Minggu, 04 Mei 2014

Kontroversi Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia

Pesawat-Kepresidenan RI 2

Kontroversi Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia 2014

Pesawat-Kepresidenan RI 3
Hampir semua pemimpin dunia mempunyai pesawat khusus yang digunakan untuk suatu kunjungan ke negara lain atau wilayah yang jauh dari ibukota negara.
Hal yang sama juga terjadi dengan Presiden Republik Indonesia (RI). Sejak Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), selalu siap pesawat khusus yang mengangkut sang presiden untuk kunjungan kenegaraan.
Pesawat Kepresidenan RI dari Soekarno Hingga SBY
Seperti dikutip dari berbagai sumber, berikut ini pesawat-pesawat yang digunakan RI-1 :

I. Presiden Soekarno (1945-1967)

Sukarno MudaPada era presiden Sukarno, pesawat kepresidenan yang pernah dipakai berjumlah kurang lebih sebanyak enam buah.
Beberapa diantara pesawat tersebut adalah pemberian atau hadiah presiden lainnya, seperti presiden Amerika Serikat john F Kennedy dan Presiden Russia, Nikita C.
1. DC-3 Dakota
Pesawat-Kepresidenan RI DC-3 DakotaProklamator Kemerdekaan Indonesia ini menggunakan DC-3 Dakota sebagai pesawat kepresidenannya. Pesawat ini adalah sumbangan masyarakat Aceh yang mengumpulkan 20 kilogram emas untuk membeli Dakota yang selanjutnya digunakan untuk berbagai keperluan seperti membantu perjuangan bangsa termasuk digunakan Soekarno sebagai presiden untuk menjalankan diplomasi luar negerinya.
2. DC-8 PanAm
Pesawat-Kepresidenan RI DC-8 PanAm
Ini adalah pesawat yang disewa Pemerintah RI dari Pan American World Airways (PanAm) Amerika Serikat (AS) untuk keperluan pejalanan Presiden Soekarno. Uniknya, pesawat ini digunakan Soekarno dalam lawatan ke Moskow, Uni Soviet saat hubungan AS dan negara komunis itu sedang tegang-tegangnya saat Perang Dingin berlangsung.
3. Boeing 707 PanAm
Pesawat-Kepresidenan RI Boeing 707 PanAm
Pesawat ini disewa Pemerintah RI dari PanAm pada saat kunjungan Presiden Soekarno melawat ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden AS John F. Kennedy tahun 1961. Pesawat disewa lengkap dengan pilot dan pramugari dari PanAm.
4. Lockheed C-140 Jetstar
Pesawat-Kepresidenan RI Lockheed C-140 Jetstar
Sekembali Presiden Soekarno dari AS, pemerintah negara tersebut menghadiahi Indonesia dengan pesawat Lockheed C-140 Jetstar yang diberi nama Saptamarga, Irian, dan Pancasila. Soekarno mempunyai tiga pesawat C-140 Jetstar unuk menopang lawatan ke luar negeri maupun dalam negeri. Ketiga pesawat itu dinamai “Sapta Marga”, “Irian” dan “Pancasila”. Salah satu pesawat ini sempat dijadikan sebagai pesawat kepresidenan yang stand by di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma untuk mengevakuasi presiden manakala bila terjadi ancaman.
5. Ilyushin Il-18
Pesawat-Kepresidenan RI Ilyushin Il-18
Tidak mau kalah” dengan AS, Presiden Uni Soviet Nikita Kruschev menghadiahi dua unit pesawat Ilyushin Il-18 untuk Presiden Soekarno. Pesawat ini kemudian menjadi salah satu pesawat kepresidenan RI dan diberi nama “Dolok Martimbang”. Pesawat bermesin propeller ini digunakan Presiden Soekarno untuk melakukan kunjungan di dalam negeri dan ke kawasan regional Asia Tenggara.
6. Convair 990 Garuda Indonesia Airways
Pesawat-Kepresidenan RI Convair 990 Garuda Indonesia Airways
Tahun 1963 Garuda Indonesia Airways membeli Convair 990 dan sempat dijadikan pesawat kepresidenan RI. Presiden Soekarno menggunakan pesawat ini dalam kunjungan ke beberapa negara seperti Jepang, Korea Utara, dan Aljazair.

II. Presiden Soeharto (1967-1998)

Suharto, former President of IndonesiaPada era presiden Suharto, pesawat kepresidenan yang pernah dipakai berjumlah kurang lebih sebanyak lima buah.
Beberapa diantara pesawat tersebut adalah sewaan dari maskapai penerbangan nasional, yaitu Garuda Indonesia dan Pelita Air Service.
Selain pesawat, presiden Siharto juga menggunakan beberapa helikopter sebagai kendaraan kepresidenan.
1. C-130 Hercules TNI AU
Pesawat-Kepresidenan RI C-130 Hercules TNI AU
Di awal pemerintahannnya di tahun 1967, Presiden Soeharto menggunakan C-130 Hercules untuk berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia. Memang Hercules untuk keperluan Presiden ini tidak sama dengan Hercules biasa. Kabinnya dibuat nyaman untuk mengangkut VVIP.
2. DC-8 Garuda Indonesia Airways
Pesawat-Kepresidenan RI DC-8 Garuda Indonesia Airways
Presiden Soeharto juga sempat menggunakan pesawat yang disewa Pemerintah RI dari maskapai Garuda Indonesia jenis DC-8 ini untuk berkunjung ke luar negeri di masa awal pemerintahannya.
3. Avro RJ-185 dan Fokker 28 Pelita Air Service. Presiden Soeharto kerap menggunakan 2 pesawat yang disewa dari anak perusahaan Pertamina ini untuk kunjungan di dalam negeri sampai era 80an dan 90an awal. Avro RJ-185 kelak masih dipakai 3 presiden setelah Soeharto yaitu Habibie, Gus Dur dan Megawati untuk perjalanan di dalam negeri.
4. Super Puma
Selain 3 pesawat diatas, Soeharto juga pernah memakai helikopter SA-330 Puma, atau SA 332 Super Puma TNI AU.
4. DC-10 Garuda Indonesia
Pesawat-Kepresidenan RI DC-10 Garuda Indonesia
Di era 80an, Presiden Soeharto menggunakan pesawat DC-10 yang disewa pemerintah dari Garuda Indonesia. Pesawat bermesin tiga buatan McDonell Douglas, AS ini sering menjadi trademark Soeharto kala berkunjung ke luar negeri.
5. MD-11 Garuda Indonesia
Memasuki era 90an, Garuda Indonesia mengganti armada DC-10 nya dengan MD-11. Masih model mesin 3 seperti halnya DC-10 namun dengan mesin yang lebih kuat dan adanya winglet di ujung-ujung sayapnya.
Tampaknya Presiden Soeharto atau pemerintah saat itu menyukai pesawat model 3 mesin untuk fasilitas presiden. Soeharto menggunakan pesawat ini di perjalanan terakhirnya ke Mesir beberapa saat sebelum lengser dari jabatan kepresidenan.

III. Presiden BJ. Habibie (1998-1999)

Ketika IPTN dimatikan IMF (BJ Habibie)Pada era presiden BJ. Habibie, pesawat kepresidenan yang pernah dipakai hanya satu kali saja, saat ada pertemuan ASEAN di Myanmar, mengingat BJ. Habibie hanya sebentar sebagai presiden, menggantikan presiden Suharto setelah mundur akibat gerakan Reformasi.
Namun sebenarnya jumlah pesawat kepresidenan yang bisa dipakai tetap sama, ada lebih dari satu buah dan masih sama seperti saat presiden Suharto berkuasa, walau itu pun hanya sewaan dari maskapai nasional atau pun swasta.
1. Avro RJ-185 Pelita Air Service
Pesawat-Kepresidenan RI BAE Systems Avro 146-RJ85
Presiden Habibie hanya sebentar menjabat presiden dan tercatat tak pernah memakai pesawat kepresidenan, dikarenakan tak pernah melakukan kunjungan keluar negeri. Namun ia menggunakan pesawat milik Pelita yang pernah digunakan Soeharto saat jadi presiden. Dan menurut catatan, saat menghadiri KTT ASEAN di Singapura, Habibie berangkat pagi dan pulang malam dengan menggunakan pesawat Avro RJ-185 Pelita Air.

IV. Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001)

Gus Dur 2Pada era presiden Abdurrahman Wahid atau akrab dipanggil Gusdur, pesawat kepresidenan yang pernah dipakai sama seperti yang telah dIpakai presiden Suharto.
Namun pesawat kepresidenan yang paling sering dipakai Gusdur adalah Garuda Indonesia MD-11 dan sebuah Boeing 707 milik TNI-AD.

1.Boeing 707 TNI AU
Pesawat-Kepresidenan RI Boeing 707 TNI AU
Presiden yang akrab dipanggil Gus Dur ini pernah menggunakan pesawat Boeng 707 VVIP TNI AU untuk perjalanan keluar negeri. Namun ada satu kisah saat Presiden Gus Dur hendak berkunjung ke Australia. Sampai di atas Darwin, pesawat mengalami kebocoran oli sehingga harus mendarat darurat di Pangkalan AU Australia di Darwin.
2. MD-11 Garuda Indonesia. Presiden Gus Dur masih menggunakan pesawat MD-11 yang disewa dari Garuda Indonesia untuk perjalanannya ke luar negeri.
3. Avro RJ-185. Pesawat milik Pelita Air ini sering dipergunakan Presiden Abdurrahman Wahid untuk perjalanan nya di dalam negeri.

V. Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004)

megawati sukarnoputeriPada era presiden Megawati Soekarnoputri, pesawat kepresidenan yang pernah dipakai yaitu Garuda Indonesia MD-11. Sedangkan satu lagi adalah Avro RJ-185 pesawat milik Pelita Air Service. Kedua pesawat kepresidenan tersebut sama seperti yang telah dipakai presiden Suharto, BJ.Habibie, dan Abdurrahman Wahid.
1. MD-11 Garuda Indonesia
MD-11 Garuda Indonesa, penerus DC-10 yang sering digunakan Soeharto, Gus Dur, dan Megawati saat jadi presiden (Foto : wikipedia)
MD-11 Garuda Indonesa, penerus DC-10 yang sering digunakan Soeharto, Gus Dur, dan Megawati saat jadi presiden (Foto : wikipedia)
Presiden Megawati Soekarnoputri melanjutkan masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Megawati tidak terlalu sering mengadakan kunjungan ke luar negeri. MD-11 yang disewa dari Garuda Indonesia adalah pesawat yang dipergunakan.
2. Avro RJ-185. Seperti halnya Soeharto, BJ.Habibie, dan Abdurrahman Wahid, pesawat milik Pelita Air Service ini sering dipergunakan Presiden Megawati untuk perjalanan nya di dalam negeri.

VI. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

sby susilo-bambangPada era presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, pesawat kepresidenan yang pernah dipakai ada dua buah dan kedua-duanya dari perusahaan produsen ternama dan berpengalaman di dunia, yaitu Airbus dan Boeing.
Pesawat kepresidenan pertama yaitu pesawat sewaan dari Garuda Indonesia Airbus A330 seri 300. Sedangkan satu lagi adalah juga pesawat sewaan daRi maskapai yang sama, Garuda Indonesia, namun kali ini produsennya adalah Boeing, yaitu Boeing 737.
1. Airbus A330-300 Garuda Indonesia
Pesawat-Kepresidenan RI Airbus A330-300 Garuda Indonesia_PK-GPE
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kerap menggunakan pesawat Airbus A330-300 yang disewa dari maskapai Garuda Indonesia.

2. Boeing 737 Garuda Indonesia. Untuk perjalanan di dalam negeri atau regional, Presiden yang kerap dipanggil SBY ini menggunakan Boeing 737 yang juga disewa dari Garuda Indonesia. Dimensi dan kapasitas pesawat ini memang lebih kecil daripada Airbus A330.

VII. Pesawat Kepresidenan periode 2014-2019 dan selanjutnya
Pada era Presiden SBY sebenarnya sudah menyiapkan sebuah pesawat khusus Boeing 737 BBJ (Boeing Business Jet) yang dibeli Pemerintah RI. Pemerintahan SBY beralasan bahwa sudah saatnya Presiden RI mempunyai sebuah pesawat khusus yang tidak perlu menyewa lagi.
BBJ-2 infoSejak tahun 2010, Pemerintah Republik Indonesia sudah memulai melakukan pemesanan pesawat khusus ini.
Pilihan dijatuhkan pada Boeing Business Jet 2 (BBJ2), sebuah pesawat yang mengambil basis dari Boeing 737-800 yang dikembangkan lebih lanjut oleh Boeing dan General Electric (GE).
Dari luar tampilan pesawat BBJ2 terlihat sama saja dengan Boeing 737-800 biasa. Namun jangan tanya kecanggihan dan kemewahannya.
Standar keamanan dan kenyamanan pesawat baru ini pun dibuat layak untuk seorang presiden.
Pesawat akan dimiliki oleh Sekretariat Negara RI dan operasional serta perawatannya akan diserahkan kepada TNI AU. Pesawat ini rencananya tahun 2014 sudah jadi dan siap operasional.
Detail Pesawat Kepresidenan Indonesia 2014
Sejak tiba di Base Operations (Base Ops) Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Kamis (10/4/2014), sosok pesawat Kepresidenan RI jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) membuat takjub para tamu undangan acara serah terima yang langsung dihadiri dari pihak Boeing. Sebab sejak 69 tahun merdeka, ini merupakan kali pertama Indonesia punya pesawat khusus kepresidenan RI.
Pesawat jenis Boeing Business Jet 2 yang dipesan untuk pesawat Kepresidenan RI mendarat di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kamis (10/4/2014).
Pesawat jenis Boeing Business Jet 2 yang dipesan untuk pesawat Kepresidenan RI mendarat di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kamis (10/4/2014).
Spesifikasi pesawat Boeing 737-800 jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ-2) untuk presiden RI 2014 :
Spesifikasi pesawat kepresidenan RI :
  • Jenis/tipe pesawat : Boeing Business Jet 2 (BBJ2)
  • Daya tampung maksimal : 70 penumpang
  • Jarak terbang maksimal : 10.334 kilometer selama 10-12 jam
  • Kecepatan maksimal : 871 kilometer per jam
  • Panjang : 39,5 meter,
  • Rentang sayap : 35,8 meter
  • Tinggi : 12,5 meter
  • Ketinggian terbang maksimum : 41.000 kaki atau sekitar 12.300 meter
Interior:
Interior Boeing Business Jet 2, jenis pesawat kepresidenan RI yang baru datang
Interior Boeing Business Jet 2, jenis pesawat kepresidenan RI yang baru datang
Pesawat BBJ2 dirancang untuk memuat 4 VVIP class meeting room, 2 VVIP class state room, 12 executive area, dan 44 staff area. Interior pesawat dirancang untuk dapat mengakomodasi hingga 67 orang penumpang. Jumlah itu disebut cukup untuk sebuah rombongan presiden.
BBJ2 memiliki ruang interior yang berukuran 25 persen lebih lega dibanding versi biasa. Hal ini dikarenakan panjang pesawat di-stretch 19,2 feet atau sekitar 5,7 meter lebih panjang.
Kokpit:
Kokpit pesawat kepresidenan RI ini dilengkap dengan sistem avionik canggih seperti double FMS (flight management system), sistem komunikasi Rockwell Collins Series 900 VHF comm/nav ganda dengan DME (distance measuring equipment), HF comms, ADF (automatic direction finder), GPS (global positioning system), MLS (microwave landing system)  serta radar cuaca tipe WXR-700X.
bbj2 cockpit
Kokpit Boeing Business Jet-2
Sistim Keamanan:
Pesawat kepresidenan RI ini juga memiliki sistem keamanan dan komunikasi canggih. Meskipun tidak dijelaskan secara spesifik, pesawat RI-1 ini dilengkapi sensor dan radar warning untuk mendeteksi ancaman rudal yang mendekat. Memang, pesawat ini tidak dilengkapi kemampuan antirudal, tapi setidaknya pilot bisa mengambil langkah yang diperlukan untuk menghindarkan pesawat dari terjangannya.
Kemampuan terbang:
Pesawat ini ditenagai dua mesin turbofan General Electric/Snecma (CFMI) CFM56-7 yang masing-masing memiliki power 27.300 lbs dan mampu membuat pesawat terbang sejauh 10.334 kilometer atau sekitar 12 jam. Kemampuan ini didapat berkat adanya 9 tangki bahan bakar tambahan yang memuat total 39.554 liter avtur.
BBJ2 mampu terbang dengan ketinggian maksimal 41.000 feet, mampu terbang selama 10 jam, memiliki kecepatan jelajah maksimum 0,785 mach dan kecepatan maksimum 0,85 mach. Pesawat juga dilengkapi dengan perangkat keamanan dan tangki bahan bakar telah ditambah untuk daya jangkau sampai dengan 10.000 kilometer.
Dengan kemampuan itu, pesawat ini lebih dari cukup untuk menjangkau seluruh pelosok Tanah Air dan tugas kepresidenan di negara sahabat. Pesawat seri 737-800 ini juga merupakan jenis yang sama yang digunakan maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia.
BBJ-2 Spec
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan, pesawat kepresidenan ini memang dirancang untuk dapat memenuhi persyaratan demi menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan presiden RI.
“Setelah melalui proses 4 tahun, pagi ini kita menyaksikan bersama pesawat kepresidenan khusus didesain untuk jalankan tugas pemerintahan dan kenegaraan dari presiden RI,” ujar Sudi, di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Sudi mengapresiasi pihak Boeing yang sudah merealisasikan desain sesuai dengan yang diinginkan Indonesia. Proses fabrikasi dan modifikasi pesawat tersebut memakan waktu 5 tahun.
Dia melanjutkan, serah terima pesawat yang dilaksanakan hari Kamis (10/4/2014) yang merupakan peristiwa penting untuk Indonesia. Sudi menyerahkan pesawat kepresidenan itu kepada pihak TNI Angkatan Udara dan Garuda Indonesia untuk bersama-sama merawat dan memelihara pesawat tersebut.
Interior pesawat kepresidenan RI, satu buah kursi Pesawat Presiden seharga bangun dua gedung Sekolah Dasar.
Pembelian interior pesawat dinilai berlebihan senilai Rp 243 miliar. Juga harga satu kursi yang menyamai biaya pembangunan dua sekolah dasar. Koordinator LSM Bendera, Mustar Bonaventura, mengungkapkan keresahannya soal harga kursi yang dibayarkan pemerintah untuk mempercantik pesawat kepresidenan di Jakarta, Minggu, (26/2/2012).
“Jadi jika diasumsikan ada 100 kursi di dalam pesawat maka harga rata-rata tiap kursi senilai Rp 2 miliar. Sementara Rp 43 miliar lainnya untuk tempat tidur, wc, meja, televisi, dapur, tangga dan lain-lain. Harga kursi Rp 2 miliar itu setara dengan membuat 2 SD permanen dengan 6 ruang kelas, satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah dan satu lapangan voli atau Badminton,” bebernya.
Mustar Bonaventura merinci jika satu kelas rata-rata berisi 40 siswa maka setiap SD bisa menyekolahkan 240 siswa. Tapi jika kegiatan sekolah dibuat dua kali dalam satu hari yaitu pagi dan siang maka tiap SD bisa menampung 480 siswa atau 960 siswa untuk 2 SD.
“Dengan demikian jika seluruh biaya kursi itu di gunakan untuk membangun SD maka ada 9.600 anak yang bisa bersekolah. Jika tiap bangunan bertahan rata-rata 10 tahun maka dengan harga 100 kursi pesawat Presiden bisa menyekolahkan 96.000 siswa,” paparnya.
desain interior BBJ-2
Rencana interior pesawat kepresidenan RI
Rencana interior pesawat kepresidenan RI
Menurut Mustar Bonaventura pembelian pesawat kepresidenan dengan harga yang fantastis ini tentu menyakiti rasa keadilan rakyat Indonesia yang saat ini sebagian besar masih hidup dalam kemiskinan.
“Keputusan membeli pesawat kepresidenan di saat Indonesia masuk peringkat 5 terbesar di dunia dalam jumlah Balita kurang gizi yaitu 900.000 balita, merupakan keputusan tanpa akal dan nurani,” lanjutnya.
Mustar mencoba mengingatkan soal pesawat yang dibeli rakyat Aceh untuk Soekarno yaitu pesawat Seulawah 001, tidak digunakan untuk pesawat kepresidenan tetapi menjadi pesawat perintis untuk membuka wilayah Sumatera.
Lalu Ahmadinejad, Presiden Iran itu justru merubah pesawat kepresidenannya menjadi pesawat cargo. Alasannya sederhana, dengan merubah pesawat kepresidenan menjadi pesawat cargo maka negara mendapat tambahan pemasukan dan meminimalkan pemborosan.
Kapan Pemerintah Akan Kembali Hidupkan dan Kembali Mendukung  IPTN?
Indonesia sendiri sebenarnya memiliki kemampuan untuk membuat pesawat di era Menristek BJ. Habibie. Mengapa kini “mati”? Penyebabnya adalah IMF (International Monetary Fund).
Menurut Habibie, saat itu Suharto meneken tandatangan untuk mematikan IPTN, sedangkan Habibie tak diikutsertakan pada perjanjian tersebut.  Lalu IPTN dan perusahaan dibawahnya harus ditutup karena “mengalami kerugian akibat hutang”.
Habibie menolak rencana itu, “Yang mengalami hutang adalah swasta, bukan BUMN,” jelas Habibie. Akhirnya semua terkuak bahwa pembubaran IPTN atas tekanan dari IMF. (lihat video kesaksian Habibie dibawah halaman atau klik untuk melihat videonya disini)
Saat itu Habibie telah membuat beberapa assembly pesawat komersil kebanggaan Indonesia melalui PT. Nurtanio, yaitu pesawat tipe N-250 yang dinamai “Gatot Kaca” dan telah terbang pada tanggal 10 Agustus 1995, untuk memperingati 50 tahun kemerdekaan Indonesia.
Assembly telah dibuat di Mobile, AS dan Stuttgart, Jerman. Sekitar 80% pesawat telah mengudara. Sejak awal berdiri memiliki “hanya” 250 orang karyawan saja dan telah menguntungkan negara sebesar 10 billion dollar AS! Akhirnya IPTN justru ditutup pada saat beberapa perusahaan pesawat dunia justru ambruk bahkan di “bill out” oleh pemerintahnya.
"Gatotkoco", the prototype N-250 returning from a demonstration flight at the Paris Air Show. The N-250 programme is currently (early 2000) on hold due to a lack of finance. (Pict: Peter Vercruijsse, via airliners.net)
“Gatotkoco”, the prototype N-250 returning from a demonstration flight at the Paris Air Show. The N-250 programme is currently (early 2000) on hold due to a lack of finance. (Pict: Peter Vercruijsse, via airliners.net)
Kembali ke pesawat Kepresidenan Republik Indonesia, nantinya pesawat ini akan dioperasikan oleh TNI AU dan masuk Skadron Udara 17 yang memang bertugas melayani VIP dan VVIP. Dengan harga USD 91,2 juta atau sekitar Rp 820 miliar, rasanya pesawat ini akan cukup nyaman dan canggih untuk keperluan transportasi Presiden RI.
Sebelumnya Indonesia tak memiliki pesawat khusus kepresidenan, alias hanya menyewa pesawat komersil dan dapat menganggu jadwal pesawat komersial tersebut. Maka dengan adanya penggunaan pesawat kepresidenan ini, anggaran negara hemat sekitar Rp 114,2 miliar.
Selama 69 tahun merdeka, tugas negara yang dilakukan oleh Presiden dan Wakil Presiden selalu menyewa pesawat komersial yang mengeluarkan lebih banyak anggaran negara.
Selain Indonesia pesawat jenis Boeing Business Jet-2 ini juga dijadikan pesawat pemerintahan, VVIP atau kepresidenan oleh negara Madagaskar, Belarus, Uni Emirat Arab, Kazakhstan, Kuwait dan Tunisia.
Dan pesawat Boeing Business Jet-2 ini juga dijadikan pesawat untuk Angkatan Udara oleh Argentina, Australia, Colombia, India, Malaysia, Nigeria, Afrika Selatan dan Maroko. Selain untuk Angkatan Udara negara tersebut, pesawat ini juga difungsikan untuk VVIP. Kini giliran Indonesia yang memilikinya dan satu-satunya untuk VVIP. Selamat datang “Air Force One” Indonesia!
pesawat-kepresidenan- 3
Ketika IPTN dimatikan oleh IMF


 National Geographic: Onboard Air Force One (46 minutes)


Indocropcircle.

[Tragedi Minggu Berdarah 1982] Militer Era Orba: Tembaki Warga Hingga Tewas Saat Kampanye Pemilu 1982 di Jakarta


“Tragedi Minggu Berdarah 1982″

Tragedi Tak Tercatat Dikala Militerisasi Berkuasa di Era “Rezim New Order”

line up

!!! WARNING GRAPHIC CONTENT !!!
!!! PERHATIAN GAMBAR MEMILUKAN !!!

line down

Aparat Tembaki Warga Hingga Tewas Saat Kampanye di Era “Orde Baru” Pada Pemilu 1982 di Jakarta

Ketika kelompok yang memiliki kekuatan kekuasaan, kekuatan finansial, kekuatan teknologi dan kekuatan senjata, menindas kelompok yang hanya memiliki kekuatan harapan dan moral dan setumpuk kerentanan.
Karena pembungkaman media dimasa Orde Baru, maka tragedi berdarah ini oleh masyarakat “tak tercium” , tak terdengar, tak tercatat apalagi memiliki sebuah nama. Maka, untuk kali pertamanya dalam sejarah dan demi sejarah, Admin ICC menjulukinya sebagai “Tragedi Minggu Berdarah 1982″
kekerasan PEMILU 82_header
“Tragedi Minggu Berdarah 1982″
 Foto Kekerasan Pemilu 1982, Jakarta
(oleh: A. Haryandoko D)
…Inilah sepenggal prologue yang sering dilantunkan Sang Dalang Wayang Kulit, dalam acara hajatan perkawinan di zaman penjajahan Belanda dulu….
“Roh kejahatan dan kekerasan yang dilambangkan dengan gelembung-gelembung keluar dari telinga Prabu Rahwana, ketika mati dibunuh oleh Prabu Sri Rama, semakin menyebar terus-menerus, keluar dari negeri Alengkadiraja.
Melintasi batas-batas samudera dan batas waktu, akhirnya sampai juga di kepulauan Nusantara. Kekerasan demi kekerasan muncul baik secara tersembunyi maupun secara terbuka di negeri tempat Sumpah Palapa dikumandangkan.
Kelompok yang memiliki kekuatan kekuasaan, kekuatan finansial, kekuatan teknologi dan kekuatan senjata, menindas kelompok yang hanya memiliki kekuatan harapan dan moral dan setumpuk kerentanan.
Menindas kejam secara lemah lembut kelompok yang bodoh dan miskin informasi. Kendati manusia-manusia tirani telah sirna dari muka bumi seperti halnya Rahwana, namun roh dan semangat ketamakan dan angkara murka, masih terus diwarisi secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Roh Rahwana dengan segala daya dan upaya memutasi dirinya ke dalam bentuk yang lebih lembut dan lebih menawan, namun lebih berbisa kejam gigitannya dan lebih ganas dari mahluk yang paling keji penghuni neraka yang pernah muncul di bumi ini.”
….demikianlah kira-kira terjemahan tembang yang dilantunkan sang dalang wayang kulit dalam acara hajatan perkawinan di jaman penjajahan Belanda dulu….

Kampanye Pemilu Legislatif 1982
Saya bekerja sebagai wartawan foto di sebuah majalah peternakan unggas “Poultry Indonesia” waktu itu, juga pada “Majalah Bursa Efek”. Selain itu saya banyak menggali informasi berkaitan dengan industri peternakan di Jawa dan Bali.
Momentum kampanye di era rezim Orde Baru adalah ladang pengambilan foto-foto yang bisa bersifat dokumenter dan bahkan spektakuler. Ini tidak lepas dari sifat pemerintahan waktu itu yang sangat-sangat represif.

Kenangan “Minggu Berdarah” di masa pemerintahan Presiden Haji Muhammad Suharto.
pemilu 1982_02 zoomed
“Tragedi Minggu Berdarah 1982″ – Di depan Bioskop Grand, banyak orang berkelompok menunggu sesuatu di tepi jalan. (IndoCropCircles.wordpress – pict by: A. Haryandoko D.).

Minggu, 25 April 1982 09.00. Saya keluar dari rumah di Cempaka Putih, membawa kamera Yashica SLR dengan lensa telezoom 75-300mm, siap dengan film.
Naik bemo ke daerah Paseban di depan Universitas Indonesia di Salemba, lalu saya berjalan kaki menuju ke Pasar Senen.
Hari ini adalah hari giliran Partai “Golongan Karya” atau Golkar berkampanye.
Di depan Bioskop Grand, banyak orang berkelompok menunggu sesuatu di tepi jalan. Perasaan saya mengatakan, akan terjadi sesuatu disitu. Hal ini terlihat dari gelagat dan gerak orang-orang yang bergerombol disitu.
Kemudian saya berpindah tempat ke jembatan penyeberangan di dekat Bioskop Grand, yang sekarang sudah tak ada lagi bioskop itu.
pemilu 1982_01 zoomed
“Tragedi Minggu Berdarah 1982″ – Iring-iringan pawai saat kampanye Golkar mulai melewati tempat itu. (IndoCropCircles.wordpress – pict by: A. Haryandoko D.)

Dari jembatan penyeberangan tersebut, saya ambil gambar pertama. Iring-iringan pawai saat kampanye Golkar mulai melewati tempat itu.
Mobil-mobil dan truk-truk dari pendukung “Golongan Karya” mulai melintas di depan kerumunan orang di tepi jalan.
Dia atas truk itu adalah masa pendukung Golkar, sedang yang menonton di tepi jalan adalah masa dari PDI dan PPP.
Mereka saling ejek mengejek. Disitu juga sudah bersiaga tentara dan polisi. Truk yang pertama lewat, kemudian disusul truk berikutnya. Masa pendukung Partai PDI dan Partai PPP saling mengejek dengan pendukung Golkar yang ada diatas truk itu.
pemilu 1982_03 zoomed
“Tragedi Minggu Berdarah 1982″ – Masa pendukung Partai PDI dan Partai PPP saling mengejek dengan pendukung Golkar yang ada diatas truk (IndoCropCircles.wordpress – pict by: A. Haryandoko D.).

Sopir truk berikutnya ini terpancing emosi dan menghentikan kendaraannya yang penuh dengan masa pendukung Golkar.
Karena merasa bersama dengan masa pendukung yang cukup banyak, maka sopir truk yang terdepan berhenti ketika diejek oleh massa yang menonoton di tepi jalan (PDI dan PPP).
Kerumunan massa yang berada di depan bioskop ini semakin mengejek ke massa yang ada di truk (dengan bendera Merah Putih), bahkan mulai ada yang melemparkan batu ke arah massa yang berada di atas truk.
Tentara dan polisi mulai bertindak, karena lempar-melempar bertambah seru. Polisi menyuruh truk untuk berjalan terus. Lemparan-lemparan batu masih terus berlangsung.
pemilu 1982_04 zoomed
“Tragedi Minggu Berdarah 1982″ – Kerusuhan terjadi, aparat menembakkan senapan, Seketika massa berlari-lari kocar kacir menjauh menyelamatkan diri. (IndoCropCircles.wordpress – pict by: A. Haryandoko D.)

Kebetulan di sebelah Bioskop Grand, ada pembangunan ruko, jadi cukup tersedia banyak batu-batu untuk dilemparkan. Kerusuhan mulai terjadi ditengah massa yang saling melempar batu.
Tanpa peringatan apapun, kemudian tiba-tiba terdengar bunyi letusan-letusan dari senapan!
Saya terus mengambil foto, sambil bertiarap diatas jembatan penyeberangan.
Terdengar suara peluru banyak berdesingan ke arah jembatan di seberang, dan terdengar juga peluru mengenai besi-besi jembatan penyeberangan. Seketika massa berlari-lari kocar kacir menjauh menyelamatkan diri.
Namun….. setelah bunyi rentetan senjata sudah tak terdengar, pelahan saya bangkit dan turun dari jembatan penyeberangan.
PEMILU 82_double pict victims
“Tragedi Minggu Berdarah 1982″ – Korban penembakan “Tragedi Minggu Berdarah” tahun 1982. Tampak pria berbaju putih masih terlihat berubah posisi dan tangannya bergerak. Klik gambar untuk memperbesar. (IndoCropCircles.wordpress – pict by: A. Haryandoko D.).

Alhasil, di dekat ujung jembatan penyeberangan sebelah Bioskop Grand yang berada didepan gedung yang baru dibangun, telah bergelimpangan korban peluru tajam dari aparat bersenjata.
Saya ambil foto secara cepat, beberapa kali. Pada foto yang lain pria yang berbaju putih masih tampak berubah posisi dan tangannya bergerak. (Lihat pada gambar disamping, tangannya berubah posisi, menunjukkan masih hidup).
Juga seorang pemuda yang berkaos garis-garis, kepalanya berdarah dan masih bergerak, namun tak terekam atau tak terlihat pada foto saat ia bergerak.  Foto berikutnya, saya ambil dari atas jembatan penyeberangan sebelum turun.
Terlihat juga seorang pemuda yang telah terkapar di dalam pagar bangunan. Punggungnya tertembus peluru, yang jelas bukan peluru karet.
Polisi melarang saya mengambil foto-foto. Mengapa? Mungkinkah mereka mau menutupi fakta tentang kekerasan yang telah merenggut jiwa ini?
PEMILU 82_pict victims 02
“Tragedi Minggu Berdarah 1982″ – Selain korban tewas bergelimpangan dipinggir jalan, terlihat pula seorang pemuda terkapar di dalam pagar bangunan. Punggungnya tertembus peluru, yang jelas bukan peluru karet.(IndoCropCircles.wordpress – pict by: A. Haryandoko D.)

Namun saya tetap terus mengambil foto-foto, bahkan foto polisi yang melarang saya memotret.
Saya dikejarnya, tentu saja saya tak mau diam, saya lari sambil jepretkan kamera kesana-sini.
Ketika saya berlari turun dari jembatan penyeberangan. Seseorang berambut gondrong dengan pakaian safari biru, memegang lengan saya dari belakang.
Lalu ia bertanya, “Apakah kamu mengetahui kejadian awalnya?”, tanya pria yang mencurigakan itu.
Seketika, saya mencium gelagat tidak baik dan langsung saya jawab, “Saya tidak tahu!”, sambil menepis tangan orang itu dan berlari meninggalkan tempat tersebut. Sambil berjalan cepat, saya masih sempatkan mengambil foto-foto insiden sekitar Salemba dan Kramat.
Lalu selanjutnya saya ke Monas dan ke Harmoni. Naik turun bis, sambil melihat ada tidak yang mengikuti saya!
Yang jelas, dan dengan sangat yakin, tragedi itu tak akan pernah ada yang berani memberitakannya, di media apapun juga. Memang sungguh menegangkan pada masa itu.
PEMILU 82_pict victims 03
“Tragedi Minggu Berdarah 1982″ – Foto polisi yang melarang memotret. (IndoCropCircles.wordpress – pict by: A. Haryandoko D.)

Hari-Hari Penuh Kekhawatiran
Pasca penembakan pada tragedi itu, dihari berikutnya saya cetak foto-foto di Jakarta Foto. Teman-teman di kantor sangat surprise atas hasil pemotretan saya.
Dikala Rezim Otoriter pada masa Orde Baru, sangat wajar mereka sekaligus mengingatkan saya, “Hendaknya hati-hati dengan foto-foto yang sangat sensitif itu.”
Melalui atasan saya yang punya hubungan dekat dengan perusahaan yang bergerak dibidang industri peternakan unggas milik Probosutedjo, (saudara tiri H.M. Suharto) P.T. Mercu Buana, akhirnya datang 4 orang yang mengaku kurir dari Bapak H.M. Suharto.
A. Haryandoko D
Mereka mengatakan,”Bapak (Presiden) hanya mau melihat foto-foto yang saya ambil……..”.
Namun anak kecil pada masanya pun tahu, hingga kapan pun, kasus ini tak akan pernah terbongkar. Terbukti hingga pada detik saat anda membaca artikel ini pun, tak banyak orang yang tahu, karena peristiwa seperti ini tak akan pernah ada beritanya, baik di televisi, koran, majalah, radio dan media massa apapun dimasanya.
Semoga saja dengan diturunkannya fakta sejarah yang telah terkubur rapi ini, dapat kembali mengingatkan kita semua – yang sangat sering dan mudah lupa.
Dan untuk yang tak mengalaminya, semoga mendapat pelajaran yang berharga. “Piye kabare, sih enak di jamanku toh?”. (Admin / ICC).
(sumber: A. Haryandoko D) / editor & grammer by IndoCropCircles)
(Ijin penggunaan semua foto : A.Haryandoko, email : jayusharyandoko[at]yahoo.com)
GALLERY :
Tragedi Minggu Berdarah 1982 - Pemilu 1982 banner
pemilu 1982_02pemilu 1982_03pemilu 1982_04pemilu 1982_05pemilu 1982_06pemilu 1982_07pemilu 1982_08 

Big Brother Indonesia? Provider Mulai Intai Pelanggan!

ISP big brother indonesia

Operator & Provider Besar Indonesia Diduga Mengintai Para Pelanggannya! Apakah “Big Brother” Sudah Merambah Indonesia?

FinFisher-spyware-found-running-on-computers-all-over-the-worldPasal 40 UU No.36 Tahun 1999 menyatakan, “bahwa setiap orang dilarang melakukan penyadapan atas informasi yang disalurkan melalui jaringan telekomunikasi dalam bentuk apapun. Bagi yang melanggar ketentuan tersebut diancam pidana penjara maksimal 15 tahun penjara.” (Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto)
Studi yang dilakukan Citizen Lab dari akhir 2012 hingga awal tahun 2013 menunjukkan, bahwa ada dua ISP besar di Indonesia yang diduga sedang memata-matai penggunanya.
spy indonesia logoHal ini ditulis dalam studi terbaru Citizen Lab dari University Toronto (13/3), Kanada, yang mencatat ada setidaknya 25 negara yang menggunakan software mata-mata untuk menguntit para pengguna.
Parahnya, ternyata Indonesia juga termasuk salah satu di antara ke 25 negara tersebut!
Dalam laporan berjudul You Only Click Twice: FinFisher’s Global Proliferation, tercatat 25 negara yang memakai perangkat lunak atau software mata-mata tersebut adalah:
Australia, Bahrain, Bangladesh, Belanda, Brunei, Estonia, Ethiopia, India, Jepang, Jerman, Kanada, Latvia, Malaysia, Meksiko, Mongolia, Republik Ceko, Qatar, Serbia, Singapura, Turkmenistan, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam dan Indonesia.
Semua negara ini menggunakan software yang sama untuk memata-matai penggunanya, yaitu FinFisher.
Software ini sendiri sebenarnya adalah piranti lunak yang dikembangkan oleh Gamma International dari Jerman dan dijual terbatas untuk kalangan aparat penegak hukum.
Dalam praktik sehari-hari, sebenarnya FinFisher sendiri memang lebih banyak digunakan untuk penegakan hukum sehingga aksesnya sangat dibatasi. Namun begitu, tercatat ada dua ISP besar Indonesia yang juga menggunakan FinFisher, yaitu Biznet, Matrixnet Global (Mango-Net) dan Telkom.
Hal ini terlihat dari kumpulan alamat IP yang ditengarai menggunakan software ini. Mereka adalah:
118.97.xxx.xxx : PT Telkom (Indonesia)
118.97.xxx.xxx : PT Telkom (Indonesia)
103.28.xxx.xxx : PT Matrixnet Global /Manggo-net (Indonesia)
112.78.143.34 : Biznet ISP (Indonesia)
112.78.143.26 : Biznet ISP (Indonesia)
Sementara itu, ketika dimintai keterangan seputar hal ini, pihak Biznet yang diwakili Adi Kusma, CEO Biznet, masih enggan untuk memberikan keterangannya melalui sambungan telepon maupun pesan singkat.
Telkom dan Biznet jadi buah bibir di Twitter
Meski belum bisa diketahui kebenarannya, laporan mengenai Telkom dan Biznet yang memata-matai para pengguna layanannya tersebut ternyata menjadi perhatian tersendiri di masyarakat. Hal ini setidaknya nampak dari lalu lintas Twitter Indonesia.
Menurut pantauan, ketika dicari berbagai “kicauan” dengan kata kunci Telkom dan Biznet secara bersamaan, ternyata muncul berbagai berita seputar isu kegiatan mata-mata ini.
Banyak dari tweeps yang melakukan tweet ulang berita terkait dan ada juga yang berkomentar terkait berita tersebut.
Seperti yang ditulis oleh @MasO*** (nama sengaja disamarkan), mengatakan bahwa para pengguna internet sebaiknya berhati-hati dengan hal ini. Senada dengan pernyataan tersebut, @ivanazi*** juga menyatakan kekhawatirannya.
Meski begitu, ada pula yang pro dengan apa yang dilakukan oleh Telkom maupun Biznet. “Kalau untuk kebaikan ya gpp lah,” tulis @JustT***.
Berita seputar kegiatan mata-mata ini sendiri pertama kali diketahui setelah munculnya laporan dari Citizen Lab. Organisasi yang berada di Toronto, Kanada, ini mencatat setidaknya ada dua ISP Indonesia dan 24 negara lainnya di dunia sedang menggunakan software FinFisher.
Software ini sendiri merupakan perangkat lunak khusus untuk memata-matai kegiatan di dunia maya. Karena besarnya dampak yang dihasilkan, FinFisher sendiri saat ini dibatasi penggunaannya hanya untuk penegakan hukum.
Apakah FinFisher itu?
Nama FinFisher mendadak mencuat setelah Citizen Lab mengumumkan kalau perangkat lunak ini ‘disalahgunakan’ di 25 negara berbeda. Sebenarnya apa itu FinFisher?
Tidak banyak informasi yang bisa didapat dari situs resmi FinFisher, finfisher.com. Mungkin karena software ini hanya ditujukan untuk mereka yang berkepentingan saja, maka informasi seputar seluk beluknya pun ditutup rapat.
FinFisher-CD
Untungnya, sebuah media asing pernah mengulas habis-habisan seputar software satu ini. Mulai dari latar belakang penciptaannya sampai seberapa hebat perangkat lunak ini.
Seperti yang dilansir oleh New York Times (30/8/2012), keberadaan FinFisher yang dikenal juga dengan FinSpy pertama kali diketahui dari jebolan insinyur Google, Morgan Marquis-Boire yang bekerja sama dengan Bill Marczak. Bersama-sama, pada pertengahan 2012 kemarin, mereka berhasil menemukan gerak-gerik sebuah program yang mampu melacak situasi dunia maya bahkan hingga ke lima benua berbeda sekaligus.
Temuan ini ternyata merupakan software FinFisher. Sebuah perangkat lunak yang dijual secara terbatas oleh Gamma International dan berharge sekitar 287,000 euros, atau US $353,000.
Kabarnya perangkat lunak FinFisher ini mampu mengambil apapun yang diinginkan pengguna. Mulai dari mengambil screenshot layar komputer sasaran, merekam perbincangan Skype, menghidupkan kamera dan mikrofon, hingga merekam segala input data, termasuk ketikan keyboard, yang dilakukan sasaran.
Dengan begitu, seluruh aktivitas dunia maya siapapun juga bisa diketahui secara detail jika menggunakan program ini. Hal tersebut tentunya berbahaya jika yang dijadikan sasaran adalah komputer milik institusi negara yang menyimpan dokumen-dokumen penting.
Oleh karenanya, penjualan FinFisher sendiri sudah dibatasi sehingga tidak bisa digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Anehnya, sebuah temuan dari Citizen Lab menyatakan bahwa, ternyata program ini juga dipakai oleh Biznet dan Telkom!
Padahal, sudah jelas-jelas Biznet maupun Telkom bukanlah badan negara yang memiliki kepentingan untuk menggunakan software tersebut. Sehingga, jika memang benar-benar menggunakan software ini, apa tujuan dari Telkom maupun Biznet? 
(Sumber: FinFisher.com, GammaGroup.com, NYTimes.com)
Dua Kali “Kepergok”, Biznet Bantah Mereka Gunakan FinFisher
Dugaan bahwa Telkom dan Biznet memata-matai aktivitas pelanggannya dengan menggunakan software yang disebut FinFisher (berdasarkan laporan dari Citizen Lab) dalam laporannya tertanggal 13 Maret kemarin tersebut, pihak Citizen Lab mengatakan bahwa beberapa negara yang memanfaatkan ‘jasa layanan’ FinFisher atau software mata-mata besutan dari Gamma Group adalah untuk mempermudah dalam hal memata-matai aktivitas siapa saja.
Dalam laporan Citizen Lab, ternyata ada tiga perusahaan di Indonesia yang menggunakan FinFisher, yaitu:
PT Telkom,
PT Matrixnet Global dan
Biznet ISP.
Tentu saja dengan merebaknya berita ini, banyak orang khususnya di Twitter mulai membicarakannya. Namun, ketika dikonfirmasi ulang pihak Biznet membantah menggunakan FinSpy atau FinFisher ini untuk memata-matai pelanggan mereka.
“Kita gak pasang system gitu (FinFisher). Koq FinFisher, pasang sistem seperti Nawala saja, kita juga tidak pernah,” ungkap pihak CEO Biznet, Adi Kusma (18/03/13).
Biznet juga menjelaskan bahwa mereka tidak tahu menahu soal data yang dikeluarkan oleh Citizen Lab tersebut. Untuk itu, Biznet akan meneliti lebih lanjut seputar hal ini dan melacak pengguna IP mereka tersebut.
Entah benar atau tidak apa yang mereka konfirmasikan, pada bulan Agustus 2012 lalu, Citizen Lab juga telah merilis satu daftar berisi beberapa perusahaan pengguna layanan FinFisher ini dari pelbagai negara yang salah satunya ternyata adalah Biznet ISP.
Data dari Citizenlab.org (29 Agustus 2012) finfisher-citizen-lab-data-001Tampak pada kedua tabel: Pada tabel diatas, data dari Citizenlab.org menunjukkan penggunaan perangkat lunak FinFisher oleh Biznet ISP sejak 29 Agustus 2012. Dan pada tabel bawah data yang juga bersumber dari Citizenlab.org pada tanggal 13 Maret 2013, penggunaan aplikasi FinFisher juga dipakai oleh Telkom, Matrixnet Global dan Biznet ISP. Ketiganya dari ISP di Indonesia.
Data dari Citizenlab.org (13 maret 2013) finfisher-citizen-lab-data-001
Menjadi suatu hal yang aneh. Di satu sisi Biznet mengatakan bahwa mereka tidak pernah menggunakan layanan tersebut, di sisi lain, Citizel Lab justru ‘memergoki’ sebanyak dua kali bahwa ISP satu ini dari pertengahan 2012 dan awal 2013 menggunakan FinFisher.

Setelah Biznet, Telkom juga bantah gunakan FinFisher
Setelah pihak Biznet mengatakan bahwa mereka tidak pernah memakai apa itu yang dinamakan FinFisher, kini Telkom juga membantah memakai software mata-mata tersebut.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membantah memasang software pada server yang digunakan untuk mengawasi trafik dan konten yang diakses para penggunanya.
Melalui Direktur Utamanya Arief Yahya, Telkom menjelaskan kepada wartawan sekaligus Menteri BUMN Dahlan Iskan bahwa tudingan penggunaan FInFisher oleh Telkom tersebut tidak benar. Dalam hal ini, Dahlan Iskan ingin mengetahui duduk permasalahannya dan di depan para wartawan, dia menghubungi Arief melalui telepon.
“Tudingan yang menyebutkan bahwa Telkom memasang alat pengintai pada server sama sekali tidak benar. Kami memastikan Telkom tidak mempunyai aplikasi untuk memata-matai pelanggan,” kata Arief Yahya melalui pengeras suara ponsel Dahlan Iskan, seperti dikutip Antara (19/03/13) di Jakarta.
Arief juga mengatakan bahwa dalam artikel yang dimuat oleh Citizen Lab, University Toronto tersebut terkesan menyudutkan Telkom karena di dalamnya mencantumkan alamat internet protokol (IP) milik Telkom.
FinFisher-index_image
Arief Yahya mengakui ada artikel yang menyebutkan alamat IP Telkom, tapi untuk mengidentifikasi lebih lanjut siapa pihak yang berada di jaringan tersebut dibutuhkan izin dari Kementerian Kominfo.
Menurutnya, permintaan untuk memblokir IP yang disinyalir digunakan untuk mematai-matai pengguna tersebut harus berdasarkan izin dari Kementerian Kominfo.
“Memblokir suatu jaringan harus melalui prosedur dan izin dari Indonesia Security Incident Response Team of Internet Infrastructure (ID-SIRTII),” kata Arief.
Ia menambahkan, selagi tidak ada izin dari Menkominfo dan ID-SIRTII maka penelusuran pengguna alamat IP tersebut tidak bisa dibuka.
Pihak Biznet juga membantah bahwa mereka menggunakan software mata-mata itu di dalam servernya (18/03/13). Sampai saat ini, Biznet masih menyelidiki siapa yang menanam software tersebut.

Jika Terbukti Intai Pengguna, Telkom & Biznet Terancam 15 Tahun Penjara
Ternyata kasus soal Telkom dan Biznet yang diduga kuat oleh Citizen Lab dari Universitas Toronto, Kanada, dengan cara menggunakan software mata-mata di servernya untuk mengawasi trafik dan konten penggunanya di Indonesia ini, turut menyita perhatian Kementerian Kominfo.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S Dewa Broto menilai informasi yang telah beredar luas ini sebaiknya diverifikasi terlebih dahulu untuk membuktikan kebenarannya.
“Namun jika verifikasi tersebut benar, apa yang dilakukan oleh Telkom dan Biznet itu salah, karena melanggar Pasal 40 UU Telekomunikasi,” paparnya di Jakarta, Senin (18/3/013).
Pasal 40 UU No.36 Tahun 1999 menyatakan:
“Bahwa setiap orang dilarang melakukan penyadapan atas informasi yang disalurkan melalui jaringan telekomunikasi dalam bentuk apapun. Bagi yang melanggar ketentuan tersebut diancam pidana penjara maksimal 15 tahun penjara.”
“Jika benar terbukti, tentu pemerintah akan mengambil tindakan tegas, karena selain melanggar UU Telekomunikasi, juga melanggar privasi seseorang tanpa alasan jelas,” ujar Gatot lebih lanjut.
Meski demikian, Kementerian Kominfo tetap mengusung asas praduga tak bersalah hingga ada pembuktian yang sahih atas kabar yang beredar ini. “Kami yakin Telkom dan Biznet tidak berani melanggar UU tersebut,” tegas Gatot coba meyakinkan.
Kabar tak sedap yang menerpa dua penyedia jasa internet besar di Indonesia itu bermula dari laporan terbaru yang dirilis oleh Citizen Lab, University Toronto dalam materi berjudul “You Only Click Twice: FinFisher’s Global Proliferation” seperti dikutip dalam situs Citizenlab.org.
Dalam laporannya ditemukan server komando dan kontrol untuk backdoors FinSpy di server kedua PJI. FinSpy merupakan bagian dari solusi pemantauan jarak jauh Gamma International FinFisher yang diduga sejauh ini telah digunakan oleh 25 negara.
Perlu diketahui, FinFisher adalah perangkat lunak yang bisa diremote untuk mengawasi aktivitas pengguna dikembangkan oleh Gamma International GmbH. Produk FinFisher dijual secara eksklusif untuk menegakkan aturan terutama terkait dengan penyadapan.
Data dari Citizenlab.org (20 Maret 2013) finfisher-citizen-lab-data-001
Walaupun dilindungi oleh hukum, tetapi dalam praktiknya, software banyak digunakan untuk memata-matai para aktivis yang beroposisi dengan pemerintah.
Baik Telkom maupun Biznet saat dikonfirmasi oleh wartawan detikINET melalui Direktur Network Telkom, Rizkan Chandra dan President Director Biznet Network, Adi Kusma telah menyampaikan bantahannya.
Menurut Rizkan, tidak ada kebijakan dari Telkom untuk memata-matai penggunanya seperti itu. Sementara Adi Kusma mengaku akan menelusuri kasus ini lebih dalam lagi. “Nanti kita cek IP siapa itu,” tandasnya.
Sekadar gambaran, FinFisher merupakan software mata-mata yang mampu meremote aktivitas pengguna internet yang ISP-nya telah disusupi.
Aplikasi FinFisher ini menangkap semua informasi dari komputer yang terinfeksi, tak hanya jejaring sosial, tapi juga seperti password, panggilan Skype bahkan mengirimkan informasi ke server perintah & kontrol FinFisher.
Big-BrotherHal ini mirip proyek Big Brother ala elite-elite Illuminati di negara-negara maju yang sering menyalahgunakan kewenangan akses untuk menangkap pihak yang membongkar bukti, rencana dan tujuan-tujuan busuk mereka dan yang juga bertentangan dengan informasi dari mereka.
Lalu bagaimana dengan para penyedia jasa provider ISP dan para jasa operator selular di Indonesia? Jika mereka membantah tak memata-matai, lalu tabel dan bukti yang dikeluarkan oleh Citizen Lab itu apa? Sebuah lelucon April Mob?
Dengan alasan ini-itu, lalu apakah mereka juga ikut menjadi budak para elite dunia? Apakah mereka kaki tangan Big Brother? Yang jelas apapun yang anda lakukan bahkan saat membacca artikel ini melalui PC, laptop, komputer tablet dan gadget hingga ponsel di genggaman tangan anda yang biasa anda bawa kemanapun anda pergi.
Seperti dikutip dari Bloomberg 2012, Smartphone Android adalah perangkat termudah untuk dijangkiti spyware bawaan atau varian lain dari FinSpy atau FinFisher. Memang ada kemungkinan perangkat seperti iPhone atau BlackBerry juga mampu terjangkiti, namun kemungkinannya lebih kecil dibandingkan dengan Android.
Robert Maxwell, seorang teknisi IT dari tim Office of Information Technology Security, menjelaskan, “Android sangat mudah untuk dijebol oleh spyware dan malware bawaan FinFisher, karena sistem yang diberlakukan Google untuk Android adalah bebas. Jadi siapa saja dapat mengunduh dan menginstal software dari manapun sumbernya.”
big brother selular
Sebuah riset kecil yang dilakukan oleh tim CrackBerry pada bulan Agustus 2012 lalu juga sependapat dengan apa yang dikatakan Maxwell. Namun, dalam penelitian tersebut, BlackBerry mempunyai sisi sekuritas yang lebih aman dibandingkan dengan perangkat lain sejenisnya.
“Walaupun ada kemungkinan bisa, namun berdasarkan sifat dari spyware yang akan bergerak secara underground dan beroperasi tanpa sepengetahuan pemilik perangkat, hal tersebut nampaknya sulit untuk dapat dengan mudah menginjeksi BlackBerry.
Sistem sekuritas di BlackBerry telah dirancang untuk mengintegrasikan persetujuan sang pemilik dengan perangkat sebelum mengeksekusi sebuah penginstalan apapun itu, jelas pihak CrackBerry. Namun apapun jenis perangkat yang anda pakai untuk mengakses internet, mereka para “kaki tangan elite dunia” tetap dapat berkata kepadamu, “I knew who you are, and where you are, because I’m watching you, always.”
“FinFisher spyware found running on computers all over the world”. (Citizenlab)
(sources: Alvin Nouval/NVL/Dwi Andi Susanto/DAS/Merdeka.com/Achmad Rouzni Noor/detikinet/detik/techinasia.com/nytimes/citizenlab/finfisher goes mobile)

FinFisher-map-small

Pangdam nilai perdamaian Aceh kian menggembirakan

Pangdam nilai perdamaian Aceh kian menggembirakan
Pangdam Iskandar Muda Mayjen Pandu Wibowo mengemukakan proses perdamaian Aceh yang hampir satu dekade menunjukkan perkembangan yang kian menggembirakan dengan ditandai meningkatnya pembangunan di berbagai bidang, baik fisik, nonfisik maupun infrastruktur.

"Proses perdamaian Aceh yang kini memasuki sembilan tahun telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi Aceh terus mengalami peningkatan," katanya dalam Sosialisasi Kebijakan Politik Pemerintah Aceh di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Sabtu.

Sosialisasi tersebut atas kerja sama Program Studi Magister Manajemen Unsyiah dengan Badan Kesbangpol Linmas Aceh yang diikuti 150 peserta.

Selanjutnya, Pangdam Pandu merinci pertumbuhan ekonomi Aceh pascatsunami dan MoU Helsinki yakni pertumbuhan ekonomi Aceh pada tahun 2005 dan 2006 merosot dari 1,76 menjadi 1,22 persen.

Namun, pertumbuhan mengalami kemajuan pada tahun 2007 menjadi 7,23 persen dan pertumbuhan ekonomi Aceh terus meningkat sejak 2010 hingga 2013 dengan kenaikan di atas 5 persen.

"Target pertumbuhan ekonomi Aceh diharapkan pada 2017 mencapai 7,5 persen," sebutnya.

Berdasarkan data BPS Aceh, angka pengangguran meningkat pada 2013 dari 9,1 menjadi 10,3 persen. Diharapkannya angka itu bisa menurun sejak 2014 sampai 2017 di bawah angka 7,1 persen.

Ia menyatakan permasalahan kesejahteraan dan perdamaian dengan kebutuhan rasa aman atau keamanan bagaikan dua sisi mata uang karena tidak dapat diutamakan yang satu dan melupakan lainnya.

"Kodam Iskandar Muda berperan mengamankan, memelihara dan membangun perdamaian Aceh yang merupakan keputusan politik negara dan TNI, sebagaimana saat mengamankan proses Pemilu Legislatif, 9 April 2014," katanya.

Namun diakuinya, gangguan keamanan masih menghantui sewaktu-waktu di daerah-daerah tertentu di Aceh.

Sementara itu, Ketua Program Magister Manajemen Unsyiah, Mukhlis Yunus, menyatakan masih banyak persoalan melanda Aceh terkait kependudukan, di antaranya keamanan dalam negeri, politik dan demokrasi, penegakan hukum, pertanian dan industri, penyelamatan lingkungan, dan kerukunan kehidupan antarumat beragama.

Dia mengharapkan pemerintah mengoptimalisasikan program Keluarga Berencana, meningkatkan pelayanan kesehatan, melakukan program transmigrasi, memberikan pelatihan bagi penduduk usia kerja, menciptakan lapangan kerja baru, mengatur pengiriman TKI dan pemerataan pembangunan.
(H011/E011)