Dengan dilengkapinya kanon reaksi cepat, rudal anti kapal, dan
teknologi Sewaco (Sensor weapon and control), armada KCR (Kapal Cepat
Rudal)/KCR60 bakal digadang oleh TNI AL sebagai kekuatan utama pada
Satkat (Satuan Kapal Cepat). Dari tiga KCR60 yang telah diluncurkan oleh
PT PAL, sampai tahun 2018 direncakan akan ditambah terus kuantitasnya
hingga 16 kapal guna memenuhi MEF (Minimum Essential Force). Dan, sudah menjadi informasi awal, bahwa KCR60 bakal mengandalkan rudal anti kapal C-705.
Mengutip sumber dari Janes.com (18/5/2015), seorang pejabat
senior TNI AL di ajang IMDEX Asia 2015 di Singapura telah mengkonfirmasi
kembali, bahwa rudal anti kapal C-705 buatan Cina telah diputuskan
untuk dipasang pada KCR60. Sebelumnya sempat terjadi laporan yang saling
bertentangan, antara menggunakan rudal C-705 atau C-802. Sebelumnya
memang sosok peluncur rudal C-705 memang telah terpasang di ketiga
KCR60, yakni KRI Sampai 622, KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630. Namun
dalam beberapa penampilan, ketiga kapal masing-masing baru dipasangi dua
peluncur rudal C-705, sementara kapasitas yang dapat dibawa setiap
kapal adalah empat rudal.
Dalam IMDEX Asia 2015 yang berlangsung 19 – 21 Mei 2015, TNI AL
membawa dua kapal perangnya, yakni KRI Tombak 629 dan korvet Bung Tomo
Class KRI John Lie 358. KRI Tombak 629 dipersenjatai meriam kaliber 57
mm di haluan dan dua kanon 20 mm anti serangan udra di deck belakang.
Bila seharusnya senjata pada haluan adalah meriam kaliber 57 mm, maka
yang terlihat dalam foto adalah meriam Bofors 40 mm L/70. Adopsi meriam
‘lawas’ dengan kubah ini jelas terasa timpang dengan desain kapal yang
futuristik. Dari sisi daya getar, penggunaan Bofors 40 mm jelas kurang
member efek getar, apalagi meriam ini pengoperasiannya masih manual.
Bila boleh menerka, besar kemungkinan Bofors 40 mm pada KRI Tombak
adalah bekas lungsuran dari KRI Teluk Semangka 512, yakni jenis LST
(Landing Ship Tank) buatan Korea Selatan yang telah dipensiunkan oleh
TNI AL.
Tapi jangan berkecil hati dulu, sebab ada kabar bahwa Bofors 40 mm
L/70 di KCR 60 hanya bersifat sementara. Besar kemungkinan, bila melihat
pada tampilan mock up desain, yang bakal dipasang nantinya minimal
adalah meriam reaksi cepat jenis Bofors 57 mm MK.2, atau bisa jadi tipe
MK.3. (Bayu Pamungkas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar