Jumat, 07 Maret 2014

Desain KF-X Masih Diperdebatkan



KF-X Single & Twin-engine

Setelah penundaan selama satu dekade, Program tempur Korea akan segera resmi berjalan dengan penawaran oleh perusahaan mitra dijadwalkan bulan depan. Namun, memutuskan konsep desain untuk berlanjut dengan desain – single atau twin-engine – muncul sebagai hal yang paling mencolok dalam perdebatan pembangunan pesawat tempur code name KF-X ini.
Saat ini, Badan milik negara untuk Pengembangan Pertahanan (Agency for Defense Development/ADD), sefaham dengan keinginan Angkatan Udara, mengklaim bahwa pesawat tempur masa depan Korea seharusnya bermesin ganda, pesawat baru, mengusulkan desain berlabel C103.
KF-X C103 Twin-Engine

Di sisi lain, The Defense Acquisition Program Administration (DAPA ), telah mempromosikan versi bermesin tunggal, bernama C501, yang merupakan turunan dari pesawat tempur ringan Korea Aerospace Industries (KAI) FA-50, alasannya pesawat akan lebih murah dan lebih mudah untuk dikembangkan dan dibangun daripada preferensi ADD.
KF-X, yang ditujukan untuk pembuatan jet tempur “F-16 +” dengan bantuan kontraktor pertahanan global untuk mengisi kesenjangan pesawat tempur pada dekade berikutnya, telah tertunda akibat keterbatasan anggaran dan keraguan atas kelayakannya.
Program yang diprakarsai oleh almarhum mantan Presiden Kim Dae – jung pada Maret 2001, memiliki strategi dasar yang diselesaikan pada bulan April 2010 dan ADD melakukan penelitian akhir tentang kelayakan program pembangunan antara tahun 2011 dan 2012. Angkatan Udara Korea berencana mendapatkan 120 jet baru untuk menggantikan armada F-4 dan F-5 yang sudah tua melalui proyek pesawat tempur ini.
Pada bulan Januari, 20 miliar won ($18.7 juta) dari anggaran pertahanan untuk tahun 2014 telah dianggarkankan untuk menentukan desain serta mesin, dan DAPA mengatakan akan mulai menerima tawaran dari produsen untuk berpartisipasi dalam program ini pada bulan April.
KF-X C501 Single Engine

Angkatan Udara Korea meyakini pesawat bermesin ganda memiliki performa tempur yang lebih baik serta keamanan yang lebih baik.
“Pesawat bermesin ganda memang lebih mahal, tetapi dapat membawa muatan berat dengan jarak yang lebih jauh,” kata Greg Waldro, managing editor Flightglobal Asia sebuah situs penerbangan dan industri kedirgantaraan.
“Selain itu, pesawat tempur bermesin ganda memberikan margin keamanan yang lebih besar jika pilot kehilangan satu mesin (rusak), kemungkinan pesawat masih bisa kembali ke pangkalan dengan satu yang tersisa. “ Angkatan Udara juga lebih suka versi bermesin ganda untuk kemungkinan upgrade di masa depan.
“C103 adalah pesawat generasi 4.5 semacam Eurofighter Typhoon, dapat dengan mudah ditingkatkan untuk pesawat tempur generasi kelima, sedangkan C501 adalah generasi 4, “kata seorang analis penerbangan lokal secara anonim.
ADD punya ruang lega untuk weapons bay dalam desain C103, yang akan menghasilkan pesawat tempur low- observable
Analis tersebut mengatakan bahwa jika Korea memilih pesawat bermesin ganda untuk program KF-X, pesawat tempur tersebut pada akhirnya akan dapat menggantikan F-16 dan F-15 Angkatan Udara Korea di masa depan. ”Jika tidak, KF-X hanya akan berakhir sebagai pengganti F-4 dan F-5,” katanya.
Sejauh ini, Angkatan Udara Korea hanya menggunakan pesawat Amerika, sehingga terganggu oleh campur tangan AS dalam penjualan internasional dan upgrade.
Angkatan Udara mengatakan pesawat tempur baru akan bebas dari hambatan itu. KAI FA-50 didasarkan pada pesawat latih T-50 supersonik, dikembangkan bersama dengan Lockheed Martin.
“Keuntungan terbesar adalah Korea akan dapat mengekspor tanpa ijin ekspor (dari Amerika Serikat), ” kata Yang Uk, seorang peneliti senior di Forum Pertahanan dan Keamanan Korea. ”Pesawat ini akan membantu Angkatan Udara menghemat biaya operasional dan pemeliharaan juga.”
Selain itu, Angkatan Udara mengatakan bahwa pengembangan pesawat tempur sekelas F-16 akan menjadi tidak berarti karena pesawat KF-X akan memasuki layanan dari 2023, dengan negara-negara tetangga seperti China dan Jepang menampilkan jet siluman canggih J-20 dan F-35.
“Dalam hal strategi dan pembangunan militer, mengingat lingkungan operasional dari 2030-2050, Angkatan Udara percaya bahwa pesawat tempur bermesin ganda adalah pilihan yang lebih baik, ” kata seorang perwira Angkatan Udara. ”Namun, satuan tugas kementerian pertahanan yang akan menentukan, dan kami akan mengikuti keputusan tersebut”
Menurut KAI, C501 akan dibangun berdasarkan FA-50, meskipun akan lebih besar, tapi Yang mengatakan bahwa rencana up-sizing dinilai tidak layak.
“Jika C501 dibangun berdasarkan FA-50, KAI harus mendesain ulang aerodinamis pesawat, yang akan menimbulkan beban keuangan yang besar, ” katanya. ”Jika demikian, tidak akan ada banyak perbedaan antara C501 dan C103 dari segi biaya dan waktu pengembangan”
Namun, menurut Korea Institut Sains dan Teknologi Evaluasi dan Perencanaan ( Korea Institute of Science and Technology Evaluation and Planning/KISTEP) pada bulan November, desain bermesin tunggal akan dikenakan biaya ? 6.4 tiliun untuk pembangunannya, berbanding dengan  8.6 triliun Won untuk pesawat bermesin ganda. Selain itu, evaluasi biaya operasional dan pemeliharaan pesawat bermesin tunggal adalah sekitar 1 triliun Won lebih murah, bersama dengan penyebaran sebelumnya – 10,5 tahun untuk model bermesin ganda dan 8,5 tahun untuk versi tunggal.
“KAI adalah sebuah perusahaan yang terdaftar (publik), sehingga mereka harus mempertimbangkan untuk mencari keuntungan dari KF-X , ” kata analis penerbangan.
Richard Aboulafia, wakil presiden Teal Group yang berbasis di Virginia, percaya bahwa pasti ada pasar untuk desain pesawat tempur baru berat medium terjangkau dalam dekade mendatang. Lockheed Martin diperkirakan untuk menutup lini produksi F-16 di sekitar tahun 2015. ”KF-X harus mengikuti langkah pesawat tempur medium sukses sebelumnya seperti seri F-16 dan Dassault  Mirage,” katanya .
Aboulafia juga mengatakan bahwa keputusan untuk membuat KF-X desain twin-mesin akan sangat merusak prospek ekspor. ”Dua mesin tempur besar akan membuat KF-X terlalu besar dan mahal untuk sebagian besar pasar ekspor pesawat tempur, ” katanya.
“Di sisi lain, jika dua mesin kecil pesawat sipil diadaptasi untuk digunakan tempur, yang akan membuat KF-X underperforming dan tidak memadai, seperti yang dialami pesawat tempur Ching Kuo buatan Taiwan.” Dalam hal kinerja tempur, jumlah mesin bukan merupakan faktor konklusif .
“Mesin adalah bagian penting dari sebuah pesawat tempur, tapi itu hanyalah salah satu aspek dari sistem sistem. Diterapkan dengan tepat, baik pesawat tempur bermesin tunggat atau bermesin ganda dapat sangat efektif dalam pertempuran.” Kata Waldron .
James Hardy, Editor Asia-Pasifik dari IHS Jane Defense Weekly, menganggap preferensi Angkatan Udara pada pesawat bermesin ganda adalah “ironis” mengingat bahwa mereka pernah menolak F-15 bermesin ganda dan memilih F-35 yang bermesin tunggal di kompetisi FX III tahun lalu.
“Pesawat mesin tunggal tidak lagi dilihat sebagai lebih rendah untuk sebagian besar misi- lagipula F-35 adalah pesawat tempur bermesin tunggal, seperti juga F-16 dan Saab Gripen,” katanya.
Mr.Yang mengatakan bahwa tidak ada definisi yang jelas untuk KF-X dan yang telah menyebabkan perdebatan tanpa henti. ”Jika pesawat dari KF-X mencapai Status tempur siluman, itu adalah jet tempur kelas tinggi sekarang ini, tapi itu hanya aka jadi pesawat tempur level menengah di 2025-26. Tidak ada standar yang jelas untuk pesawat kelas menengah,” katanya.
“Saya percaya bahwa KAI akan mampu memproduksi pesawat berkemampuan tinggi, jika mendapatkan lebih banyak dana. Jika pemerintah benar-benar ingin melihat dampak ekonomi dari KF-X, harusnya program ini menjadi proyek nasional.”
DAPA ingin peserta untuk secara opsional membayar 20 persen dari biaya pembangunan KF-X, yang akan mencegah KAI dari mengembangkan pesawat bermesin ganda yang membutuhkan upaya yang lebih teknis. Selain itu, badan pengadaan senjata akan meminta kompensasi atas keterlambatan dalam deployment, kata analis tak diketahui identitasnya.
“Jika keputusan untuk memilih maju dengan desain mesin ganda, pemerintah harus meringankan beban keuangan perusahaan, ” katanya. (Kang Seung-woo – Korea Times)

Gudang Amunisi Satuan Komando Pasukan Katak Meledak



Situasi pasca ledakan. media.viva.co.id
Jakarta – Gudang Amunisi Satuan Komando Pasukan Katak, Kawasan Armada Barat di Pondok Dayung meledak pada Rabu (5/3) sekitar pukul 10.30 WIB. Petugas Polres KPPP pelabuhan Tanjung Priok, Ateng, membenarkan adanya kejadian itu. Kata dia, insiden itu terjadi sekitar pukul 11.00 tadi.
Lokasi Ledakan - Googe
Lokasi Ledakan – Google Earth
Kapolres KPPP Pelabuhan Tanjung Priok Ajun Komisaris Besar Asep Adi Saputra mengaku sudah berada di lokasi. “Saya urus dulu TKP-nya,” kata dia.
Menurut informasi di lapangan, saat ini korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menyatakan masih menacari data persitiwa itu
Menurut para pekerja di PT Indonesia Power, ledakan tersebut membuat kaca kantor pecah berhamburan. ”Kaca seluruh jendela kantor bergetar hebat, bahkan kaca ruang merokok di kantor kami pecah. kami sempat panik,” kata Surya Ashari, salah satu karyawan PT Indonesia Power.
Korban ledakan Gudang Peluru TNI AL, Tanjung Priok, dibawa ke RS TNI AL Mintoharjo, Benhil, Jakarta Pusat. Hingga pukul 12.44 WIB sudah ada tujuh korban yang dibawa ke rumah sakit milik angkatan laut itu.
Menurut pantauan media setiap satu ambulans membawa satu korban luka. Beberapa korban mengalami patah kaki dan diperban.Ada satu korban yang tubuhnya penuh debu dan luka di wajah. Prajurit TNI AL itu terlihat menahan sakit.
Korban Ledakan – photo: Merdeka.com

Selain itu, ada satu anggota Provos yang ikut menjadi korban. Tidak terlihat luka dari luar namun dia mengerang menahan sakit. Sebanyak 25 anggota TNI Angkatan Laut menjadi korban akibat ledakan gudang peluru di kawasan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 5 Maret 2014.
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda, Iskandar Sitompul, mengatakan, umumnya korban terkena pecahan kaca, kayu, dan genteng.
“Sampai sekarang tidak ada korban sipil, karena itu daerah terisolir,” kata Iskandar. “Mungkin saja di tempat lain ada,” tambahnya. Menurut Iskandar, lokasi ledakan berada di tempat latihan dan ada lapangan tembak Pasukan Katak TNI AL. Di lokasi itu terdapat gudang amunisi. Iskandar menjelaskan, gudang amunisi itu meledak pukul 10.30 WIB.
“Kebetulan lokasi terisolir, Pondok Dayung seperti danau kecil, di danau kecil itu orang masuk susah, dan ada kapal angkut kecil untuk menyeberang, sehingga korban adalah petugas,” jelasnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, ledakan dahsyat di lokasi Komando Pasukan Katak (Kopaska) Kawasan Armada Barat, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 5 Maret 2014 berdekatan dengan Markas Direktorat Kepolisian Perairan (Pol Air) Polda Metro Jaya.
Rikwanto memastikan, jika anggotanya ikut menjadi korban dalam peristiwa itu. “Selain anggota TNI ada juga anggota Polri yang terluka. Namun jumlah belum dapat disampaikan karena masih dalam proses pendataan,” ujar Rikwanto.
Puluhan personel TNI Angkatan Laut berjaga di depan ruang UGD. Tidak ada yang boleh memasuki ruang UGD selain petugas. (Metro, ROL, Merdeka)
#Update image. 06/03/2014
Bangunan rusak berat terkena dampak ledakan di gudang amunisi Pangkalan TNI Angakatan Laut III di Dermaga Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/3). Kompas/Lucky Pransiska (UKI) 05-03-2014

(5/2).(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

photo liputan6.com

JKGR. 

Koarmatim Gelar Kekuatan Alutsista


Koarmatim akan gelar kekuatan Alutsista (photo:Koarmatim)
Koarmatim akan gelar kekuatan Alutsista (photo:Koarmatim)

Komando Armada RI Kawasan Timur akan menggelar kekuatan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI Angkatan Laut dalam waktu dekat. Gelar Alutsista TNI AL bertempat di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya Jawa Timur
Seluruh peralatan tempur digelar mulai senjata strategis kapal perang, antara lain Peluru Kendali (Rudal) C-802, C-805, Exocet, Torpedo, berbagai macam roket anti serangan udara dan anti kapal selam serta meriam Penangkis Serangan Udara (PSU).
Persenjataan Korps Marinir kendaraan tempur amphibi berupa Tank BMP-3F yang baru saja dibeli dari Rusia, Tank LVT-7 buatan Amerika Serikat, kendaraan tempur Tatra, roket multi laras RM 70-Grad, Kendaraan Amphibi Pengangkut Artileri (Kapa), serta beberapa Tank Aphibi lainnya dan Meriam Howitzer 105 mm.
Digelar juga senjata dan matrial khusus milik pasukan khusus Angkatan Laut dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska), Intai Para Amfibi (Taifib) Marinir, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL, peralatan selam penyelam tempur TNI AL dan peralatan khusus milik Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal).
Koarmatim akan pamerkan rudal C 705 dan C 805
Koarmatim akan pamerkan rudal C 802, C 805 dan lainnya
Di Dermaga Koarmatim bersandar berbagai jenis kapal perang terbaru milik TNI AL, yakni Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis Ship Geometrical Modularity Approach (Sigma), Kapal Cepat Rudal (KCR) buatan dalam negeri kelas Beladau, kapal angkut matrial dan personel jenis Landing Platform Dock (LPD) buatan PT. Pal Indonesia, dan kapal amfibi.
Kemudian kapal perang jenis korvet, frigate, destroyer, vanspeijk, kapal patroli cepat rudal (Fast Patrol Boat) buatan PT. PAL Indonesia, Kapal Cepat Rudal dan Kapal Cepat Torpedo (KCT), kapal Penyapu Ranjau dan Buru Ranjau (BR), kapal bantu, Kapal Selam Kelas Kilo buatan Jerman dan berbagai macam kapal perang lainnya.
Dalam gelar Alutsista ini TNI AL juga mendemontrasikan kemampuan unsur laut dan udara dalam mendukung operasi laut peperangan anti kapal selam. Demonstrasi peperangan laut diawali dengan sailing pas kapal perang oleh enam kapal perang yang tergabung dalam Divisi satu terdiri dari kapal perang jenis Sigma, Kapal Cepat Rudal dan kapal patroli cepat. Kemudian enam kapal Divisi dua terdiri dari kapal perang jenis Sigma, Kapal Cepat Rudal dan kapal patroli cepat serta sailing pass delapan kapal Divisi tiga terdiri Landing Craft Utility (LCU) (LCVP) Combat Boat dan Sea Rider.
Operasi laut terintegrasi antara lain kapal perang dan unsur udara diawali dengan penyebaran ranjau laut oleh pesawat udara jenis Cassa U-612 ke perairan lawan kemudian penembakan roket multi laras anti kapal selam RBU-1000 dari KRI Tjiptadi-381 dan peluncuran torpedo anti kapal selam dari Helikopter Bolcow BO NV-410 yang terbang dari atas geladak KRI Sultan Iskandar Muda-367.
Demontrasi selanjutnya yakni simulasi pembebasan sandera di KRI Banda Aceh-593 yang melibatkan pasukan khusus TNI AL gabungan Kopaska dan Taifib dibarengi dengan penerjunan pasukan (free fall) dari pesawat Cassa U-617, serta penyerbuan dari laut dengan kendaraan tempur air cepat Sea Rider.
Tak ketinggalan demonstrasi fly pass pesawat udara terdiri dari empat pesawat jenis Bonanza, dua pesawat TB10 dan TB9, empat Nomad, dua CN-235, lima Cassa, empat Heli Bell dan satu Heli Panther.
Kesiapan unsur Gelar Alutsista ditinjau langsung oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum., didampingi Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., Komandan Pasmar-1 Surabaya Brigjen TNI Mar Siswoyo Hari Santoso, serta pejabat TNI AL lainnya. (Dispenarmatim).

Rabu, 05 Maret 2014

SATGAS KOMLEK PERSIAPKAN SARANA KOMUNIKASI DI BATAM

 
Satuan Tugas (Satgas) Komunikasi dan Elektronika (Komlek) yang tergabung dalam Latma Multilateral Komodo 2014 melaksanakan pemasangan sarana dan prasarana peralatan komunikasi guna mendukung terselenggaranya kegiatan latihan bersama yang rencana pembukaannya dipusatkan di kota Batam, Kepulauan Riau, baru-baru ini.
Pemasangan jaringan komunikasi di Batam, karena kota ini sebagai pusat kegiatan latihan sehingga sarana prasarana komunikasi yang baik dan memadahi untuk kemudahan pelaksanaan latihan sangat diperlukan. Untuk itu Satgas Komlek yang personelnya merupakan gabungan dari Mabes TNI, Mabesal dan Koarmabar dan Kormar mempersiapkan diri dengan memasang peralatan-peralatan komunikasi di titik-titik starategis. Jaringan Komunikasi yang dibangun ini nantinya akan digunakan untuk hubungan komunikasi dari posko pusat yang berada di Batam dengan posko-posko di daerah kepulauan Natuna dan  Kepulauan Anambas serta dengan Kapal-kapal perang Negara peserta latihan.
Sarana peralatan komunikasi yang dipasang di Batam ini selain untuk kelancaran latihan kapal-kapal perang yang melaksanakan latihan laut, juga dipergunakan untuk mendukung kelancaran di darat yang ada di kota Batam, mengingat acara dalam rangka memeriahkan Latihan yang diikuti 16 negara ini cukup padat seperti kegiatan festifal maritim yang akan menampilkan pagelaran jazz, pangung prajurit, lomba memasak atau battle of chef serta kegiatan olahraga seperti triathlon, sepeda santai, lomba perahu naga dan Kirab kota.
(Dispenarmabar)

Lapan Telah Miliki Roket Daya Jelajah 300 Km


Pansus RUU Keantariksaan Kunjungi LAPAN. (photo: dpr.go.id)
Pansus RUU Keantariksaan Kunjungi LAPAN. (photo: dpr.go.id)

Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) telah membuat dan mengembangkan roket dengan tingkat daya jelajah jauh dan juga mengembangkan pesawat terbang perintis.
Roket ini mampu terbang dengan tingkat jelajah 300 Km lebih dan merupakan cikal bakal roket penarik satelit buatan Indonesia.
“Namanya roket Sonda, kita lepas roket dan bawa muatan biasanya untuk mengukur parameter atmosfer. Roket ini juga merupakan cikal bakal roket pembawa satelit,” ungkap Kepala Pusat Teknologi Roket LAPAN Rika Andiarti kepada detikFinance, Senin (3/3/2014).
Roket ini adalah pengembangan dari roket jenis sebelumnya yang telah dikembangkan oleh LAPAN. LAPAN sudah berhasil memproduksi roket jenis air han, roket 122, roket 337 yang mempunyai jangkauan jelajah 100 Km lebih.
Selain itu dengan kehadiran roket Sonda ini akan mempermudah para pengusaha terutama jasa telekomunikasi lokal yang ingin menerbangkan satelitnya ke luar angkasa.
Selama ini satelit telekomunikasi milik Indonesia seperti Satelit Palapa dan lainnya hanya bisa diterbangkan di negara lain seperti Jerman dan Amerika Serikat. Hal ini karena Indonesia masih belum mempunyai roket dengan daya jangkauan tinggi.
“Sistemnya sudah sedemikian rupa kita buat. Roket ini dapat membawa muatan sendiri dan dilengkapi transmitter jarak jauh dan alat pengirim data. Roket juga dibekali muatan diagnostik seperti di dalam ada sensor dan GPS agar data dapat dikirim ke bawah,” imbuhnya.
Ditargetkan ujicoba roket pembawa satelit ini bisa dilakukan tahun depan. Namun dikatakan Rika, sebagian besar bahan baku pembuat roket masih diimpor dari negara lain.

Disain Roket Lapan
Disain Roket Pembawa Satelit Lapan

Bahan baku yang diimpor mulai dari lempengan baja hingga tabung roket. Oleh karena pihaknya menjalin kerjasama dengan perusahaan baja nasional yaitu Krakatau Steel (KS) untuk membuat lempengan baja dan tabung roket di dalam negeri.
Ia mengatakan industri roket kita ini belum didukung sepenuhnya di dalam negeri karena beberapa material roket masih impor. Menurutnya untuk mendapatkan komponen yang bagus dari luar negeri juga cukup sulit.
“Sebetulnya masih banyak bahan baku roket yang masih impor. Baja-baja yang kita pakai kita banyak impor. Makanya kita kerjasama dengan KS yang membuat pelat baja yang kita inginkan,” jelasnya. (finance.detik.com).

Selasa, 04 Maret 2014

Indonesia jadi penyeimbang di Laut China Selatan


Kunjungan Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, ke China pada akhir februari 2014 lalu, langkah tepat sebagai upaya penguatan kerja sama militer, bahkan posisi Indonesia bisa menjadi penyeimbang kawasan Laut China Selatan.

"Inisiatif dari panglima seharusnya juga secara politik dimainkan presiden beserta kementerian luar negeri dan kementerian pertahanan mengingat air defense Iidentification zone China di Laut Cina Timur yang pasti diikuti penerapan ADIZ di Laut China Selatan," kata pengamat pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, Indonesia seharusnya memang dapat memainkan posisinya sebagai penyimbang kawasan sebagai negara yang memiliki posisi strategis.

"Indonesia seharusnya mengambil momentum ini juga dengan secara unilateral menetapkan zona ADIZ nya dan bersikap menjadi penengah di masalah ADIZ laut China selatan yang dipastikan akan lebih kompleks dibandingkan laut China Timur," ujarnya.

Connie mengatakan, sikap antisipatif dan mendorong terciptanya stabilitas kawasan memang sudah waktunya digunakan Indonesia dengan lebih berani dan tegas utamanya terhadap negara tetangga yang seringkali secara unilateral menerapkan dan memainkan aturannya.

Di tempat terpisah, Moeldoko menyebutkan, kunjungan ke China mendapat respon positif oleh negara tirai bambu tersebut.

"Mereka inginkan Indonesia berperan semakin baik dalam jaga stabilitas Laut China Selatan. Saya tegaskan Indonesia memiliki kepedulian atas Laut China Selatan. TNI akan beri kontribusi yang sangat positif," katanya seraya mengatakan kerja sama army to armyair force to air force, navy to navy sudah jalan.

Dalam kesempatan sama, dia menuturkan penguatan personel di Kepulauan Natuna berupa penambahan satu batalion TNI AD, peningkatan kapasitas pangkalan TNI AL dan TNI AU.

"Mereka pos depan punya daya penggentar," kata dia. 

China Minta Uang Tambahan untuk ToT Rudal C 705


Rudal C-705 China
Rudal C-705 Kerjasama China- RI

Beijing menginginkan uang tambahan dari Indonesia, setelah menemukan negara yang secara aktif mencoba meng-eksport versi sendiri (tiruan) dari rudal anti kapal permukaan C 705 China, ke pasar internasional. Pernyataan ini dilaporakan koran berbahasa China Want Daily.
Selama pertemuan antara Senior militer China dan Indonesia yang dilakukan oleh Kepala Staf PLA, Jenderal Fang Fenghui dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Beijing, kedua negara membahas sejumlah isu termasuk penguatan kerjasama maritim, Latihan Anti-Teror, Pengadaan alat-alat pertahanan dan kerjasama industri, seperti yang disampaikan oleh Janes Defense Weekly
Indonesia membeli sekitar 40 rudal C-705 rudal anti-kapal permukaan dari China, ujar Silmy Karim dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan Indonesia. Angkatan Laut Indonesia berencana melengkapi kapal patroli cepat KCR-40 dengan rudal yang dirancang dan diproduksi oleh Beijing berbasis China Aerospace Science and Industry Corporation. Di samping itu, Indonesia juga berharap untuk memproduksi versi sendiri dari rudal C-705 untuk pasar luar negeri, ujar Karim.
Rudal C 705 China
Rudal C 705 China

Cina telah menolak untuk menyerahkan sepenuhnya teknologi rudal C-705 ke Indonesia, karena masih banyak negara lain yang ingin membeli senjata canggih dari China, ujar Karim dari KKIP. Beijing malah meminta biaya tambahan dari Jakarta untuk mengamankan hak intelektual atas produksi rudal tersebut.
Indonesia sudah mendapatkan izin dari China untuk memproduksi rudal anti-kapal C-805, untuk kapal patroli PB-57 . Juga diperbolehkan untuk mengekspor rudal C-805 ke negara-negara asing. 

Jepang Ajak Kerjasama
Menteri luar negeri Jepang dan Indonesia sepakati untuk mengadakan pembicaraan ’2 +2′ Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan sesegera mungkin, untuk memperkuat kemitraan strategis yang komprehensif dari kedua negara. Langkah ini tampaknya muncul sebagai gerakan untuk meng-counter kemajuan China ke Pasifik.
Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida dengan rekannya dari Indonesia Marty Natalegawa, bertemu di sela-sela Kerjasama antara negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD), yang diadakan pada tanggal 1 Maret 2014 di Jakarta.
Kishida mengungkapkan rencana Jepang untuk berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas regional berdasarkan “proactive pacifism”, seperti pernyataan yang dilansir Kementerian Luar Negeri Jepang (MoFA).(wantchinatimes.com / janes.com).