Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) Provinsi Aceh hingga
kini memiliki dua batalion infanteri yang prajuritnya memiliki
kualifikasi raider. Biasanya setiap Kodam hanya punya satu saja batalyon
elite ini.
"Di Kodam Iskandar Muda ada dua batalion infanteri raider, yakni Yonif 111/Raider dan Yonif 112/Raider," kata Kepala Staf Kodam Iskandar Muda Brigjen TNI Purwadi Mukson di Banda Aceh, Jumat (14/12). Demikian dikutip dari antara.
Dia mengatakan, secara umum batalion raider dan batalion infanteri lainnya tidak berbeda. Hanya saja, untuk batalion raider, kemampuan prajurit secara individu lebih baik dari prajurit batalion infanteri.
"Prajurit batalion raider mampu melakukan operasi dalam unit kecil, rahasia dan mendadak. Mereka dilatih khusus untuk itu dan kemampuannya melebihi prajurit biasa," katanya.
Sebelumnya, Kodam Iskandar Muda memiliki satu batalion infanteri, yakni Yonif 112/Raider. Kemudian, menjadikan Yonif 111 yang bermarkas di Tualang Cut, Kota Langsa, sebagai batalion Raider.
"Personel Yonif 111/Raider direkrut dari berbagai batalion di Aceh. Sebelum ditugaskan, mereka menjalani latihan raider selama empat bulan. Dan hari ini, pelatihannya resmi ditutup," katanya.
Dia mengatakan pelatihan bagi prajurit raider untuk meningkatkan kemampuan personal. Mereka dilatih untuk siap melakukan berbagai operasi khusus dan penugasan mendadak.
"Pasukan raider ini siap ditugaskan dalam kondisi apapun. Ini yang membedakan mereka dengan prajurit TNI lainnya," ungkap jenderal berbintang satu tersebut.
Adalah Kepala Staf TNI AD Jenderal Ryamizard Ryacudu yang punya ide membentuk pasukan elite di seluruh Komando Daerah Militer (Kodam). Maka Ryamizard meningkatkan kualifikasi 10 pasukan infanteri reguler menjadi Raiders. Sebagian personel Raiders dilatih kemampuan antiteror di Pusdik Passsus milik Kopassus.
Pasukan ini memiliki kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat, lawan gerilya dengan mobilitas tinggi dan melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut. Kemampuannya tiga kali pasukan infanteri biasa.
Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat batalyon infanteri biasa. Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari helikopter.
Pasukan elite ini diresmikan Jenderal Ryamizard tanggal 22 Desember 2003. Mungkin karena Raiders, Indonesia bisa mendapat predikat negara yang memiliki pasukan elite terbanyak.
"Di Kodam Iskandar Muda ada dua batalion infanteri raider, yakni Yonif 111/Raider dan Yonif 112/Raider," kata Kepala Staf Kodam Iskandar Muda Brigjen TNI Purwadi Mukson di Banda Aceh, Jumat (14/12). Demikian dikutip dari antara.
Dia mengatakan, secara umum batalion raider dan batalion infanteri lainnya tidak berbeda. Hanya saja, untuk batalion raider, kemampuan prajurit secara individu lebih baik dari prajurit batalion infanteri.
"Prajurit batalion raider mampu melakukan operasi dalam unit kecil, rahasia dan mendadak. Mereka dilatih khusus untuk itu dan kemampuannya melebihi prajurit biasa," katanya.
Sebelumnya, Kodam Iskandar Muda memiliki satu batalion infanteri, yakni Yonif 112/Raider. Kemudian, menjadikan Yonif 111 yang bermarkas di Tualang Cut, Kota Langsa, sebagai batalion Raider.
"Personel Yonif 111/Raider direkrut dari berbagai batalion di Aceh. Sebelum ditugaskan, mereka menjalani latihan raider selama empat bulan. Dan hari ini, pelatihannya resmi ditutup," katanya.
Dia mengatakan pelatihan bagi prajurit raider untuk meningkatkan kemampuan personal. Mereka dilatih untuk siap melakukan berbagai operasi khusus dan penugasan mendadak.
"Pasukan raider ini siap ditugaskan dalam kondisi apapun. Ini yang membedakan mereka dengan prajurit TNI lainnya," ungkap jenderal berbintang satu tersebut.
Adalah Kepala Staf TNI AD Jenderal Ryamizard Ryacudu yang punya ide membentuk pasukan elite di seluruh Komando Daerah Militer (Kodam). Maka Ryamizard meningkatkan kualifikasi 10 pasukan infanteri reguler menjadi Raiders. Sebagian personel Raiders dilatih kemampuan antiteror di Pusdik Passsus milik Kopassus.
Pasukan ini memiliki kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat, lawan gerilya dengan mobilitas tinggi dan melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut. Kemampuannya tiga kali pasukan infanteri biasa.
Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat batalyon infanteri biasa. Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari helikopter.
Pasukan elite ini diresmikan Jenderal Ryamizard tanggal 22 Desember 2003. Mungkin karena Raiders, Indonesia bisa mendapat predikat negara yang memiliki pasukan elite terbanyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar