Sabtu, 09 November 2013

KSAL : Ngotot Ingin Penuhi Kebutuhan Kapal Selam Indonesia

"Selain itu, sebuah bangsa dikatakan hebat dan maju jika bisa membuat kapal selam dan kapal perang sendiri." 
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio mengatakan TNI kekurangan alat utama sistem persenjataan berupa kapal selam untuk melindungi seluruh wilayah laut Indonesia. Menurut Marsetio, setidaknya dibutuhkan 12 kapal selam untuk menjaga wilayah laut Indonesia.

KSAL : Ngotot Ingin Penuhi Kebutuhan Kapal Selam Indonesia
Kapal Selam KRI Nanggala 402. TEMPO/Fahmi Ali

"Sementara saat ini Indonesia baru punya dua kapal buatan tahun 1980-an," kata Marsetio dalam sidang Komite Kebijakan Industri Pertahanan di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, 6 November 2013. Kedua kapal selam itu, yakni KRI Cakra dan KRI Nenggala, sudah uzur. Bahkan, di tahun 2020 kedua kapal tersebut genap berusia 40 tahun dan harus pensiun.

Saat ini Indonesia sedang memesan tiga unit kapal selam Changbogo Class dari Korea Selatan. Dalam pembelian ini, Indonesia dan Korea Selatan sepakat ingin menjalin kerja sama alih teknologi. Indonesia ingin kapal selam pesanan ketiga dibangun di galangan kapal PT PAL dan dikerjakan oleh putra-putri bangsa yang diawasi oleh perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering.

Sebagai Komisaris Utama PT PAL, Marsetio ingin mendorong kesiapan fasilitas pembuatan kapal selam di galangan kapal milik PT PAL di Surabaya. Pemerintah pun setuju mengucurkan duit Rp 1,5 triliun untuk membangun fasilitas khusus kapal selam di PT PAL. "Sebab, galangan kapal selam itu berbeda dengan kapal biasa, harus tertutup, lebih khusus seperti produk buatan tangan," ia menjelaskan.

Selain itu, PT PAL juga sedang mempersiapkan tenaga ahli dan teknisi terbaik untuk dikirim ke pabrik Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering. Sesuai rencana, total 206 perwakilan PT PAL akan belajar di Negeri Ginseng. Sayang Marsetio tak mau menjelaskan detail proses alih teknologi itu. "Pokoknya dari teknisi, desainer, sampai tukang las PT PAL akan dikirim ke Korea Selatan," kata dia.

Marsetio sendiri yakin jika PT PAL bisa memperoleh ilmu pembuatan kapal selam bakal berdampak positif bagi TNI AL, khususnya pemenuhan kebutuhan kapal selam. Dengan begitu, kebutuhan 12 kapal selam Indonesia bisa dibantu dengan produksi dalam negeri.

Marsetio menyatakan dirinya sedikit ngotot memenuhi kebutuhan kapal selam Indonesia. Sebab, menurut dia, kapal selam punya efek deteren (tangkal) yang sangat kuat bagi pertahanan laut suatu negara. Berbeda dengan efek deteren sebuah kapal perusak biasa.

"Selain itu, sebuah bangsa dikatakan hebat dan maju jika bisa membuat kapal selam dan kapal perang sendiri."

Meski begitu, Marsetio membutuhkan kapal-kapal perang kelas fregat dan corvet untuk menjaga wilayah laut, khususnya dari permukaan. Setidaknya, dia melanjutkan, TNI AL butuh 20 kapal kelas fregat untuk membantu pengamanan laut Indonesia. Saat ini Indonesia sudah memesan tiga unit kapal fregat dari Inggris serta dua kapal lain dari Belanda.

"Sisanya (kebutuhan 20 kapal perang) tetap kami berharap PT PAL dan BUMN lain bisa mandiri membuat kapal perang," kata dia. "Sesuai rencana PT PAL juga akan mengupayakan alih teknologi dari kapal perang buatan Belanda."

Radar Pasif Pencari Jejak UAV hingga Pesawat Siluman Dari Jarak 600 km

Apakah yang dimaksud Radar Pasif? Mengapa sering disebut sebagai sistem radar yang mampu menjejak pesawat “siluman” (stealth)?

Radar (Radio Detecting And Ranging) adalah sebuah peralatan elektronik yang umumnya digunakan untuk memantau suatu wilayah udara untuk kepentingan pengamatan dan pengendalian lalu lintas udara. Meskipun demikian radar juga digunakan untuk keperluan pengamatan cuaca, lalu lintas kapal laut dan bahkan mengamati kecepatan lalu lintas darat. 

Radar Pasif Pencari Jejak UAV hingga Pesawat Siluman Dari Jarak 600 km

Prinsip kerja radar konvensional adalah memancarkan gelombang radio ke angkasa dan menangkap kembali pantulan akibat mengenai benda terbang. Besarnya sinyal pantulan dikenal dengan nama Radar Cross Section (RCS). Pesawat terbang konvensional akan menghasilkan RCS sesuai ukurannya, namun pada pesawat modern, khususnya pesawat militer generasi terkini memiliki nilai RCS kecil atau bahkan sangat kecil sehingga sulit terdeteksi radar konvensional sehingga disebut pesawat “Siluman”.

Kemampuan menjadi “Siluman” atau Stealth ini dihasilkan oleh pengembangan teknologi airfoil/airframe, material dan avionik pesawat. Teknologi airfoil/airframe menggunakan desain bentuk yang mengurangi pantulan radar. Teknologui material menggunakan penyerapan gelombang radar sehingga mengurangi pantulan sampai tidak memantul sama sekali.

Tehnologi avionik yang mengurangi pancaran elektromagnetik atau mengganggu pancaran elektromagnetik lawan. Jika teknologi ini digunakan pada pesawat tak berawak (UAV) maka akan sangat ampuh, ukuran UAV yang kecil dan tidak tertangkap radar akan menyulitkan untuk mengantisipasi ancaman, terelbih bila pesawat UAV memiliki kemampuan penyerang di samping pengintai berkemampuan tinggi.

Untuk menghadapi pesawat-pesawat yang sulit dideteksi maka dikembangkan peralatan “penjejak pasif” (passive sensor) atau radar pasif. Cara kerjanya adalah dengan menerima semua frekuensi elektromagnetik yang dipancarkan oleh pesawat dan UAV.  Meliputi gelombang komunikasi, data link, radar altimeter, radar cuaca, radar early warning, radar deteksi, peralatan navigasi, transponder IFF, GPS, ADSB, dan aneka pancaran gelombang elektromagnetik yang terpancar atau diterima oleh pesawat tadi.

Diketahui prinsip radar pasif yang menggunakan 3-4 peralatan sensor penerima pada suatau jarak tertentu sanggup menggunakan prinsip triangulasi untuk menentukan posisi, ketinggian, kecepatan dan arah pergerakan sasaran yang di deteksi. Dengan makin canggihnya teknologi maka radar pasif  makin peka dan makin canggih. Peralatan ini bisa menjadi alat deteksi, alat analisis, dan pengumpul data elektronis. Bisa menjadi alat Electronic Intelligent, Electronic Support Measures, dan Signal Intelligence.

Keuntungan menggunakan radar pasif adalah antara lain mampu mendeteksi sasaran secara tiga dimensi pada jarak 400-600 km tanpa diketahui sasaran (senyap) karena tidak memancarkan sinyal  radar, mampu juga mendeteksi emisi di daratan dan lautan secara senyap, handal terhadap jammer, bekerja secara rahasia, relatif murah dan mudah dirawat, mudah diintegrasikan, mudah dilakukan alih teknologi, serta sangat ampuh bila digabungkan dengan sensor radar pertahanan udara aktif yang sudah ada.
Kemampuan pertahanan udara yang mengandalkan radar aktif akan sangat terdongkrak dengan dilengkapi sistem radar pasif, sehingga tidak saja pesawat konvensional bisa lebih mudah tertangkap radar namun juga pesawat non konvensional berkemampuan stealth, termasuk pesawat tanpa awak dan rudal jelajah bisa terdeteksi dan bisa dilumpuhkan sedini mungkin. (Angkasa)

Artikel ditulis oleh : Kol. Pnb Agung “Sharky” Sasongkojati
Strategi.

Mengintip Konsep Ruang Bawah Tanah Monas

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun ruang bawah tanah di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, tahun depan. Konsep ini sudah dirancang sejak 1997, namun tak kunjung direalisasikan.

Mengintip Konsep Ruang Bawah Tanah Monas

Desain ruang bawah tanah ini akan disesuaikan dengan sistem pertahanan yaitu sebagai tempat evakuasi. Pemprov DKI menargetkan pembangunan rampung dalam dua tahun.

Ruang bawah tanah ini akan mengikuti rencana detail tata ruang Jakarta 2030. Itu artinya akan terintegrasi dengan segala moda transportasi yang saat ini dalam tahap pembangunan.

Ruang bawah tanah juga terkoneksi dengan wilayah lain di sekitar Monas. Di dalam ruang bawah tanah disediakan travelator atau alat untuk mempercepat orang berjalan.

Kepala Perencana PT Jakarta Konsultindo, Arya Abieta, memaparkan ruang bawah tanah ini dibangun menyilang di empat sisi Monas, yakni sisi barat, utara, selatan dan timur.

Sebuah koridor akan menyambungkan empat sisi itu secara menyilang. Di sisi selatan akan dibangun basement parkir tiga lantai dan di atasnya terdapat amfiteater berkapasitas 900 orang yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang interaksi warga.

Di sisi barat, ruang bawah tanah akan terhubung dengan MRT. Sedangkan sisi timur bisa terkoneksi dengan Stasiun Gambir. Untuk sisi utara sengaja dikosongkan. Semua jalur bawah tanah ini dihubungkan lantai berjalan.



Warna Merah:
- Nomor 1-3 MRT
- Nomor 2 panggung utama teater
- Nomor 4 Serbaguna

Warna Hijau:
- Nomor 1 Pos Polisi
- Nomor 2 Klinik
- Nomor 3 Gudang
- Nomor 4 Toilet
- Nomor 5 Mushola
- Nomor 6 Kios
- Nomor 7 Ruang Teknisi
- Nomor 8 Kios PKL


Kontingen Petembak TNI AD Juara Umum Lomba Se-ASEAN

 TNI AD Juara Umum AARM ke-23 Myanmar.

Para prajurit TNI Angkatan Darat kembali menjuarai ajang ASEAN Armies Rifle Meet  (AARM) ke-23 di Myanmar, Kamis 7 November 2013. 
Sambil bernyanyi semangat dan bertepuk tangan, 60-an prajurit TNI Angkatan Darat menyambut kedatangan Kepala Staf AD, Jenderal TNI Budiman. Acara ini berlangsung di Komplek Akademi Militer yang megah, sekitar dua jam perjalanan darat ke utara Mandalay, kota bisnis di Myanmar. Para prajurit itu sudah dua pekan berada di komplek militer itu untuk mengikuti Asean Armies Rifle Meet  (AARM)ke-23.  
Hasilnya, kontingen AD Indonesia mempertahankan posisi juara umum dengan merebut 28 medali emas dari 45 medali emas yang diperebutkan kontingan petembak AD se- ASEAN.
KSAD Jenderal Budiman menyampaikan rasa bangga dengan prestasi yang diraih para prajurit. "Tapi saya ingin agar para juara AARM bisa memenangi pula kejuaraan internasional seperti SEA Games dan Asian Games," ujarnya.
Sejak AARM tahun 2004, gelar juara umum tak pernah lepas dari kontingan TNI AD.  Tak heran jika KSAD gemas, dan berharap TNI AD bisa berkontribusi pada perolehan medali dari cabang olahraga tembak di berbagai ajang internasional.
KSAD Budiman berada di Mandalay, untuk kunjungan kerja selama tiga hari menghadiri pertemuan tahunan KSAD se-ASEAN (ACAMM) ke-14.  Selama satu setengah jam bertemu dengan prajurit, KSAD secara detil menanyakan data pribadi dan riwayat karir peraih medali di AARM Myanmar.  Selain bonus berupa uang tunai, KSAD juga memutuskan untuk memasukkan para pemenang ke sekolah calon perwira sebagai penghargaan atas prestasi.  Insentif bagi para juara juga diberikan dalam bentuk masa pendidikan yang lebih singkat.  
"Kalian membawa nama baik negara.  Prestasi harus terus ditingkatkan," kata dia.
Dalam kunjungan ke Myanmar, KSAD yang baru dua bulan menjabat ini didampingi Komandan Jendral Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Mayjen TNI Agus Sutomo dan Wakil Asisten Operasi Brigjen TNI George E. Supit.  Dubes Indonesia di Myanmar Sebastianus Sumarsono ikut berkunjung ke komplek akademi militer yang megah dengan fasilitas yang lengkap termasuk lapangan tembak standar lomba internasional. 
Kemegahan fasilitas akademi militer di Myanmar itu menjadi salah satu tema dialog terbuka prajurit kontingen AARM dengan KSAD. Dibahas pula betapa kelengkapan senjata dan amunisi yang digunakan kontingen AARM untuk berlatih dan bertanding mulai ketinggalan dibanding negara lain seperti Thailand dan Singapura.  Satu per satu para kontingan AARM menceritakan pengalaman berkaitan dengan proses persiapan dan perkembangan kemampuan teknis dan senjata kontingen lain.  
"Waktu untuk persiapan petembak baru perlu ditambah agar hasilnya lebih baik," ujar Sersan Kepala Winarsih, yang tahun ini meraih medali emas.  
Ada lima anggota Korps Wanita AD dalam kontingen Indonesia kali ini, mereka semua berpengalaman meraih medali emas. "Pencapaian kalian hebat.  Tapi tidak boleh puas diri. Metode berbasis sains yang selama ini diterapkan dalam penyiapan tim AARM akan ditingkatkan," kata Budiman.  

Angkatan Laut Thailand Minati 20 Pesawat PT DI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9vZQEeM7zrimX04VpIiqStl0w3CgAbBzkNeoHadK9ztQlbOaMMt2CBcFXXdY2xq_mIhuEYqdAzhvG3gM8i-vPwSeNoF84pvIWwN_ghjeulHgk4hV1QAyeYFF3LLJ1AhleashK7eLtuCI/s1600/n219(1).jpg

Angkatan Laut Kerajaan Thailand (RTN) saat ini dalam diskusi dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk kemungkinan pembelian hingga 20 pesawat transportasi twin-turbo N219, IHS Jane melaporkan.

Pejabat dari PT DI (tidak disebutkan namanya) menghadiri pameran Pertahanan dan Keamanan 2013 di Bangkok, dan pada 5 November mengatakan kepada IHS Jane bahwa pihak PT DI berharap kontrak dengan Thailand bisa ditandatangani pada tahun 2014, yaitu kontrak untuk membangun dan memasok pesawat N219 dengan bekerjasama dengan perusahaan lokal Thailand Aviation Industries (TAI).

Pejabat PT DI itu mengatakan bahwa kemungkinan kontrak ini adalah produksi pesawat tetap dilakukan di Indonesia, dan dengan transfer teknologi pemeliharaan dan perbaikan kepada Thailand Aviation Industries (TAI).

N219, pesawat transportasi dan kargo

Pesawat ini terbuat dari logam dan didesain untuk angkut penumpang maupun kargo. Pesawat yang dibuat dengan memenuhi persyaratan FAR 23 ini memiliki volume kabin terbesar di kelasnya plus pintu fleksibel yang memastikan N219 bisa dipakai untuk mengangkut penumpang dan juga kargo.

N219 diawaki oleh 2 orang kru dengan kapasitas 19 penumpang (konfigurasi 3 sejajar). Pesawat dengan berat kosong 4.309 kg dan maksimum berat saat lepas landas 7.031 kg ini memiliki kecepatan jelajah 394 km/jam dengan jangkauan 1.111 km dan 2.930 km untuk terbang ferry. Harganya sendiri sekitar AS$ 4,5 juta hingga AS$ 5 juta.
N219 memiliki berbagai keunggulan dibanding pesawat sekelasnya. Pertama kemampuan lepas landas dan mendaratnya pendek, yaitu 450 meter. Landasan pun tidak harus di aspal atau beton tapi lapangan rumput juga bisa. Selain itu, daya angkutnya lebih besar 500 kg (total 2.500 kg) dari kompetitor.

Keunggulan lainnya tentu saja di harga yang murah, padahal teknologi yang diusungnya lebih canggih dari pesawat sejenis. Salah satunya adalah avioniknya yang sudah touch screen, sehingga tidak banyak tombol. Meskipun layarnya hanya ada 3, tapi semua informasi ada disitu dan dilengkapi dengan sistem keselamatan.

Program N219 yang penelitiannya dimulai pada 2006 ini merupakan program nasional, sinergi bersama antara BPPT, Ristek LAPAN, Kemenperin, dan Perhubungan. Investasi total pengembangan N219 mencapai AS$ 80 juta.

Meneropong Teknologi Militer Indonesia

  Lomba Renang Binsat Marinir
Lomba Renang Binsat Marinir

Kemampuan TNI secara personal maupun team, baik AD, AL dan AU sudah terbukti kuat, jauh sebelum adanya program MEF 1, dikarenakan nyali dan kemampuan uji kombatan personel, lahir dengan karakter kombat, bukan dari “laskar hentak bumi ”
apalagi begitu ditambahkan alutista cukup mumpuni.
Hal ini membuat negara-negara lain takut dan segan karena mereka banyak mengandalkan alutista modern, tetapi skill rendah. Contoh , US Navy Seal berguru ke Indonesia dalam hal surviving, tactical lead di Hutan Banongan, Situbondo Jawa Timur. Pengakuan kualitas tentara Indonesia di atas rata-rata, juga datang dari beberapa negara. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mereka latihan bersama dengan Indonesia.
Mengenai kapal selam, alutsista itu merupakan benteng pertahanan terkahir RI dan bersifat senyap, mematikan serta unsur rahasia.
Pernahkah kalian mendengar unsur lambung KS 402 dan KS 401 adalah punya turunan ?. Hanya petinggi TNI AL yang tahu membedakan mana yang Rusia maupun mana yang Jerman.
Kemampuan TNI dalam mengutak-atik alutista dan mengkombninasikan/ meng-gado-gado alutista sudah tidak usah dipertanyakan lagi. Contoh KRI OWA buatan Belanda tahun 1968 (NATO) dapat dikonversikan dengan rudal Yakhont buatan Rusia. Kepiawaian inilah salah satu unsur kemampuan matra TNI. Belum lagi nanti korvet kelas sigma dari Belanda, dikonversikan dengan rudal R-han buatan indonesia dan juga rudal C-705, unsur radar maupun peluncur.

Ujicoba Penembakan Yakhont dari KRI OWA
Ujicoba Penembakan Yakhont dari KRI OWA

Belum lagi helikopter Anti-Kapal Selam (AKS) nantinya akan ” menuntun” Rudal yakhont, maupun C705 buatan China,
karena alutista biasanya di ”lock” unsur sofware maupun hardwarenya oleh negera penerbit. Hal ini mudah dilakukan oleh TNI.
Kembali lagi kisah KS indonesia era Presiden Sukarno, berjumlah 12 unit. Satu ”terdampar ” di Surabaya untuk museum degan lambung 410. Lalu bagaimana kisah Kapal selam lainnya ?. Bisa jadi akan diutak atik oleh TNI untuk bisa beroperasi. Sampai saat ini, Hiu semua kelas Whiskey yang note bene di atasnya KILO class tentu masih misteri dan tidak ada beritanya, apakah kapal tersebut dijual maupun di”sekolahkan ”.
Belum lagi TNI AU mencampur beberapa rudal dan bahkan bom dalam negeri agar bisa masuk di pesawat F-16 , maupun Sukhoi. Pemasangan rudal dan persenjataan tentulah disesuaikan dengan tugas operasi.

Roket RX 550 Lapan (photo: Audrey)
Roket RX 550 Lapan (photo: Audrey)

MLRS Astross II. Kenapa Indonesia membeli sekitar 40 truk peluncur beserta baterainya ?. Hal ini memang akan disinergikan dengan rudal buatan dalam negeri seperti R-Han,Rx420,RX550. Indonesia hanya kekaurangan teknologi pemandunya saja, untuk bisa sejajar dengan India, China dan Rusia. Jarak jelajah rudal Indonesia bisa kisaran 3 digit.
Dari ulasan saya di atas, kesimpulannya adalah: Biarkan TNI saja yang tahu alutistanya, baik kekuatan maupun operasinya. Justru yang berbahaya adalah, komponen-komponen bangsa yang ” mati ” akan cinta NKRI maupun cinta tanah air dan bangsa. Sudahkah anda saat mengibarkan bendera merah putih ?. (Adi).

Hacker Indonesia Gempur Situs Intelijen Australia


https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1378751_736302076383417_266167793_n.png

MAlam ini para hacker Indonesia membuktikan ucapannya bahwa mereka akan menyerang situs-situ vital negara itu. Dan sasaran yang pertama digarap adalah situs Badan Intelijen australia atau Australian Intelligence Service yang beralamat di www.asis.gov.au.

Menurut pantauan Majalah ICT, situs ini diserang hacker-hacker dan sempat jatuh bangun alias semaput. Situs yang dibuat down oleh para peretas Indonesia sesekali hidup kembali. Kondisi situs ini bisa dilihat di status.ws untuk mengetahui situs-situs apa saja yang down dan terlihat situs vital Australia ini beberapa kali down.

Sebagaimana diketahui, persoalan memata-matai atau menyadap Indonesia, bagi hacker Indonesia perbuatan tersebut dinilai layaknya pencuri. Sehingga, harus ada permintaan maaf. Namun, permintaan maaf tidak kunjung terucap. Pemerintah yang diharapkan berbuat banyak melempem ketakutan. Alhasil, para peretas bersatu, yang di dunia nyata tentara kita tidak punya alutsista memadai, namun di dunia maya Indonesia tentu tidak bisa dipandang sebelah mata.

Menurut informasi yang beredar di kalangan hacker, para peretas merencanakan akan menyerang kembali Australia secara besar-besaran pada Jumat malam ke situs-situs pemerintah Australia yang berdomain .gov.au. Para hacker yakin bahwa banyak pasukan DDOS yang siap membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Karena penyadapan itu ibarat mencuri," tegasnya.

Soal kemungkinan akan terjadinya cyber war atau perang cyber antara pihak hacker Indonesia dan hacker Australia, dikatanya bahwa mereka siap menghadapi kemungkinan tersebut. "Kalau cyber war siap karna kami pemuda pemudi INDONESIA tidak takut kpd siapapun kecuali kpd pencipta," yakinnya. Namun begitu, hingga saat ini, katanya, belum ada tanda-tanda peretas Australia akan melakukan serangan balik ke Indonesia.