Segala sesuatu yang menyangkut Proklamator/Presiden Pertama RI,
Soekarno, memang menarik untuk dibahas, diantaranya termasuk
perlengkapan pendukung aktivitas kepresidenan, yakni wahana helikopter.
Meski pasca kemeredekaan di awal tahun 50-an belum dikenal istilah
helikopter kepresidenan, tapi menarik dicermati bahwa Soekarno (Bung
Karno) menjadi presiden pertama di dunia yang berani terbang dengan
helikopter.
Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 15 Januari 1951, Komodor Udara
Wiweko Supono terbang dengan heli Hiller 360 berkeliling Jakarta selama
15 menit dengan membawa Bung Karno. Hiller 360 dengan nomer registrasi
H-101 memang spesial, selain karena menerbangkan presiden pertama RI,
sang pilot, Wiweko Supono adalah pilot helikopter pertama di Indonesia.
Dalam sejarahnya, Hiller 360 merupakan helikopter pertama yang dimiliki
RI setelah meraih kemerdekaan. Helikopter itu didatangkan ke Indonesia
pada Desember 1950. Lalu dirakit dan diterbangkan pertama kali oleh
Komodor Wiweko Supono pada 24 Desember 1950.
Dari segi desain, helikopter ringan ini sangat ringkas, malah
bentuknya menyerupai moda angkutan populer di Jakarta pada dekade tahun
70-an, yakni “helicak.” Karena dipakai oleh Bung Karno, tak salah juga
bila ada yang menyebut Hiller 360 sebagai heli kepresidenan, meski jasa
terbesar heli ini sebenernya sebagai cikal bakal pembentukan skadron
helikopter TNI AU. Pada tahun 1953, TNI AU mulai merinitis skadron
percobaan helikopter, tentunya dengan Hiller 360 sebagai pelatak
fondasinya.
Hiller 360 dibuat American Company United Helicopter Inc yang
berbasis di Palo Alto, California, AS. Pada jamannya, Hiller 360 yang
dirancang oleh stanley Hiller (1924 – 2006) tergolong helikopter yang
cukup canggih. Label lain helikopter ini adalah UH (Utility
Helicopter)-12. Dalam sejarahnya, setelah melalui beberapa pengujian dan
mendapat sertifikasi CAA, produksi perdana Hiller 360 dimulai pada 14
Oktober 1948. Hiller 360 juga diciptakan dalam versi VIP, dan mulai
dipasarkan komersial pada tahun 1950, dan Indonesia menjadi salah satu
pengguna pertama heli ini. Pada masa itu, Hiller 360 berkompetisi ketat
dengan Bell 47.
Sebagai helikopter ringan dengan dua bilah baling-baling, Hiller
punya konfigurasi 1 pilot dan dua penumpang. Uniknya, posisi pilot
berada di kursi tengah, dan penumpang ada di samping kiri dan kanan
pliot (side by side). Konsol kemudi pun menggunakan tuas yang tersambung ke bagian atas (bukan model stick). Normalnya, Hiller 360 menggunakan tricycle landing gear, tapi dalam situasi khusus, dapat pula dipasangi landing gear berupa ponton atau skid. Ponton digunakan untuk melakukan pendaratan di air.
Dapur pacu Hiller 360 mengadopsi mesin tunggal enam silinder Franklin
6V4-178-B33 dengan fan cooled. Mesin ini dapat menghasilkan tenaga
134/178 kW/hp pada 3.000 rpm. Kapasitas bahan bakar yang dapat dibawa
sebanyak 102 liter. Dengan bonot 965 kg, Hiller 360 dapat melaju dengan
kecepatan maksimum 135 Km per jam, sementara kecepatan jelajah 122 Km
per jam. Kecepatan menanjaknya 220 meter per menit. Hiller 360 hanya
bisa terbang setinggi 3.100 meter, sedangkan untuk hovering maksimum di
ketinggian 1.450 meter. Bagaimana dengan jarak tempuh yang bisa dicapai?
Ternyata hanya mencapai rentang 250 – 300 Km.
Dari segi fungsionalitas, Hiller 360 pada masanya laris digunakan
untuk keperluan suvei udara, pengiriman surat, penyemprotan bahan kimia,
pengantar surat, dan kargo ringan. Namun, Hiller 360 juga punya rekam
jejak dalam operasi militer, dalam Perang Indochina dan Perang Korea,
Hiller 360 berperan sebagai heli medevac (medical evacuation) dengan
kemampuan membawa dua usungan tandu (stretcher) yang ditempatkan di
samping kabin.
Desain yang ringkas juga selaras dengan mudahnya sistem perawatan,
pihak pabrikan cukup mensyaratkan inspeksi ringan setelah 50 jam
terbang. Waktu inspeksi membutuhkan waktu tiga jam tanpa engine
controls. Berikutnya ada inspeksi per 100 jam dengan waktu maintenance
20 jam, kemudian inspeksi per 600 jam dengan waktu maintenance 300 jam.
Hiller 360 ditawarkan pada tahun 1949 dengan harga US$19.995, pada
saat itu, Hiller 360 menyandang sebagai helikopter termurah di pasaran. (Haryo Adjie)
Spesifikasi Hiller 360
– Manufaktur : American Company United Helicopter Inc
– Awak : 1 pilot dan 2 penumpang
– Diameter rotor utama : 10,67 meter
– Diameter rotor ekor : 1,67 meter
– Panjang : 8,08 meter
– Tinggi : 2,89 meter
– Bobot kosong : 657 Kg
– Bobot maksimum : 1.00 Kg
– Kapasitas payload : 247 Kg
– Mesin : enam silinder Franklin 6V4-178-B33
– Kapasitas bahan bakar : 102 liter
– Kecepatan maksimum : 135 Km per jam
– Kecepatan jelajah : 122 Km per jam
– Ketinggian terbang maks : 3.100 meter
– Jarak tempuh : 300 Km
– Manufaktur : American Company United Helicopter Inc
– Awak : 1 pilot dan 2 penumpang
– Diameter rotor utama : 10,67 meter
– Diameter rotor ekor : 1,67 meter
– Panjang : 8,08 meter
– Tinggi : 2,89 meter
– Bobot kosong : 657 Kg
– Bobot maksimum : 1.00 Kg
– Kapasitas payload : 247 Kg
– Mesin : enam silinder Franklin 6V4-178-B33
– Kapasitas bahan bakar : 102 liter
– Kecepatan maksimum : 135 Km per jam
– Kecepatan jelajah : 122 Km per jam
– Ketinggian terbang maks : 3.100 meter
– Jarak tempuh : 300 Km
Tidak ada komentar:
Posting Komentar