya hancur yang ditimbulkan serta menguji kemampuan sistem kendali senjata unsur-unsur lain yang tergabung dalam Kogaslagab 2014.

Rudal C-802/ Yingji-82 (Yingji, arti harfiahnya adalah “Serangan Elang”) merupakan rudal antikapal permukaan yang diproduksi oleh China dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1989 oleh China Haiying Electro Mechanical Technology Academy (CHETA). Rudal ini memiliki kemampuan pantulan radar yang kecil, lintasan terbang yang rendah (sekitar 5 sampai 7 meter di atas permukaan laut) dan anti jamming yang tinggi, sehingga kapal sasaran mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi pula untuk menghambat Rudal C-802. Keakuratan  perkenaan dari Rudal ini terhadap sasaran  sekitar 98%.

Rudal C-802 dapat diluncurkan dari berbagai platform antara lain kendaraan darat bergerak/semi bergerak, kapal permukaan, kapal selam dan pesawat tempur. Sasaran utama Rudal C-802 adalah kapal tipe destroyer, frigat, landing ship tank atau sasaran permukaan laut lainnya. Selain itu, rudal C-802 dapat digunakan untuk menyerang sasaran di darat.

Rudal C-802  merupakan modifikasi versi C-801 (setara dengan rudal Exocet MM 38 buatan Perancis). Sedangkan Rudal C-802 memiliki kemampuan dan akurasi setara dengan rudal Harpoon buatan Amerika Serikat. Modifikasi mendasar pada rudal C-802 adalah penambahan sistem Turbo Jet untuk menghembuskan udara sehingga menambah jarak jangkaunya. Negara-negara pengguna rudal C-802 antara lain,  Indonesia, Bangladesh, Iran, Thailand, Pakistan, Myanmar.

Sementara itu spesifikasi rudal versi terbaru dari rudal Exocet memiliki jangkauan tembak kurang lebih 180 kilometer. Rudal ini digerakkan oleh mesin jet turbofan yang dilengkapi air intake modern. Rudal Exocet Blok 3 juga dilengkapi GPS guidance waypoint, sehingga bisa menyerang kapal atau sasaran permukaan, dengan sudut serang yang rumit, agar susah diantisipasi. Sementara korvet Sigma Class, menggunakan Exocet versi lebih baru yakni MM-40 Block 2. Rudal tersebut dipasang di sejumlah kapal perang TNI AL, antara lain KRI Diponegoro-365, KRI Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Frans Kaisiepo-368.

Aksi pertempuran laut secara besar-besaran ini, merupakan salah satu rangkaian Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014. “Uji Coba Senjata Strategis tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur unsur-unsur TNI Angkatan Laut dan juga diharapkan mampu menimbulkan dampak penangkalan (deterrence effect) baik bagi negara maupun nonnegara (State Actor dan Non State Actor) yang akan mengganggu kedaulatan NKRI”, kata Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., selaku Panglima Komando Tugas Laut Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI tahun 2014.)

(Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir) (http://koarmatim.tnial.mil.id)

PERTEMPURAN DI SAMUDERA HINDIA, KOGASLAGAB TENGGELAMKAN KAPAL PERANG MUSUH




Dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) Latgab TNI 2014, melaksanakan manuver tempur untuk menguji kemampuan kesatuan tugas operasi dalam suatu Operasi Tempur Laut Gabungan tahun 2014, di Samudera Hindia, Selasa (03/06).

Operasi Tempur Laut Gabungan diskenariokan terjadi pertempuran laut yang berkobar antara unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang tergabung dalam Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) dengan beberapa kapal perang dan kapal selam musuh di Samudera Hindia. Pertempuran laut ini dipimpin Panglima Komando Tugas Laut Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI  Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Dan Guspurlatim).

Aksi pertempuran laut berlangsung sengit tatkala dua kekuatan laut bertemu dan saling berhadapan.  Sekitar 23 KRI yang terlibat dalam formasi Kogaslagab menembakkan berbagai senjata, mulai dari peluru kendali (Rudal) anti kapal permukaan, roket anti serangan udara, meriam artileri, meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) bom laut, roket multilaras Anti Kapal Selam (AKS) Bombovaja Ustanovka (RBU)-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut. Dalam skenario latihan, Kapal Perang RI berhasil menenggelamkan kapal musuh.

