Panglima TNI
Jenderal Moeldoko menyampaikan komplain kepada Panglima Tentara Diraja
Malaysia terkait tingginya peredaran narkoba di wilayah perbatasan
antara Kalimantan dan Malaysia.
“Saya sudah komplain kepada Panglima Malaysia kenapa penjagaan di
Malaysia yang ketat begitu kok (pengedar) bisa lari ke perbatasan,” ujar
Moeldoko di Markas Besar TNI, Jakarta, Rabu (13/5)
Moeldoko mengeluarkan pernyataan ini
menyambung nota kesepahaman antara TNI dan Badan Narkotika Nasional.
Moeldoko mengatakan BNN dapat meminjam prajurit TNI dalam setiap operasi
pemberantasan peredaran narkotika dan zat aditif lain yang dilarang.
Sementara Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supendi mengatakan
institusinya belum maksimal memagari pintu-pintu menuju Indonesia dari
peredaran narkoba. Penyebab utamanya ialah keterbatasan kapal patroli.
“Negara kita itu negara kepulauan. Kapal kita tidak cukup. Harusnya ditutup titik-titik masuk itu,” ucap Ade.
KSAL menekankan dua perbaikan esensial untuk mengawasi pintu masuk ke
Indonesia pada jalur laut, yakni kerjasama intensif dengan badan
intelejen dalam dan luar negeri, serta pengerahan sarana laut yang
dimiliki pemerintah.
Kerjasama antarinstansi yang kuat antara lain antara Kementerian
Kelautan dan perikanan, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementrian Hukum
dan HAM, dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan. (CNN Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar