Rabu, 04 Juni 2014

Latihan Operasi Tempur Laut Gabungan 2014

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin menembakkan misil rudal jenis Exocet MM-40 dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin menembakkan misil rudal jenis Exocet MM-40 dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)

Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) Latgab TNI 2014, melaksanakan manuver tempur untuk menguji kemampuan kesatuan tugas operasi dalam suatu Operasi Tempur Laut Gabungan tahun 2014, di Samudera Hindia, Selasa (03/06).
Operasi Tempur Laut Gabungan diskenariokan terjadi pertempuran laut yang berkobar antara unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang tergabung dalam Kogaslagab dengan beberapa kapal perang dan kapal selam musuh di Samudera Hindia.
Pertempuran laut ini dipimpin Panglima Komando Tugas Laut Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Dan Guspurlatim).
Sejumlah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) melintas dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Sejumlah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) melintas dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)

Aksi pertempuran laut berlangsung sengit tatkala dua kekuatan laut bertemu dan saling berhadapan. Sekitar 23 KRI yang terlibat dalam formasi Kogaslagab menembakkan berbagai senjata, mulai dari peluru kendali (Rudal) anti kapal permukaan, roket anti serangan udara, meriam artileri, meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) bom laut, roket multilaras Anti Kapal Selam (AKS) Bombovaja Ustanovka (RBU)-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut. Dalam skenario latihan, Kapal Perang RI berhasil menenggelamkan kapal musuh.
Sebagai sasaran tembak senjata artileri unsur Kogaslagab disimulasikan sebuah (Killer Tomato) yang terapung di laut. Sedangkan untuk menghadapi ancaman kapal selam musuh juga disimulasikan peperangan Anti Kapal Selam (AKS) melalui penembakan roket RBU-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut oleh unsur Kogaslagab yang memilki kemampuan AKS.
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda menembakkan meriamnya dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda menembakkan meriamnya dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)

Dalam aksi pertempuran laut ini, juga dilaksanakan Pertahanan Udara (Hanud) serta Serangan Udara Langsung (SUL) oleh pesawat Sukhoi dan F-16 TNI AU. Manuver pesawat tempur disimulasikan melindungi formasi laut Kogaslagab, serta Kogasgabfib dari serangan udara dan kapal perang musuh.
Sebuah sasaran tembak di laut (Killer Tomato) berhasil dihancurkan dan tenggelam oleh serangan bom dari pesawat F-16 TNI AU. Pengerahan dan penggelaran seluruh Alat Utama (Alut) dan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI, sebagai cerminan kemampuan TNI saat ini.
Opersi laut gabungan antara kekuatan unsur kapal perang TNI AL dan peaswat tempur TNI AU dalam kampanye militer Latgab TNI 2014, merupakan salah satu bentuk keberhasilan dalam tugas. Hal ini diperoleh melalui beberapa proses pentahapan mulai tahap pembuatan konsep operasi gabungan, koordinasi, dan komunikasi intensif antar matra.
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Yos Sudarso menembakkan rudal C-802 dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Yos Sudarso menembakkan rudal C-802 dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat khususnya di kawasan, perlu dilaksanakan kampanye militer dan operasi yang dipersiapkan, dalam rangka melaksanakan fungsi penangkalan dan penindakan terhadap invasi dari luar.
Operasi Tempur Laut Gabungan disaksikan langsung oleh Menhan RI Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Para Kepala Staf dan sejumlah anggota Komisi I DPR RI, yang onboard KRI Makassar-590 (Kadispenarmatim / Republika).

JKGR. 

Selasa, 03 Juni 2014

EMPAT RUDAL TNI AL HANTAM EKS KRI KARANG BANTENG

 

Sebanyak empat misil peluru kendali (Rudal) senjata strategis TNI AL yang diluncurkan dari kapal perang berhasil menghantam mengenai sasaran eks KRI Karang Banteng-983 di perairan Samudera Hindia, Selasa (03/06). Dua misil rudal  jenis Exocet MM-40 ditembakan dari KRI Sultan Hasanuddin-366 dan KRI Sultan Iskandar Muda-367. Sedangkan dua Rudal C-802 ditembakkan oleh KRI Yos Sudarso-353 dan KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355.

Penembakan rudal strategis disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, MSc, PhD, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Wakasad Letjen TNI Muhamad Munir, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, para anggota Komisi I DPR RI, yang onboard KRI Makassar-590.

Setelah berhasil mentraking sasaran, empal kapal perang tersebut dalam waktu yang relatif bersamaan menembakkan misil rudalnya masing-masing. Secara beruntun empat rudal tersebut menghantam lambung eks KRI Karang Banteng, menimbulkan efek ledakan hebat, dan menimbulkan nyala api yang membakar seluruh badan kapal. Akibatnya, eks Karang Banteng itu perlahan-lahan tenggelam ditelan ganasnya Samudera Hindia.

Dalam kegiatan ini juga diuji kemampuan dari hasil instalasi Sistem Kendali Senjata (SKS), perkenaan sasaran dan daya hancur yang ditimbulkan serta menguji kemampuan sistem kendali senjata unsur-unsur lain yang tergabung dalam Kogaslagab 2014.

Rudal C-802/ Yingji-82 (Yingji, arti harfiahnya adalah “Serangan Elang”) merupakan rudal antikapal permukaan yang diproduksi oleh China dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1989 oleh China Haiying Electro Mechanical Technology Academy (CHETA). Rudal ini memiliki kemampuan pantulan radar yang kecil, lintasan terbang yang rendah (sekitar 5 sampai 7 meter di atas permukaan laut) dan anti jamming yang tinggi, sehingga kapal sasaran mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi pula untuk menghambat Rudal C-802. Keakuratan  perkenaan dari Rudal ini terhadap sasaran  sekitar 98%.

Rudal C-802 dapat diluncurkan dari berbagai platform antara lain kendaraan darat bergerak/semi bergerak, kapal permukaan, kapal selam dan pesawat tempur. Sasaran utama Rudal C-802 adalah kapal tipe destroyer, frigat, landing ship tank atau sasaran permukaan laut lainnya. Selain itu, rudal C-802 dapat digunakan untuk menyerang sasaran di darat.

Rudal C-802  merupakan modifikasi versi C-801 (setara dengan rudal Exocet MM 38 buatan Perancis). Sedangkan Rudal C-802 memiliki kemampuan dan akurasi setara dengan rudal Harpoon buatan Amerika Serikat. Modifikasi mendasar pada rudal C-802 adalah penambahan sistem Turbo Jet untuk menghembuskan udara sehingga menambah jarak jangkaunya. Negara-negara pengguna rudal C-802 antara lain,  Indonesia, Bangladesh, Iran, Thailand, Pakistan, Myanmar.

Sementara itu spesifikasi rudal versi terbaru dari rudal Exocet memiliki jangkauan tembak kurang lebih 180 kilometer. Rudal ini digerakkan oleh mesin jet turbofan yang dilengkapi air intake modern. Rudal Exocet Blok 3 juga dilengkapi GPS guidance waypoint, sehingga bisa menyerang kapal atau sasaran permukaan, dengan sudut serang yang rumit, agar susah diantisipasi. Sementara korvet Sigma Class, menggunakan Exocet versi lebih baru yakni MM-40 Block 2. Rudal tersebut dipasang di sejumlah kapal perang TNI AL, antara lain KRI Diponegoro-365, KRI Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Frans Kaisiepo-368.

Aksi pertempuran laut secara besar-besaran ini, merupakan salah satu rangkaian Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014. “Uji Coba Senjata Strategis tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur unsur-unsur TNI Angkatan Laut dan juga diharapkan mampu menimbulkan dampak penangkalan (deterrence effect) baik bagi negara maupun nonnegara (State Actor dan Non State Actor) yang akan mengganggu kedaulatan NKRI”, kata Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., selaku Panglima Komando Tugas Laut Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI tahun 2014.)

(Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir) (http://koarmatim.tnial.mil.id)

PERTEMPURAN DI SAMUDERA HINDIA, KOGASLAGAB TENGGELAMKAN KAPAL PERANG MUSUH




Dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) Latgab TNI 2014, melaksanakan manuver tempur untuk menguji kemampuan kesatuan tugas operasi dalam suatu Operasi Tempur Laut Gabungan tahun 2014, di Samudera Hindia, Selasa (03/06).

Operasi Tempur Laut Gabungan diskenariokan terjadi pertempuran laut yang berkobar antara unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang tergabung dalam Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) dengan beberapa kapal perang dan kapal selam musuh di Samudera Hindia. Pertempuran laut ini dipimpin Panglima Komando Tugas Laut Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI  Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Dan Guspurlatim).

Aksi pertempuran laut berlangsung sengit tatkala dua kekuatan laut bertemu dan saling berhadapan.  Sekitar 23 KRI yang terlibat dalam formasi Kogaslagab menembakkan berbagai senjata, mulai dari peluru kendali (Rudal) anti kapal permukaan, roket anti serangan udara, meriam artileri, meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) bom laut, roket multilaras Anti Kapal Selam (AKS) Bombovaja Ustanovka (RBU)-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut. Dalam skenario latihan, Kapal Perang RI berhasil menenggelamkan kapal musuh.

Sebagai sasaran tembak senjata artileri unsur Kogaslagab disimulasikan sebuah (Killer Tomato) yang terapung di laut. Sedangkan untuk menghadapi ancaman kapal selam musuh juga disimulasikan peperangan Anti Kapal Selam (AKS) melalui penembakan roket RBU-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut oleh unsur Kogaslagab yang memilki kemampuan AKS.

Dalam aksi pertempuran laut ini, juga dilaksanakan Pertahanan Udara (Hanud) serta Serangan Udara Langsung (SUL) oleh pesawat Sukhoi dan F-16 TNI AU. Manuver pesawat tempur disimulasikan melindungi formasi laut Kogaslagab, serta Kogasgabfib dari serangan udara dan kapal perang musuh.

Sebuah sasaran tembak di laut (Killer Tomato) berhasil dihancurkan dan tenggelam oleh serangan bom dari pesawat F-16 TNI AU. Pengerahan dan penggelaran seluruh Alat Utama (Alut) dan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI, sebagai cerminan kemampuan TNI saat ini.

Opersi laut gabungan antara kekuatan unsur kapal perang TNI AL dan peaswat tempur TNI AU dalam kampanye militer Latgab TNI 2014, merupakan salah satu bentuk keberhasilan dalam tugas. Hal ini diperoleh melalui beberapa proses pentahapan mulai tahap pembuatan konsep operasi gabungan, koordinasi, dan komunikasi intensif antar matra.

Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat khususnya di kawasan, perlu dilaksanakan kampanye militer dan operasi yang dipersiapkan,  dalam rangka melaksanakan fungsi penangkalan dan penindakan terhadap invasi dari luar.

Operasi Tempur Laut Gabungan disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, MSc, PhD, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, para anggota Komisi I DPR RI, yang onboard KRI Makassar-590.

(Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir)(http://koarmatim.tnial.mil.id)

Panser Anoa RCWS Pindad

 
Panser Anoa 6x6 RCWS
Panser Anoa 6×6 RCWS

PT Pindad semakin percaya diri, setelah mengembangkan berbagai varian panser Anoa yang salah satu andalannya adalah Panser Anoa RCWS. Dengan adanya remote control weapon system ini, pasukan yang berada di Panser Anoa semakin aman dan semakin praktis untuk melumpuhkan musuh.
Adapun spesifikasi Panser Anoa RCWS, secara umum, sebagai berikut:

Peralatan standart:
Winch 6 ton, Pioneer Set, Pemadam Kebakaran, Penyejuk Udara, Toolkit Pengemudi, Lampu-Peta, Jaring Kamuflase, Hydraulic Rear Rampdoor System, Smoke Grenade Dischargers cal.66 mm; (3 right, 3 left).

Fitur opsional
Komunikasi (AM, FM Radio dan Intercom Set; 2x12V-100 Amp baterai), GPS, NVG, Add -on Keramik lapis baja Armament ; RCWS-Cal 7,62 / 12,7 mm (Remote Control Weapon System). Senjata di bagian belakang Senapan Mesin Ringan 7,62 mm.

Turet
- Elevation : -10o s.d. +45o
- Rotation : 360o
- Operation : Manually

Spesifikasi:
Configuration: 6 x 6 Crew: 3 + 10 Persons Dimension (LxWxH) mm: ± 6.000×2.500×2.170 (hull); ±6.000×2.500×2.500 (copula) Wheel Base: 1.510 mm Empty Weight: ± 12.500 kg Combat Weight: ±14.500 kg Power to Weight Ratio: > 20 Hp/ton.
Performance Max Speed (Flat Road): ± 80 km/h (safety speed recommendation). (Offroad): ± 40 km/h Max. Gradient: 60 % (31°) Max. Side Slope: 30 % (17°) Angle of Approach/Departure : 45°/45° Fording Depth: 1 m Vertical Obstacle : 0.40 m Ground Clearance: 0.40 m Trench: ± 0.75 m Turning Radius : < 10 m Fuel Tank: ± 200 Liter Maximum Range: ± 600 km.
Technical Engine : Diesel Turbo Charger Inter Cooler, 6 Cylinders Inline 320 HP @ 2.300 rpm. Water Cooling, EURO-3 Transmission : Automatic ZF 6HP502S 6 forward / 1 reverse Engine Coolling System : Hydrolic Drive Cooling Fan Body Protection : Monocoque Armoured Steel, Armoured Glass Optional Protection : Applique Armoured (Ceramic/Composite) Suspension: Modular Independent with Torsion Bar Steering System : Mechanical Hydraulic Power Steering on 2 axle, front & midle Wheel & Tyre: 1400 – R20 Runflat Insert Brake System: All Wheel Hydropnematic Controled Disc Brake Electrical (Battery): 2 x 12v – 100 AH (Alternator): 24V / 100 Amp.
Pindad juga mengeluarkan Panser Anoa APC, Armor Personal Carrier, angkut pasukan yang sudah terjun di perang Libanon.
Panser Anoa APC
Panser Anoa APC

Spesifikasi Panser Anoa APC:
Configuration: 6 x 6 Crew: 3 + 10 Persons Dimension (LxWxH) mm:± 6.000×2.500×2.170 (hull); ± 6.000×2.500×2.500 (copula) Wheel Base : 1.510 mm Empty Weight: ± 12.500 kg Combat Weight: ± 14.500 kg Power to Weight Ratio : > 20 Hp/ton.
Performance: Max Speed (Flat Road): ± 80 km/h (safety speed recommendation). (Offroad): ± 40 km/h Max. Gradient : 60 % (31°) Max. Side Slope: 30 % (17°) Angle of Approach/Departure : 45°/45° Fording Depth: 1 m Vertical Obstacle: 0.40 m Ground Clearance: 0.40 m Trench: ± 0.75 m Turning Radius: < 10 m Fuel Tank: ± 200 Liter Maximum Range: ± 600 km.
Weapon System:
Smoke Grenade Dischargers: cal.66 mm; (3 right, 3 left).
Turret:
- Elevation: -10° s.d +45°
- Rotation: 360°
- Operation: Manual

Panser Anoa Logistik:
Panser Anoa 6x6 Logistic
Panser Anoa 6×6 Logistic

Perlengkapan Standar
Winch 6 ton, Pioneer Set, Pemadam Kebakaran, Penyejuk Udara, Toolkit Pengemudi, Lampu-Peta, Jaring Kamuflase, Hydraulic Rear Rampdoor System.

Kargo Amunisi
- Ammunition Box, Ammunition Rack, Ammunition pay load 1,5 ton

Bahan Bakar
- 2 ton Electrical Winch for Handling; Payload : Capacity of 1,600 litre in 8 pcs Full tank; 35 leife/minute fuel Pump capacity

Fitur Pilihan
Komunikasi (AM; FM Radio and Intercom Set; 2x12V – 100 Amp battery); GPS; NVG; Fire Supression System; Add-on Ceramic Armoured; Amament (cal 7.62 mm or cal 12.7 mm or AGL cal 40 mm).

Panser Anoa Recovery
image
Panser Anoa Recovery
Panser Anoa Recovery
Panser Anoa Ambulance
Panser Anoa Ambulance
Panser Anoa Ambulance
image
Peralatan Standar
Winch 6 ton, Pioneer Set, Pemadam Kebakaran, Penyejuk Udara, Toolkit Pengemudi, Lampu-Peta, Jaring Kamuflase, Hydraulic Rear Rampdoor System.

Perlengkapan Medis
First Aid Kit, 3 stretcher and 2 seat for 5 medics ; 1 Oxygen Regulator Unit 2×15 lt/200 bar; 2 Regulator Pressure; 1 Flowmeter; 1 Extra Regulator Unit 1×5 lt/200 bar Oxygen; Flowmeter, 3 Oxygen Supply Out Out; 1 Respirator Unit, and 1 Respirator Pump Unit; 1 Equipment Unit for First Aid; 1 Cabinet for 10 Infuse Botle, and 2×10 lt Jerrycan Water; 1 Tensimeter Unit; 1 Defibliator, 1 Presameter Unit; 1 Manual Resuscitator Unit; 1 Portable Resuscitator Unit; 1 Minot Surgery Kit; 1 Stethoscope, 1 Electro Cardiograph Unit; Electrical Suction (Ac/DC) Unit; 1 Halogen Examination Lamp, and 3x Socket 12 volt DC; Easy Cleaned Anti Slip Floor

Fitur opsional
Komunikasi (AM, FM Radio dan Intercom Set ; 2x12V-100 Amp baterai) , GPS, NVG, Fire Supression System; Add-on Ceramic Armoured. (Pindad.go.id)

TNI targetkan ada batalion mekanis di tiap Kodam

TNI targetkan ada batalion mekanis di tiap Kodam
Sejumlah prajurit pada kendaraan tempur mempersiapkan perlengkapan di Pusat Latihan Tempur Marinir, di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/6). Sebanyak 27 tank Scorpion, 29 BMP -3F, dan 36 BTR-50P dilibatkan dalam Latihan Gabungan TNI 2014. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)

Markas Besar TNI menargetkan seluruh Komando Daerah Militer minimal akan memiliki satu batalion mekanis untuk memperkuat sistem pertahanan matra darat.

"Keberadaan batalion mekanis ini ke depan sangat prospektif," kata Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, kepada wartawan, di geladak KRI Makassar-590 yang berlayar di Laut Jawa, Selasa.

Kapal perang TNI AL kelas Landing Platform Dock itu menjadi kapal komando Latihan Gabungan TNI 2014, latihan terpadu antar matra TNI yang paling besar dilaksanakan setelah latihan serupa pada 1983, di Cilegon, Banten.

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Mayor Jenderal TNI M Fuad Basya, menambahkan, batalion mekanis adalah batalion infantri yang dilengkapi dengan perangkat mobilitas, di antaranya panser pengangkut pasukan.

"Untuk saat ini batalion mekanis baru ada di Jakarta, yaitu Batalion Mekanis 201 dan sudah memiliki sejumlah panser meskipun belum ideal," katanya. Batalion mekanis itu dilengkapi panser Anoa 6x6.

Sementara Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD yang juga Direktur Latihan Gabungan TNI 2014, Letnan Jenderal TNI Lodewijk F Paulus, menjelaskan, secara ideal setiap batalion mekanis memiliki 52 panser.

"Sebetulnya ada dua yang dikembangkan TNI, yakni batalion mekanis dan batalion motoris. Batalion mekanis itu dilengkapi panser beroda rantai, sedangkan motoris yang beroda ban, yaitu Anoa," katanya.
 

KRI Makassar jadi kapal markas Latgab TNI

KRI Makassar jadi kapal markas Latgab TNI
Ilustrasi - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar.(ANTARA FOTO/Joko Sulistyo) 

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar menjadi kapal markas dan pengendalian operasi dalam Latihan Gabungan TNI (Latgab TNI) 2014 yang berlayar dari Dermaga Koarmatim, Surabaya, Selasa menuju daerah pertempuran di Laut Jawa, Samudera Hindia dan perairan Pantai Banongan, Situbondo, Jatim.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Moeldoko, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Pangarmatim Laksda TNI Sri Mohamad Darojatim, anggota Komisi I DPR RI dan pejabat lainnya berada di KRI Makassar selama simulasi pertempuran berlangsung.

Disimulasikan, kapal tersebut bersama sejumlah kapal perang lainnya terlibat dalam pertempuran laut. Prajurit TNI AL akan mengusir musuh dengan kekuatan seimbang, sehingga harus menggunakan senjata canggih berupa rudal Exocet dan C-802.

Selain kekuatan senjata kapal perang prajurit udara juga mengerahkan sejumlah pesawat tempur, seperti Sukhoi dan F-16 untuk membantu melakukan tembakan-tembakan dari kapal.

Sementara itu para pejabat kementerian pertahanan dan TNI dalam latihan puncak, 4 Juni juga akan menyaksikan pertempuran darat dengan kekuatan Marinir dan TNI AD di Pusat Latihan Tempur Marinir Asembagus, Situbondo, Jatim.

Latgab TNI 2014 yang melibatkan 15.108 dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta sejumlah alutsista sebagai salah satu bentuk kampanye militer dengan mengacu pada skenario latihan yang dibuat serealistis mungkin dengan didasarkan pada berbagai ancaman yang paling mungkin timbul, sehinga pada saat dihadapkan pada operasi yang sebenarnya prajurit dan satuan sudah memiliki kesiapan dan kemampuan yang tinggi.

Dirlatgab Letjen TNI Lodewijk F Paulus menjelaskan latihan ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Juni hingga 5 Juni 2014 di perairan di Jawa Timur dan Bali.

"Latgab TNI yang dilaksanakan di Asembagus ini untuk menguji doktrin TNI, yakni kampanye militer. Kita juga ingin melihat kemampuan prajurit dalam melaksanakan operasi gabungan dengan tiga matra," kata Lodewijk yang juga Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat ini.

Sejumlah persenjataan tempur TNI juga dikerahkan dalam Latgab kali ini, yakni TNI AD mengerahkan Tank Stormer APC, Tank Scorpion.

Sementara TNI AL melibatkan Kapal Perang Jenis Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal Cepat Rudal (KCR), Kapal Cepat Torpedo (KCT) dan Kendaraan Tempur Marinir BMP3f, RM 70 Grad. 

Prajurit TNI tertembak di perbatasan Papua

Seorang prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama tertembak dalam kontak senjata dengan kelompok sipil bersenjata di wilayah perbatasan Skouw, Papua, dan Wutung (Papua Nugini), Selasa.

Hingga berita ini dilaporkan per telepon dari Jayapura, belum diketahui identitas prajurit TNI yang tertembak dan bagaimana kondisi terakhir korban tersebut dalam kontak senjata saat pagar perbatasan itu akan dibuka kembali untuk umum.

Perbatasan Skouw-Wutung ditutup sejak 5 April lalu menyusul kasus penembakan dari kelompok sipil bersenjata yang melukai petugas kepolisian.

Hingga berita ini disiarkan, kontak senjata masih berlangsung antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata.

Konsul RI di Vanimo, Papua Nugini, Jahar Gultom, dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (12/5) menyatakan pemerintah Indonesia dan Papua Nugini sepakat membuka kembali daerah perbatasan Skouw-Wutung yang sempat ditutup bagi para pelintas batas menyusul terjadinya penyerangan kelompok sipil bersenjata di Skouw, Papua.

Kesepakatan untuk membuka kembali pagar perbatasan Skouw-Wutung yang menjadi kepentingan warga kedua negara baik secara ekonomi maupun sosial dan budaya itu dicapai pada pertemuan bilateral yang berlangsung di Bali pada 8-9 Mei lalu.

"Dalam kondisi normal, pintu perbatasan dibuka tiga kali seminggu, yakni pada Selasa, Kamis dan Sabtu. Jumlah warga yang memasuki wilayah kita dari Papua Nugini bisa mencapai ratusan orang," kata Gultom.

Para prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama yang berada di bawah komando Korem 101/Antasari, Kodam VI/Tanjungpura, dan berkedudukan di Banjarmasin, Kalsel, sejak beberapa waktu terakhir ini dikerahkan untuk membantu menjaga keamanan di perbatasan RI-Papua Nugini.

Senin, 02 Juni 2014

Jet Tempur Se-Indonesia Kumpul di Juanda

SHOW OF FORCE: Belasan jet tempur TNI-AU bersiaga di Bandara Juanda Surabaya menjelang latihan gabungan TNI pada 1–5 Juni. (Guslan Gumilang/Jawa Pos)

Kesibukan area parkir Base Ops Pangkalan Udara TNI-AL (Lanudal) Juanda meningkat pesat Jumat (30/5). Belasan pesawat tempur TNI-AU itu berkumpul di Juanda dalam rangka persiapan latihan gabungan TNI di perairan utara Situbondo hingga selatan Selat Bali pada 1–5 Juni nanti.
Berdasar pantauan Jawa Pos, jet tempur itu didominasi pesawat serang ringan T-50 tipe i produksi 2005–2009 dari Korea Selatan. Jumlahnya 12 unit.
Empat helikopter sarpur (misi pencarian dan penyelamatan tempur) MBB Bo 155 turut disiagakan. Tidak tertinggal dua pesawat tempur multiperan F-5 dan satu Hercules Lockheed C-130. Dua jenis pesawat tersebut diproduksi Amerika Serikat pada awal 2000.
Menurut Komandan Pangkalan Udara TNI-AU Surabaya Kolonel (Pnb) Mujianto, sebagian pesawat tempur tersebut berdatangan mulai 23 Mei lalu dari sejumlah lanud. ”Terutama dari Pangkalan Udara Utama (Lanuma) Hasanuddin Makassar selaku pusat komando operasi angkatan udara II,” ujarnya di sela-sela acara Static Show, pengenalan matra udara, di Base Ops Lanudal Juanda kemarin.
Sebagian pesawat tempur lagi terbang dari Lanuma Iswahjudi Madiun dan Abdulrachman Saleh Malang. Sementara itu, Lanud Surabaya yang nebeng di kawasan Juanda menjadi pendukung latgab TNI unsur kekuatan udara.
Dalam latgab yang rencananya ditonton Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pesawat-pesawat tersebut mem-back up kapal perang RI (KRI) yang melepaskan tembakan rudal maupun mendaratkan pasukan amfibi.
Dari Situbondo dikabarkan, Panglima Komando Tugas Darat (Pangkogasrat) Latgab TNI 2014 Mayjen TNI Fransen Siahaan menjelaskan bahwa kegiatan spiritual dilakukan prajurit unsur darat dengan kegiatan doa bersama masyarakat sekitar dan ulama. ”Kami semalam mengadakan kegiatan doa bersama dipimpin kiai yang santrinya 20.000-an orang,” kata jenderal berbintang dua itu.
Menurut dia, pada latihan gabungan yang dipimpin Direktur Latihan Letjen TNI Lodewijk F. Paulus itu, banyak manuver yang akan dilakukan prajurit, baik yang menggunakan alat utama sistem persenjataan maupun pasukan infanteri yang melakukan serangan dengan berjalan kaki. ”Dengan persiapan dari segala aspek, diharapkan latihan yang melibatkan belasan ribu prajurit ini berjalan sesuai dengan rencana,” ujarnya.
Sementara itu, dalam latgab, disimulasikan bahwa musuh akan diserang dengan melibatkan berbagai kekuatan TNI. Mulai kapal perang, pesawat tempur, kekuatan meriam dari pasukan artileri, kekuatan tank kavaleri, hingga helikopter serbu maupun yang mengangkut pasukan.
Latgab TNI 2014 yang melibatkan 15.108 prajurit dari TNI-AD, TNI-AL, dan TNI-AU serta sejumlah alutsista. Latihan dilaksanakan mulai 1 hingga 5 Juni 2014 di perairan di Jawa Timur dan Bali, yang puncaknya akan dilaksanakan di Asembagus, Situbondo, 4 Juni 2014. ”Latgab TNI yang dilaksanakan di Asembagus ini untuk menguji doktrin TNI, yakni kampanye militer,” kata Lodewijk yang juga komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat itu.