Selain bekal strategi perang yang mumpuni, senjata yang handal, dan
mental personel yang kuat, harus diakui faktor penting yang jadi penentu
keberhasilan dalam pertempuran infanteri adalah sistem komunikasi. Dan
bicara sistem komunikasi pada lingkup infanteri, khususnya pada level
pleton dan regu maka tak bisa dipisahkan dari keberadaan tactical radio
(radio taktis) yang biasa dibawa dengan ransel (manpack) oleh prajurit
operator radio.
Menyadari komunikasi antar satuan tempur begitu vital, infanteri di
lingkungan TNI AD, TNI AL (Marinir), dan TNI AU (Paskhas) akrab dengan
keberadaan tactical radio. Salah satu jenis tactical radio yang
legendaris adalah AN/PRC-77. Radio ini pertama kali digunakan pada tahun
1968, dan langsung dioperasikan oleh GI (tentara AS) di Perang Vietnam.
PRC-77 merupakan pengembangan dari seri AN/PRC-25, dimana tambahan
kemampuan PRC-77 mencakup pada kekuatan amplifier, dukungan enkripsi
voice, dan penggunaan vacuum tubes.
Meski sudah usianya sudah sangat tua, hingga kini PRC-77 yang
mengandalkan teknologi analog masih dioperasikan di beberapa satuan TNI
AD. Namun, sesuai tuntutan jaman, tactical radio jenis yang lebih baru
pun sudah digunakan di lingkungan TNI AD, khususnya di Divisi Infanteri
Kostrad. Yakni tactical radio TR2400 buatan Saab Grintek Communication
Systems, Afrika Selatan. Dibanding PRC-77, TR2400 yang lebih modern
punya banyak keunggulan, dari tampilan interface-nya sudah dilengkapi
panel digital untuk beragam fungsi yang memudahkan operator.
Dari golongannya, TR2400 masuk dalam segmen HF (high frequency)
transceiver yang berjalan di frekuensi 1,6 – 30 Mhz. Tactical radio ini
menawarkan teknologi digital signal processing (DSP) untuk frekuensi
tinggi hopping. Frekuensi Hopping adalah teknik lama yang diperkenalkan
pertama kali dalam sistem transmisi militer untuk menjamin kerahasiaan
komunikasi dan jamming tempur. Frekuensi Hopping adalah mekanisme di
mana sistem perubahan frekuensi (uplink dan downlink)
selama transmisi secara berkala. Hal ini memungkinkan saluran RF yang
digunakan untuk pensinyalan kanal (SDCCH) timeslot atau saluran lalu
lintas (TCH) timeslots, untuk mengubah frekuensi setiap frame TDMA
(4,615 ms). Beberapa unggulan fitur radio ini adalah:
• Komunikasi dual band (FM dan AM ground to air/OTA). Komunikasi antar darat dan laut pada modulasi VHF 30 – 55 Mhz. Dengan kemampuan komunikasi ground to air,
operator TR2400 dapat menjalankan peran pemandu tembakan dari pesawat
tempur. Istilah dalam militer disebut sebagai ground FAC (forward air control).
• Multi role dan full military spec, dapat digunakan dalam berbagai
medan operasi, dapat di adopsi mulai dalam moda manpack (radio panggul),
base station, kendaraan taktis, ambulance, dan kapal laut.
• Multi mode, baik analog dan digital voice. Dilengkapi fitur
komunikasi konvensional dengan suara analog maupun digital. Saat
menggunakan kanal analog, juga dilengkapi sistem pengacak analog (AVS)
• Dilengkapi sistem pengamanan, berupa frekuensi hopping dengan
kecepatan 100 hope per detik. Selain itu, TR2400 dibekali sistem
pengacakan (encryption).
• Untuk mengetahui lokasi dan pergerakan radio lawan, ada fitur GPS (Global Positioning System) Blue Force Tracking.
• Kemampuan daya pancar minimum 1 watt dan maksimum 10 watt dengan
ketahanan selama delapan jam untuk menerima/standby. Sementara kemampuan
untuk memancar hingga dua jam.
• Saat digunakan dalam manpack, daya yang digunakan 25 watt,
sementara bila digunakan pada kendaraan dengan daya 100 watt.
Konfigurasi sebagai base station hingga 320 watt.
• Tahan digunakan dalam lingkungan ekstrim dengan rentang suhu -30 hingga 70 derajat Celcius.
• Tahan di dalam air hingga kedalaman 1 meter.
• Mudah dalam pemeliharaan berkat konstruksi modular.
• Dilengkapi 99 channel memori dari panel atau dari PC, TR2400 dapat mengirimkan sinyal morse, email dan transfer file.
Spesifikasi TR2400
– Rentang frekuensi: 1,6 – 30 Mhz
– Dimensi perangkat: 296 x 231 x 93 mm
– Berat: 4,5 Kg
– Baterai: Lithium ion
– Power supply: 20 volt – 32 volt
– Output daya: 2,5 – 25 Watt
– Data: Modem MIL-STD-188-110A (2400 bit), STANAG 4285 (2400 bit modem), dan STANAG 4415 (75bps)
– Data Link Protocol (DLP): STANAG 5066 dan Internal ARQ SMS
– Rentang frekuensi: 1,6 – 30 Mhz
– Dimensi perangkat: 296 x 231 x 93 mm
– Berat: 4,5 Kg
– Baterai: Lithium ion
– Power supply: 20 volt – 32 volt
– Output daya: 2,5 – 25 Watt
– Data: Modem MIL-STD-188-110A (2400 bit), STANAG 4285 (2400 bit modem), dan STANAG 4415 (75bps)
– Data Link Protocol (DLP): STANAG 5066 dan Internal ARQ SMS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar