Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot
Nurmantyo mengatakan ada kejadian tidak mengenakkan ketika perwakilan
TNI AD mengikuti perlombaan menembak di Australia pekan lalu. Dalam
perlombaan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) itu, tim TNI AD
menang telak mengalahkan Australia, Amerika, dan sejumlah negara Eropa.
TNI AD mengantongi 30 medali emas dari 50 medali yang diperebutkan.
“Karena perbedaan perolehan medali yang begitu mencolok, panitia
Australia hendak membongkar senjata kami,” kata Gatot kepada wartawan di
Markas Besar TNI AD, Jakarta, Jumat, 29 Mei 2015.
Namun Gatot menolak memberikan izin kepada panitia lomba membongkar
senjata-senjata yang dipakai perwakilan TNI AD. Jika panitia lomba
hendak membongkar senjata TNI, Gatot pun meminta senjata semua peserta
juga dibongkar.
Jenderal Gatot pun membantah isu yang menyatakan bahwa peserta lain
dalam lomba tersebut mengalah untuk Indonesia. Menurut Gatot, kehormatan
negara dan kesatuan militer para peserta dipertaruhkan dalam lomba
tersebut. Dengan demikian, mustahil jika ada perwakilan negara tertentu
yang pura-pura kalah. “Apakah Marinir Amerika Serikat mau mengalah dalam
lomba menembak? Tentu tidak,” ujarnya.
Salah satu anggota kontingen TNI AD, Sersan Dua Misran, juga
mengatakan bahwa Australia dan negara peserta lainnya kaget melihat
perwakilan Indonesia memborong medali. Menurut Misran, panitia lomba
mencurigai ada kecurangan dalam spesifikasi pistol G2 dan senapan serbu
SS2 V4 buatan PT Pindad Persero yang dipakai personel TNI AD. “Padahal
spesifikasi kami sama dengan senapan M-16 buatan Amerika Serikat yang
dipakai juga di lomba itu,” tutur Misran.
Sebelumnya, dalam lomba bertajuk Australian Army Skill at Arms
Meeting (AASAM), perwakilan Indonesia mampu mengalahkan tim tuan rumah,
Amerika Serikat, dan Inggris dengan nilai telak.
Pada klasemen akhir, kontingen Indonesia berhasil mendapat 30 medali
emas, 16 perak, dan 10 perunggu. Sedangkan Angkatan Darat Australia,
yang duduk pada posisi kedua, mengantongi 4 medali emas, 9 perak, dan 6
perunggu. Perwakilan Amerika Serikat yang bertengger pada posisi ketiga
mendapat 4 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Dalam lomba tersebut, TNI AD menurunkan 14 prajurit terbaiknya yang
berasal dari kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Komando
Cadangan Strategis (Kostrad). Lima staf dan dua tenaga ahli dari PT
Pindad juga ikut serta menemani 14 prajurit TNI AD.
Tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar