Memberikan
yang terbaik bagi masyarakat dan tidak kenal menyerah mendatangi
penduduk di perbatasan Indonesia khususnya di Kabupaten Merauke. Dua hal
inilah yang menjadi bagian prinsip utama dalam pengabdian yang tulus
yang diberikan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Linud 432/WSJ. Memasuki bulan
ke-3 penugasan di wilayah Papua ini, banyak sudah ditorehkan sentuhan
Satgas kepada masyarakat. Memasuki awal bulan penugasan Satgas yang
berjumlah 650 orang ini secara langsung melaksanakan Patroli patok batas
Negara Republik Indonesia dengan Negara Papua New Guinea sebanyak 19
Patok batas dari mulai patok MM (Meridian Mile) 11,2 sampai 14.B.
Jum’at, 8 November 2013.
Keseluruhan patok batas Negara ini telah diperiksa dan dirawat keberadaanya dengan melaksanakan patroli jalan kaki dan patroli melewati sungai. Kondisi nyata di lapangan, terdapat patok batas Negara MM 14.B yang terendam air laut begitu air laut naik pasang. Namun tidak melunturkan semangat prajurit Kostrad ini untuk memeriksa dan berpatroli di sekitar patok setiap bulannya. “Penugasan di tapal batas Negara ini, sudah menjadi komitemen bersama untuk menjalankan tugas pokok dan Pembinaan Teritorial tanpa batas kepada seluruh masyarakat” tegas Mayor Inf Aji Mimbarno selaku Dansatgas kepada seluruh Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Kabupaten Merauke. Setiap harinya, seluruh personil kesehatan dari tiap-tiap pos memasuki rumah-rumah masyarakat untuk melayani masyarakat yang banyak mengidap sakit vispa dan kulit serta dari personil kesehatan menanamkan cara hidup sehat bagi masyarakat dimulai dari mengajarkan menyikat gigi setiap hari bahkan membantu masyarakat dalam persalinan.
Kegiatan lainnya yang sangat membantu masyarakat yaitu bantuan tenaga pendidik dari Satgas, dengan berbekal penataran pendidikan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Maros, Makassar selama 2 (dua) bulan. Personil Satgas yang ditunjuk sebagai tenaga pengajar memasuki Sekolah Dasar dan SLTP di masing-masing desa binaan Pos Satgas Pamtas. Pada kondisi nyata, di lembaga pendidikan ini masih ditemukan kekurangan tenaga pengajar bahkan tidak ada tenaga pengajar. Itulah yang membuat personil Satgas untuk mengajar dan menanamkan rasa cinta kebangsaan dengan harapan kedepannya akan banyak pemimpin bangsa dari Papua. Berbagai pola pendekatan dilakukan dari berbagai bidang serta mengajak masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup. Luas dan kayanya alam Papua, merupakan modal dasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Setiap personil Satgas membantu masyarakat membuka lahan baru bagi masyarakat, diantaranya untuk menanam karet, tanaman buah-buahan dan lahan sawah. Setiap masyarakat diajarkan oleh Satgas untuk membuka dan tata cara menanam tanaman dari lahan yang dibuka dengan target Swasembada pangan bagi masyarakat di tiap-tiap desa.
Keseluruhan patok batas Negara ini telah diperiksa dan dirawat keberadaanya dengan melaksanakan patroli jalan kaki dan patroli melewati sungai. Kondisi nyata di lapangan, terdapat patok batas Negara MM 14.B yang terendam air laut begitu air laut naik pasang. Namun tidak melunturkan semangat prajurit Kostrad ini untuk memeriksa dan berpatroli di sekitar patok setiap bulannya. “Penugasan di tapal batas Negara ini, sudah menjadi komitemen bersama untuk menjalankan tugas pokok dan Pembinaan Teritorial tanpa batas kepada seluruh masyarakat” tegas Mayor Inf Aji Mimbarno selaku Dansatgas kepada seluruh Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Kabupaten Merauke. Setiap harinya, seluruh personil kesehatan dari tiap-tiap pos memasuki rumah-rumah masyarakat untuk melayani masyarakat yang banyak mengidap sakit vispa dan kulit serta dari personil kesehatan menanamkan cara hidup sehat bagi masyarakat dimulai dari mengajarkan menyikat gigi setiap hari bahkan membantu masyarakat dalam persalinan.
Kegiatan lainnya yang sangat membantu masyarakat yaitu bantuan tenaga pendidik dari Satgas, dengan berbekal penataran pendidikan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Maros, Makassar selama 2 (dua) bulan. Personil Satgas yang ditunjuk sebagai tenaga pengajar memasuki Sekolah Dasar dan SLTP di masing-masing desa binaan Pos Satgas Pamtas. Pada kondisi nyata, di lembaga pendidikan ini masih ditemukan kekurangan tenaga pengajar bahkan tidak ada tenaga pengajar. Itulah yang membuat personil Satgas untuk mengajar dan menanamkan rasa cinta kebangsaan dengan harapan kedepannya akan banyak pemimpin bangsa dari Papua. Berbagai pola pendekatan dilakukan dari berbagai bidang serta mengajak masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup. Luas dan kayanya alam Papua, merupakan modal dasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Setiap personil Satgas membantu masyarakat membuka lahan baru bagi masyarakat, diantaranya untuk menanam karet, tanaman buah-buahan dan lahan sawah. Setiap masyarakat diajarkan oleh Satgas untuk membuka dan tata cara menanam tanaman dari lahan yang dibuka dengan target Swasembada pangan bagi masyarakat di tiap-tiap desa.