Anggota Batalion Infanteri (Yonif)
700/Raider, Sersan Satu Darwis, mengaku haus berperang di depan Panglima
TNI Jenderal Moeldoko. Darwis mengatakan ia dan rekan-rekannya berharap
agar Panglima TNI segera memberi penugasan alias menjalankan sebuah
operasi maupun misi.
“Sudah hampir sepuluh tahun tidak pernah dikasih tugas. Kami jadi
haus berperang,” kata bintara peleton ini saat sesi tanya-jawab seusai
pengarahan dari Jenderal Moeldoko bersama Kepala Polri Jenderal Badrodin
Haiti di Markas Yonif 700/Rider, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 11
Mei.
Selama ini, Darwis mengatakan, memang tetap ada penugasan, tapi tidak
menyeluruh. Hanya ada beberapa rekannya yang memperoleh misi mengikuti
operasi pasukan perdamaian di luar negeri. Darwis menghendaki agar semua
pasukan di batalionnya turut diutus menjalankan sebuah operasi.
Menanggapi permintaan anak buahnya itu, Moeldoko mengaku adalah hal
yang wajar bila prajurit ingin menjalankan tugas. Terlebih, para
prajurit terus berlatih. Toh, pemilihan pasukan yang mengikuti operasi
mesti dipertimbangkan secara matang. Pihaknya tentu memilih pasukan yang
mempunyai banyak prestasi.
Moeldoko yang pernah sepuluh tahun bertugas di Yonif 700/Rider,
mengaku memahami keinginan dan antusiasme anak buahnya. Ia akan
mengusahakan memberikan penugasan kepada prajurit yang berada di bekas
tempat kerjanya. Dirinya mengetahui bahwa pembinaan pada batalion ini
juga amat bagus.
Moeldoko mengakui penugasan memang berkurang mengingat situasi dan
kondisi keamanan kian baik. Tak lagi ada aksi Gerakan Aceh Merdeka dan
aktivitas serupa lain yang mengancam keutuhan NKRI. “Yang ada, operasi
teritorial pengamanan perbatasan atau dikirim ke luar negeri sebagai
pasukan perdamaian,” katanya. (Tempo.co).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar