Di bulan Maret lalu, telah dilakukan proses pengiriman simulator FFMS (Full Flight Mission Simulator)
C-130H Hercules yang berasal dari bekas pakai AU Australia (RAAF). Dan
kabar terbaru, kini simulator tersebut telah berhasil terpasang di
gedung Fasilitas dan Latihan (Faslat) Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma.
Pengadaan simulator ini merupakan bagian dari paket pembelian lima unit
C-130H Hercules bekas pakai AU Australia.
Meski proses instalasi simulator C-130H Hercules telah rampung, sejatinya proses pembangunan Faslat Wing 1 telah dimulai sejak bulan Oktober 2015. Simulator FFMS Hercules yang baru saja terpasang Lanud Halim Perdanakusuma berasal dari Skadron 285 yang bermarkas di Lanud Richmond. Lanud ini adalah salah satu pangakalan udara terbesar dan tertua RAAF yang berlokasi di negara bagian NSW (New South Wales). Dikutip dari defence.gov.au, proses pembongkaran dan pengiriman simulator sudah dilakukan sejak 9 – 11 Maret 2016. Meski berstatus bekas pakai, simulator C-130H Hercules Australia sudah mendapat upgrade TTCU (Tactical Training Capability Upgrade).
Simulator C-130H Hercules yang datang dari Australia ini merupakan produksi CAE Electronics Ltd, Kanada. Adanya simulator ini sangat membantu para awak pesawat untuk bisa meningkatkan kemampuan mereka, karena semua prosedur latihan yang ada dapat dilaksanakan, terutama yang berkaitan dengan emergency procedure. Meski dengan jam terbang dan kesiapan pesawat yang terbatas, semuanya bisa dimaksimalkan karena latihan bisa tetap dilaksanakan lewat simulator, bahkan untuk latihan-latihan yang tak mungkin dilaksanakan di pesawat sebenarnya. Salah satu sasaran terbang simulator adalah melatih crew coordination/crew resource management (CRM), terutama dalam menghadapi situasi emergency.
Dalam operasional FFMS, selain melibatkan pihak CAE Electronics Australia, juga mendapat dukungan dari Airbus Group Australia Pacific. Simulator C-130 di lingkup TNI AU bukan barang baru, sejak tahun 2000, di Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma sudah ada simulator C-130. (Gilang Perdana)
Meski proses instalasi simulator C-130H Hercules telah rampung, sejatinya proses pembangunan Faslat Wing 1 telah dimulai sejak bulan Oktober 2015. Simulator FFMS Hercules yang baru saja terpasang Lanud Halim Perdanakusuma berasal dari Skadron 285 yang bermarkas di Lanud Richmond. Lanud ini adalah salah satu pangakalan udara terbesar dan tertua RAAF yang berlokasi di negara bagian NSW (New South Wales). Dikutip dari defence.gov.au, proses pembongkaran dan pengiriman simulator sudah dilakukan sejak 9 – 11 Maret 2016. Meski berstatus bekas pakai, simulator C-130H Hercules Australia sudah mendapat upgrade TTCU (Tactical Training Capability Upgrade).
Simulator C-130H Hercules yang datang dari Australia ini merupakan produksi CAE Electronics Ltd, Kanada. Adanya simulator ini sangat membantu para awak pesawat untuk bisa meningkatkan kemampuan mereka, karena semua prosedur latihan yang ada dapat dilaksanakan, terutama yang berkaitan dengan emergency procedure. Meski dengan jam terbang dan kesiapan pesawat yang terbatas, semuanya bisa dimaksimalkan karena latihan bisa tetap dilaksanakan lewat simulator, bahkan untuk latihan-latihan yang tak mungkin dilaksanakan di pesawat sebenarnya. Salah satu sasaran terbang simulator adalah melatih crew coordination/crew resource management (CRM), terutama dalam menghadapi situasi emergency.
Dalam operasional FFMS, selain melibatkan pihak CAE Electronics Australia, juga mendapat dukungan dari Airbus Group Australia Pacific. Simulator C-130 di lingkup TNI AU bukan barang baru, sejak tahun 2000, di Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma sudah ada simulator C-130. (Gilang Perdana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar