Kementerian Pertahanan tampaknya melakukan tancap gas untuk pengadaan
kapal selam Indonesia, menjelang bergantinya pemerintahan pada 2014
nanti. Setelah mendapatkan tawaran kapal selam dari Rusia, Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengadakan rapat dengar pendapat dengan
Komisi I DPR. Rapat itu membahas tentang infrastruktur pangkalan kapal
selam di Indonesia.
“Kami kan mau bangun kapal selam di Indonesia dan membutuhkan
infrastruktur, butuh dana. Nah dananya dari mana kan kita enggak tahu.
Jadi itu yang kami bahas,” ujar Purnomo di Gedung DPR RI, Jakarta,
(11/12/13).
Dalam rapat ini Menteri Pertahanan juga membahas rencana pembelian
kapal selam dengan Rusia dengan harga mencapai angka 300 juta dollar
amerika.
“Kami sampai saat ini masih membicarakan dengan Rusia mengenai pembelian ini,” ujar Menteri Pertahanan.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin,
mengatakan, pembelian kapal selam di Indonesia merupakan langkah
strategis Indonesia di bidang pertahanan laut. Untuk itu, pihaknya perlu
membahas ini dengan pihak-pihak terkait. “Ya itu merupakan satu
pemikiran strategis yang masih butuh penyesuaian anggaran. Kapal selam
rusia bisa 350 juta dollar AS lebih,” pungkasnya.
Selain membahas infrastruktur dan pengadaan kapal selam dari Rusia,
menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membicarakan tentang kerjasama
pembuatan pesawat tempur KFX/IFX Indonesia-Korea Selatan. Menurut
Menhan, proyek produksi bersama pesawat temput KFX masih belum jelas.
Namun Menhan Purnomo Yusgiantoro menyebut Korea Selatan telah memberi
lampu hijau.
“Untuk KFX sudah ada green light dari Korsel, mereka bilang mau
diterusin,” ujar Purnomo usai rapat bersama di Komisi I, di Gedung DPR,
Jakarta, 11/12/2013.
Meski yakin sudah diberi lampu hijau, namun Menhan belum bisa
memastikan kapan proyek itu dimulai. Alasannya, hal itu masih dibahas
oleh parlemen Korsel. “Ini sudah dapat laporannya, keputusannya nanti
tergantung kongres, tergantung parlemen sana,”
Menhan mengatakan, karena sudah mendapat sinyal, para teknisi pun
kembali dipersiapkan. “Ini kan prosesnya ada di Bandung juga dan kita
masih tahap pengembangan,”.
Joint production ini sebelumnya sempat berjalan mulus. Tetapi pada tahun 2013 Korsel menyatakan menunda 1,5 tahun proyek ini.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan)
Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis bersama Project Officer, mendampingi
Kasal dalam Ceremony Steel Cutting Kapal Selam pertama dari kontrak
pengadaan 3 unit Kapal Selam Diesel Electric DSME 209, Korea Selatan,
10/12/2013.
Acara steel cutting dihadiri Kasal, Kabaranahan Kemhan, Aspam Kasal,
Project Officer Alutsista Matra Laut Kemhan, Kadisadal, Commodore Kim
Dog-Ki (RoK Navy), Athan RI di Korea Selatan, Dirut PT. PAL dan
Executive Vice President DSME. Pada kunjungan tersebut delegasi juga
melaksanakan kunjungan dan pembekalan ke Satgas Proyek Pengadaan Kapal
Selam Diesel Elektrik DSME 209 serta Tim Alih Teknologi dari PT. PAL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar