Terjadi kontak tembak antara pasukan gabungan TNI-Polri dan
kelompok bersenjata di Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam, pada Rabu
(20/5) semalam. Panglima TNI Jenderal Moeldoko memperingatkan kelompok
bersenjata itu agar tak mengganggu TNI dan mengancam rasa aman.
“Jangan coba-coba ganggu TNI, atau kami akan bereaksi kalau kami
diganggu,” kata Moeldoko usai peresmian Patung Teuku Umar di Pulau
Rondo, Kota Sabang, Aceh, Kamis (21/5/2015).
Moeldoko berpesan kepada yang ia sebut sebagai ‘kelompok kecil di
Aceh’ itu, agar tak merusuh. Soalnya, TNI sekarang sudah menjalin
persahabatan dengan semua pihak di Aceh.
“Kami tidak pernah melakukan hal-hal yang membuat kelompok-kelompok
ini menderita. Tetapi jangan buat anggota TNI menderita atau
prajurit-prajurit kita akan marah di lapangan,” kata Moeldoko.
Masyarakat sudah merasa damai. Maka kedamaian ini tak semestinya
diusik. Bila rasa damai ini rusak, maka pembangunan di Aceh akan
terhampat dan investor tak akan tertarik ke Aceh.
“Dan yang kita cari adalah rasa dami, enak hidup, TNI berada untuk mengawal,” kata Jenderal Moeldoko.
Kontak tembak yang dimaksud itu berawal dari laporan warga kepada
anggota Kodim 0102 Pidie yang menyatakan, munculnya dua orang pria
bersenjata api. Pria yang mencurigakan tersebut mengenakan baju loreng
dan baju berwarna hitam. Menindaklanjuti informasi itu, anggota TNI dan
polisi kemudian melakukan pengejaran. Berikutnya terjadi kontak tembak
dengan pelaku.
Tiga pria tewas, dan senjata-senjata dari mereka diamankan. Barang
bukti berupa 1 pucuk AK47 popor lipat, magazine M16 dan AK47, 106 butir
amunisi AK dan 2 tas hitam.
Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar