Sejak Kopassus TNI AD kondang mengoperasikan jeep tempur Flyer 4×4 buatan Australia, di era reformasi berturut-turut satuan elit lain di lingkungan TNI juga ingin
mendapatkan porsi penugasan dalam model pertempuran jarak dekat. Maklum
saja, dimensi teror kian dinamis, sehingga setiap matra juga dituntut
punya peran anti teror sesuai dengan wilayah penugasannya.
Setelah Kopaska TNI AL yang mengoperasikan P3 Cheetah,
Detasemen Bravo (Den Bravo) sebagai pasukan elit yang usianya paling
muda di lingkungan TNI, karena baru dibentuk tahun 1990, juga kedapatan
rantis berupa jeep berkemampuan pertempuran jarak pendek. Dan jadilah
kemudian Den Bravo mempunya DMV-30, dalam dua varian, yaitu DMV-30T
(Tubular) dan DMV-30 (Armored).
DMV-30T
DMV-30T Bravo memiliki arti Dirgantara Military Vehicle, kendaraan ini menggunakan mesin berkapasitas 3.000 cc dan rangka pipa baja tubular. Dari semula rantis spesial ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan kecepatan operasional tempur bagi regu pasukan khusus. Maka itu, rantis ini harus memenuhi syarat ringan namun handal, kuat serta memiliki mobilitas tinggi nan lincah.
DMV-30T Bravo memiliki arti Dirgantara Military Vehicle, kendaraan ini menggunakan mesin berkapasitas 3.000 cc dan rangka pipa baja tubular. Dari semula rantis spesial ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan kecepatan operasional tempur bagi regu pasukan khusus. Maka itu, rantis ini harus memenuhi syarat ringan namun handal, kuat serta memiliki mobilitas tinggi nan lincah.
Seperti halnya Flyer 4×4 Kopassus dan P3 Cheetah
yang dipakai Kopaska, bodi DMV-30T didesain tanpa baju alias telanjang,
dan disinilah peran rangka pipa tubular tadi. Meski terlihat kurus
namun jangan salah, konstruksinya sangat tangguh walau menghadapi medan off road
paling ekstrim sekalipun. Selain itu rangka pipa juga sanggup
melindungi para awak di dalamnya walau kendaraan terguling atau
terbalik. Bagi satuan elit yang punya tugas anti teror, desain bugil ini
membuat prajurit bebas dan cepat bergerak keluar masuk dalam kondisi
penyergapan musuh.
Kelebihan lain dari konstruksi ini adalah bobot rantis yang menjadi
ringan. Kendaraan ini makin lincah bermanuver di kerapatan hutan maupun
jalan sempit dalam perang kota. Tapi seperti halnya Flyer 4×4 dan P3
Cheetah, kekurangannya terletak pada zero protection bagi pasukan yang
menggunakannya bila terjebak dalam perang medan terbuka. Meraka akan
jadi sasaran tembak yang empuk.
DMV-30T diawaki empat orang. Rantis ini dilengkapi senapan mesin
sedang, masing-masing FN Minimi kaliber 5,56 mm disamping pengemudi, dan
senapan mesin FN MAG GPMG kaliber 7,62 mm di bagian atas pengemudi,
ditempatkan pada dudukan atas roll bar. Kedua senapan mesin
cukup handal untuk menyapu sasaran hingga radius 500 hingga 800 meter.
Bahkan bila lawan yang dihadapi lebih ganas, DMV-30T pun dapat dipasangi
SMB (senapan mesin berat) macam browning M2HB atau CIS 5.0 kaliber 12,7 mm. Agar punya daya gempur lebih sadis lagi, bisa pula pelontar granat otomatis AGL 40 dipasang di dudukan roll bar. Menyadari bahwa sang operator, Paskhas TNI AU punya rudal MANPADS SHORAD QW-3 buatan Cina, maka rantis ini juga dirancang nantinya untuk bisa menggotong rudal ini agar mobilitasnya dapat meningkat.
Agar memudahkan dalam operasional dan perawatan, serta tentunya irit
bahan bakar, DMV-30T ditenagai mesin diesel 3.000 cc direct injection
dengan sistem tranmisi otomatis. Kapasitas tangki internal di bagian
belakang bodi mampu menampung 50 liter solar. Rantis ini mampu
beroperasi dalam kurun waktu delapan jam. Sebagai tambahan, dua tangki
eksternal menempel di samping belakang kiri dan kanan badan.
Peralatan lain sebagai kelengkapan survival di lapangan ada kapak dan
skop yang ditempatkan di spatbor depan. Rantis berpenggerak 4×4 ini
menggunakan heavy duty rigid axel serta suspensi double coil spring agar tetap nyaman di medan dengan kontur ekstrim, serta memiliki ground clearance yang tinggi agar mampu melibas parit, kubangan air atau lumpur dengan mudah.
Proses Kelahiran DMV-30T
Digadang untuk Paskhas TNI AU, nyatanya kendaraan ini juga tak lepas dari keterlibatan industri dirgantara, yakni ada campur tangan PT DI (Dirgantara Indonesia). Lewat divisi Engineering Service (ES) PT DI terwujudlah kemudian DMV-30T yang secara khusus memang diperuntukkan bagi Paskhas. Pesanan awal rantis ini harus bisa diselesaikan dan diserahterimakan saat perayaan HUT Koprs Paskhas 17 Oktober 2007 di Lanud Sulaiman, Bandung. Dan jadilah proses penggarapan kendaraan tempur ini harus dituntaskan dalam waktu singkat. Kabarnya ES PT DI hanya membutuhkan waktu 15 hari siang malam untuk menyelesaikan DMV-30T.
Digadang untuk Paskhas TNI AU, nyatanya kendaraan ini juga tak lepas dari keterlibatan industri dirgantara, yakni ada campur tangan PT DI (Dirgantara Indonesia). Lewat divisi Engineering Service (ES) PT DI terwujudlah kemudian DMV-30T yang secara khusus memang diperuntukkan bagi Paskhas. Pesanan awal rantis ini harus bisa diselesaikan dan diserahterimakan saat perayaan HUT Koprs Paskhas 17 Oktober 2007 di Lanud Sulaiman, Bandung. Dan jadilah proses penggarapan kendaraan tempur ini harus dituntaskan dalam waktu singkat. Kabarnya ES PT DI hanya membutuhkan waktu 15 hari siang malam untuk menyelesaikan DMV-30T.
Dalam tahap pertama, DMV-30T akan dibuat sebanyak 12 unit untuk
menggantikan/melengkapi kendaraan taktis ringan Paskhas yang sudah
dimakan usia, seperti Land Rover.
Kendaraan 4×4 ini dengan bentuk terbuka berbalut rangka pipa baja
diberi nama DMV-30T (Tubular). Tampilan bugil ini memang memiliki
kekurangan dalam perlindungan buat awak, tapi kelebihannya adalah
membuat prajurit lebih cepat dan leluasa dalam pergerakannya. Rantis ini
digunakan untuk pertempuran jarak dekat, bisa membawa lima hingga
sembilan personel bersenjata lengkap. Dua dudukan senapan mesin ringan
kaliber 5,56 mm dan diatas untuk senapan kaliber 7,62 mm.
Spesifikasi
Awak : 4 – 9
Panjang : 4 meter
Lebar : 1,9 meter
Tinggi : 1,9 meter
Wheel base : 2,8 meter
Berat kosong : 1,5 ton
Frame body : Tubular Steel
Cover body : Alumunium
Mesin : Turbo diesel injection 3.000 cc
Tangki BBM : 60 liter
Awak : 4 – 9
Panjang : 4 meter
Lebar : 1,9 meter
Tinggi : 1,9 meter
Wheel base : 2,8 meter
Berat kosong : 1,5 ton
Frame body : Tubular Steel
Cover body : Alumunium
Mesin : Turbo diesel injection 3.000 cc
Tangki BBM : 60 liter
DMV-30A
Berangkat dari suksesnya pengembangan DMV-30T, Paskhas TNI AU kembali memberi kepercayaan kepasa ES PT DI untuk mengembangkan rantis untuk operasi khusus Detasemen Bravo 90. Maka selang tiga bulan dari proyek DMV-30T, maka meluncurlah rantis DMV-30A (Armored). Untuk produksi rantis ini, dipercayakan kepada PT. Sentra Surya Ekajaya (SSE), manufaktur yang juga memproduksi P3 Cheetah yang digunakan Kopaska TNI AL.
Berangkat dari suksesnya pengembangan DMV-30T, Paskhas TNI AU kembali memberi kepercayaan kepasa ES PT DI untuk mengembangkan rantis untuk operasi khusus Detasemen Bravo 90. Maka selang tiga bulan dari proyek DMV-30T, maka meluncurlah rantis DMV-30A (Armored). Untuk produksi rantis ini, dipercayakan kepada PT. Sentra Surya Ekajaya (SSE), manufaktur yang juga memproduksi P3 Cheetah yang digunakan Kopaska TNI AL.
Dari segi rancangan, DMV-30A punya desain minimalis layaknya rantis
militer pada umumnya dengan perpaduan bentuk persegi dan tajam. Sekilas,
DMV-30A juga mirip dengan Panhard VBL yang telah digunakan satuan kavaleri TNI AD sejak
lama. Setiap bagian dikejerjakan secara matang baik sisi fungsi maupun
estetikanya. Potongan plat juga terlihat rapih dan halus karena
pemotongannya telah terkomputerisasi menggunakan teknik potong laser.
Untuk bagian eksterior, mulai dari depan terpasang sebuah winch, lalu pendingin mesin radioator grill berada diatas engine hood
dan samping kiri kanan atas roda depan. Pada bodi samping nampak plat
tambahan multiguna yang bisa dilepas pasang. Pada bagian atas terdapat
dua lubang palka untuk gunner dan juga bisa berfungsi sebagai pintu
darurat. Sedangkan bagian interiornya, desain kabin menyerupai pesawat
terbang, penuh dengan instrumen diatas antara kepala pengemudi dan
penumpang depan. Serta ada perangkat alat komunikasi diatas console box. Begitu pula pada panel pintu dalam, tulangan sebagai reinforce dan engsel pintu terlihat unik namun fungsional.
Konsep kendaraan ini serupa dengan Land Rover versi armored yang
telah dimiliki sebekumnya oleh Paskhas. DMV-30A (Armored) mengusung
mesin diesel dengan kapasitas 2.500 cc berdaya 120 PS. Dengan ground clearance tinggi dan kaki-kaki tangguh menjadikan kemampuan DMV-30A cukup mumpuni melahap medan off road,
bahkan juga sanggup untuk menaiki tangga gedung untuk pertempuran dalam
kota. Perlengkapan senjata yang bisa diusung di atapnya cukup variatif,
mulai dari senapan mesin kaliber 7,62 mm atau 12,7 mm hingga pelontar
granat AGL 40.
Bahkan jika mau, peluncur rudal anti tank pun bisa dipasang di DMV-30A.
Untuk dukunan tembakan, tersedia pula lubang tembak dari dalam kabin
sebanyak empat titik untuk senapan serbu yang dibawa oleh personel. (Sam)
Spesifikasi
Awak : 4
Panjang : 4 meter
Lebar : 1,9 meter
Tinggi : 1,8 meter
Wheel base : 2,8 meter
Berat kosong : 3,3 ton
Material body : Armor steel level III, mampu menahan proyektil 7,62 mm
Glass panel : Armor glass Level III, mampu menahan proyektil 7,62 mm
Mesin : Land Rover 120 PS Turbo diesel injection 2.500 cc
Tangki BBM : 140 liter
Awak : 4
Panjang : 4 meter
Lebar : 1,9 meter
Tinggi : 1,8 meter
Wheel base : 2,8 meter
Berat kosong : 3,3 ton
Material body : Armor steel level III, mampu menahan proyektil 7,62 mm
Glass panel : Armor glass Level III, mampu menahan proyektil 7,62 mm
Mesin : Land Rover 120 PS Turbo diesel injection 2.500 cc
Tangki BBM : 140 liter