Sebagai sasaran tembak senjata artileri unsur Kogaslagab disimulasikan sebuah (Killer Tomato) yang terapung di laut. Sedangkan untuk menghadapi ancaman kapal selam musuh juga disimulasikan peperangan Anti Kapal Selam (AKS) melalui penembakan roket RBU-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut oleh unsur Kogaslagab yang memilki kemampuan AKS.

Dalam aksi pertempuran laut ini, juga dilaksanakan Pertahanan Udara (Hanud) serta Serangan Udara Langsung (SUL) oleh pesawat Sukhoi dan F-16 TNI AU. Manuver pesawat tempur disimulasikan melindungi formasi laut Kogaslagab, serta Kogasgabfib dari serangan udara dan kapal perang musuh.

Sebuah sasaran tembak di laut (Killer Tomato) berhasil dihancurkan dan tenggelam oleh serangan bom dari pesawat F-16 TNI AU. Pengerahan dan penggelaran seluruh Alat Utama (Alut) dan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI, sebagai cerminan kemampuan TNI saat ini.

Opersi laut gabungan antara kekuatan unsur kapal perang TNI AL dan peaswat tempur TNI AU dalam kampanye militer Latgab TNI 2014, merupakan salah satu bentuk keberhasilan dalam tugas. Hal ini diperoleh melalui beberapa proses pentahapan mulai tahap pembuatan konsep operasi gabungan, koordinasi, dan komunikasi intensif antar matra.

Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat khususnya di kawasan, perlu dilaksanakan kampanye militer dan operasi yang dipersiapkan,  dalam rangka melaksanakan fungsi penangkalan dan penindakan terhadap invasi dari luar.

Operasi Tempur Laut Gabungan disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, MSc, PhD, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, para anggota Komisi I DPR RI, yang onboard KRI Makassar-590.

(Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir)(http://koarmatim.tnial.mil.id)

Panser Anoa RCWS Pindad

 
Panser Anoa 6x6 RCWS
Panser Anoa 6×6 RCWS

PT Pindad semakin percaya diri, setelah mengembangkan berbagai varian panser Anoa yang salah satu andalannya adalah Panser Anoa RCWS. Dengan adanya remote control weapon system ini, pasukan yang berada di Panser Anoa semakin aman dan semakin praktis untuk melumpuhkan musuh.
Adapun spesifikasi Panser Anoa RCWS, secara umum, sebagai berikut:

Peralatan standart:
Winch 6 ton, Pioneer Set, Pemadam Kebakaran, Penyejuk Udara, Toolkit Pengemudi, Lampu-Peta, Jaring Kamuflase, Hydraulic Rear Rampdoor System, Smoke Grenade Dischargers cal.66 mm; (3 right, 3 left).

Fitur opsional
Komunikasi (AM, FM Radio dan Intercom Set; 2x12V-100 Amp baterai), GPS, NVG, Add -on Keramik lapis baja Armament ; RCWS-Cal 7,62 / 12,7 mm (Remote Control Weapon System). Senjata di bagian belakang Senapan Mesin Ringan 7,62 mm.

Turet
- Elevation : -10o s.d. +45o
- Rotation : 360o
- Operation : Manually

Spesifikasi:
Configuration: 6 x 6 Crew: 3 + 10 Persons Dimension (LxWxH) mm: ± 6.000×2.500×2.170 (hull); ±6.000×2.500×2.500 (copula) Wheel Base: 1.510 mm Empty Weight: ± 12.500 kg Combat Weight: ±14.500 kg Power to Weight Ratio: > 20 Hp/ton.
Performance Max Speed (Flat Road): ± 80 km/h (safety speed recommendation). (Offroad): ± 40 km/h Max. Gradient: 60 % (31°) Max. Side Slope: 30 % (17°) Angle of Approach/Departure : 45°/45° Fording Depth: 1 m Vertical Obstacle : 0.40 m Ground Clearance: 0.40 m Trench: ± 0.75 m Turning Radius : < 10 m Fuel Tank: ± 200 Liter Maximum Range: ± 600 km.
Technical Engine : Diesel Turbo Charger Inter Cooler, 6 Cylinders Inline 320 HP @ 2.300 rpm. Water Cooling, EURO-3 Transmission : Automatic ZF 6HP502S 6 forward / 1 reverse Engine Coolling System : Hydrolic Drive Cooling Fan Body Protection : Monocoque Armoured Steel, Armoured Glass Optional Protection : Applique Armoured (Ceramic/Composite) Suspension: Modular Independent with Torsion Bar Steering System : Mechanical Hydraulic Power Steering on 2 axle, front & midle Wheel & Tyre: 1400 – R20 Runflat Insert Brake System: All Wheel Hydropnematic Controled Disc Brake Electrical (Battery): 2 x 12v – 100 AH (Alternator): 24V / 100 Amp.
Pindad juga mengeluarkan Panser Anoa APC, Armor Personal Carrier, angkut pasukan yang sudah terjun di perang Libanon.
Panser Anoa APC
Panser Anoa APC

Spesifikasi Panser Anoa APC:
Configuration: 6 x 6 Crew: 3 + 10 Persons Dimension (LxWxH) mm:± 6.000×2.500×2.170 (hull); ± 6.000×2.500×2.500 (copula) Wheel Base : 1.510 mm Empty Weight: ± 12.500 kg Combat Weight: ± 14.500 kg Power to Weight Ratio : > 20 Hp/ton.
Performance: Max Speed (Flat Road): ± 80 km/h (safety speed recommendation). (Offroad): ± 40 km/h Max. Gradient : 60 % (31°) Max. Side Slope: 30 % (17°) Angle of Approach/Departure : 45°/45° Fording Depth: 1 m Vertical Obstacle: 0.40 m Ground Clearance: 0.40 m Trench: ± 0.75 m Turning Radius: < 10 m Fuel Tank: ± 200 Liter Maximum Range: ± 600 km.
Weapon System:
Smoke Grenade Dischargers: cal.66 mm; (3 right, 3 left).
Turret:
- Elevation: -10° s.d +45°
- Rotation: 360°
- Operation: Manual

Panser Anoa Logistik:
Panser Anoa 6x6 Logistic
Panser Anoa 6×6 Logistic

Perlengkapan Standar
Winch 6 ton, Pioneer Set, Pemadam Kebakaran, Penyejuk Udara, Toolkit Pengemudi, Lampu-Peta, Jaring Kamuflase, Hydraulic Rear Rampdoor System.

Kargo Amunisi
- Ammunition Box, Ammunition Rack, Ammunition pay load 1,5 ton

Bahan Bakar
- 2 ton Electrical Winch for Handling; Payload : Capacity of 1,600 litre in 8 pcs Full tank; 35 leife/minute fuel Pump capacity

Fitur Pilihan
Komunikasi (AM; FM Radio and Intercom Set; 2x12V – 100 Amp battery); GPS; NVG; Fire Supression System; Add-on Ceramic Armoured; Amament (cal 7.62 mm or cal 12.7 mm or AGL cal 40 mm).

Panser Anoa Recovery
image
Panser Anoa Recovery
Panser Anoa Recovery
Panser Anoa Ambulance
Panser Anoa Ambulance
Panser Anoa Ambulance
image
Peralatan Standar
Winch 6 ton, Pioneer Set, Pemadam Kebakaran, Penyejuk Udara, Toolkit Pengemudi, Lampu-Peta, Jaring Kamuflase, Hydraulic Rear Rampdoor System.

Perlengkapan Medis
First Aid Kit, 3 stretcher and 2 seat for 5 medics ; 1 Oxygen Regulator Unit 2×15 lt/200 bar; 2 Regulator Pressure; 1 Flowmeter; 1 Extra Regulator Unit 1×5 lt/200 bar Oxygen; Flowmeter, 3 Oxygen Supply Out Out; 1 Respirator Unit, and 1 Respirator Pump Unit; 1 Equipment Unit for First Aid; 1 Cabinet for 10 Infuse Botle, and 2×10 lt Jerrycan Water; 1 Tensimeter Unit; 1 Defibliator, 1 Presameter Unit; 1 Manual Resuscitator Unit; 1 Portable Resuscitator Unit; 1 Minot Surgery Kit; 1 Stethoscope, 1 Electro Cardiograph Unit; Electrical Suction (Ac/DC) Unit; 1 Halogen Examination Lamp, and 3x Socket 12 volt DC; Easy Cleaned Anti Slip Floor

Fitur opsional
Komunikasi (AM, FM Radio dan Intercom Set ; 2x12V-100 Amp baterai) , GPS, NVG, Fire Supression System; Add-on Ceramic Armoured. (Pindad.go.id)