Indonesia nampak begitu bangga dengan keberadaan armada LPD (Landing
Platform Dock). Selain punya bobot masif, kapal angkut multirole ini
memang punya nilai strategis, maklum beragam peran, LPD dapat
menjalankan misi urusan angkut logistik, pendaratan amfibi, bahkan
dengan deck yang luas, LPD dapat membawa 3 helikopter ukurang sedang.
Karena fungsi yang strategis, tak jarang LPD di dapuk sebagai kapal
markas dalam operasi gugus tempur TNI AL.
Dari beberapa unit LPD dalam etalase TNI AL, nama KRI Banjarmasin 592
punya arti sendiri, pasalnya KRI Banjarmasin 592 sudah berlabel battle
proven, alias sudah pernah diajak dalam operasi militer yang
sesungguhnya. Tepatnya dalam misi pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang
dibajak di Perairan Somalia pada tahun 2011. KRI Banjarmasin 592 yang
tergabung dalam Satuan Tugas Merah Putih, menjadi kapal markas yang
membawa aneka perlengkapan tempur, termasuk tank amfibi BMP-3F dan
howitzer LG-1 MK II, mengantisipasi jika harus dilakukan operasi
pendaratan.
Misi operasi lintas samudera inilah yang menjadi torehan emas KRI
Banjarmasin 592. Lebih penting lagi, KRI Banjarmasin 592 adalah buatan
PT PAL di Surabaya, bersama dengan LPD KRI Banda Aceh 593. KRI
Banjarmasin 592 merupakan hasil dari keberhasilan alih teknologi
(ToT/transfer of technology), karena rancangan aslinya berasal dari LPD
buatan Daesun Shipbuilding dan Daewoo International Corporation, Korea
Selatan.
Menjadi LPD unggulan produksi dalam negeri, maka Indonesia
mengirimkan KRI Banjarmasin 592 untuk mengikuti perhelatan dunia dalam
World Expo Milan (WEM) 2015 di Italia. KRI Banjarmasin telah berangkat
dari Tanah Air pada 28 April lalu. Berdasarkan catatan Pangkalan Armada
Laut Timur, KRI Banjarmasin 592 ini akan menempuh jarak sepanjang 32.695
kilometer dalam pelayaran Kartika Jala Krida (KJK). Rutenya adalah
Surabaya-Belawan-Cochin (India)-Salalah (Oman)-Alexandria (Mesir)-Genoa
(Italia). Kemudian dari Genoa menuju Jeddah (Arab Saudi)-Karachi
(Pakistan)-Padang-Jakarta dan kembali ke Surabaya. Penampilan KRI
Banjarmasin 592 di WEM dimaksudkan sebagai unjuk kemampuan akan
kapabilitas Indonesia (PT PAL) untuk membangun kapal sekelas LPD.
Sebelumnya pemerintah Filipina juga telah memesan unit kapal sejenis ke
PT PAL.
WEM 2015 akan berlangung mulai 1 Mei hingga 31 Oktober 2015. KRI
Banjarmasin ini akan berada di Milan bersama 145 negara yang mengikuti
perhelatan di Milan tersebut. KRI Banjarmasin 592 memiliki bobot bersih
sepuluh ribu ton, dengan panjang 125 meter dan lebar 22 Meter. KRI ini
mampu memuat 18 tank amfibi dan lima unit helikopter. pada ruang
belakang di bawah dek hekilopter terdapat dockwell, inilah yang menjadi
identitas LPD. Fasilitas mirip dock terapung ini berfungsi untuk lalu
lalang kapal pendarat LCU (Landing Craft Utility). Ada dua LCU yang
dapat dibawa. Nah, untuk akses keluar masuk LCU menggunakan pintu palka
yang terletak di bagian buritan (stern ramp) LPD. KRI Banjarmasin 592 selesai pada tahun 2007 dan diserahkan kepada TNI AL pada tahun 2009. (Taufik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar