Setelah lama berkutat menggunakan tank ringan (light tank), hadirnya Leopard 2A4 dan 2A4 Ri menandakan arah perubahan besar kavaleri TNI AD sebagai pengguna MBT (Main Battle Tank). Karena MBT yang didatangkan dari Jerman lumayan banyak (total 103 unit), maka program pelatihan awak dan transisi pengemudi MBT menjadi sesuatu yang krusial. Sebagai ‘flagship’ alutsista TNI AD, tingkat kesiapan tempur MBT Leopard jelas harus terjaga dan pastinya kemampuan awaknya harus terasah.
Mengemudi ranpur lapis baja seberat 60 ton sudah barang tentu butuh kemampuan khusus. Dan memang sudah menjadi standar bagi negara pemilik Leopard bila menggunakan wahana Drive Training Vehicle (DVT) yang dirancang khusus dari basis MBT Leopard. Khusus untuk melatih pengemudi MBT Leopard, dalam paket pembelian tank ini juga disertakan Leopard 2 Fahrschulpanzer. Dari desainnya, Leopard 2 Fahrschulpanzer mengacu pada Leopard 2A4, bedanya pada tank latih ini posisi kubah meriam digantikan dengan kabin observasi untuk pelatih.
Kabin observasi di Leopard 2 Fahrschulpanzer dibuat permanen, jadi jangan harap kabin ini bisa berputar layaknya kubah meriam. Agar mendekati kondisi sebenarnya, tank latih ini juga dilengkapi laras, tapi ini hanya dummy. Kabin untuk pelatih ini punya sudut pandang lumayan lebar dan bisa melihat ke belakang. Sementara posisi siswa duduk di kursi pengemudi tank seperti biasa. Seperti halnya pelatih (instruktur) di sekolah kemudi, pelatih dilengkapi sistem kendali override (ambil alih) bila suatu waktu terjadi kondisi kritis saat siswa melakukan kegagalan. Yang bisa di override mencakup kemudi, pedal gas dan rem.
Di dalam kabin juga terdapat dua buah kursi untuk siswa latihan lain (cadangan siswa) mengobservasi. Posisi kursi cadangan siswa ini terletak di kiri-kanan kursi instruktur dan diposisikan lebih ke belakang. Tiga kursi di kabin sudah dilengkapi dengan dengan helm yang terintegrasi dengan secure intercomm-set, sehingga arahan instruktur kepada pengemudi bisa dilakukan secara langsung, dan arahan tersebut juga diketahui oleh cadangan pengemudi, termasuk koreksi yang diberikan pelatih kepada siswa yang sedang mengemudi. Hal ini meningkatkan efektivitas pelatihan, sehingga saat saat tiba giliran cadangan pengemudi melaksanakan latihan, hasil latihan akan lebih optimal.
Leopard 2 Fahrschulpanzer kini sehari-hari menjadi perangkat latih pada di Pusat Pendidikan Kavaleri TNI AD (Pusdikkav). Sebagai wahana latih, lingkup operasi tank ini biasanya berada di kawasan Padalarang, Jawa Barat. Beberapa pola latihan yang digelar mencakup materi mengemudi klep tertutup (Close Down Hatch Driving) taktis dan manuver. (Bayu Pamungkas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar