Rabu, 04 November 2015

Hugin 1000 AUV: Drone Bawah Laut TNI AL, Mampu Menyelam Hingga 3.000 Meter

Fig21KMHuginBM326

Tentu masih hangat dalam ingatan musibah hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 pada 8 Maret 2014 di Samudera Hinda. Beragam upaya dan kerjasama internasional menjadikan pencarian pesawat Boeing 777-200 ER ini sebagai aksi SAR terbesar sepanjang sejarah dunia. Meski hingga hari ini belum juga ditemukan titik terang keberadaan kotak hitam, usaha keras terus dilakukan. Setelah pencarian lewat udara dirasa nihil, terakhir diturunkanlah wahana AUV (Autonomous Underwater Vehicle) jenis Bluefin-21 yang dioperasikan AL AS.

Sebagai AUV, Bluefin-21 buatan Bluefin Robotics bisa diartikan sebagai robot kapal selam, atau drone bawah laut. Resminya Bluefin-21 diturunkan sejak 8 April 2014. Karena kedalaman laut di area pencarian yang mencapai ribuan meter, wahana AUV inilah yang jadi satu-satunya harapan untuk menemukan jejak MH370. Dengan kelengkapan beragam sensor pendeteksi logam, Bluefin-21 sanggup menyelam hingga 4.500 meter. Namun sampai tulisan ini diturunkan, hasil pencarian Bluefin-21 masih nihil.

Bluefin-21
Bluefin-21

Tapi yang jadi menarik tentu adalah keterlibatan AUV, ditangan angkatan laut, peran utamanya memang untuk riset dan observasi di bawah laut. Namun AUV juga moncer diserahi tugas untuk mendeksi keberadaan ranjau yang ‘tidur’ di dasar permukaan laut. Nah, Indonesia nyatanya juga punya AUV. Wahana canggih ini ikut didatangkan sebagai kelengkapan kapal hidro oseanografi terbaru TNI AL dari jenis OCEA OSV190 SC WB, yakni KRI Rigel 933 dan KRI Spica 934. Yang keduanya sudah tiba di Tanah Air belum lama ini.

hugin321022014

Norway-Kongsberg-Maritime-Delivers-HUGIN-1000-AUV-Package-to-DOF-Subsea

Sebagai kapal riset canggih, KRI Rigel 933 dan KRI Spica 934 dirancang untuk mampu mengumpulkan data di laut dalam (deep water). Untuk menunjang operasinya, kedua kapal yang juga dipersenjatai kanon Rheinmetall 20 mm ini dibekali dengan ROV (Remotely Operated Vehicle) Ocean Modules’ V8, robot bawah air yang dilengkapi kamera bawah air, sehingga dapat memberikan informasi visual kondisi di dalam laut, serta mampu mengambil contoh material dasar laut sebagai bahan penelitian. ROV dioperasikan via kabel sampai maksimal kedalaman 500 meter.

Sementara untuk misi menjelajah lebih dalam lagi, ada AUV jenis Hugin 1000 buatan Kongsberg Maritime, Norwegia. Secara umum, Hugin 100 dan Bluefin-21 punya kemampuan yang serupa, meski kedalaman maksimal Hugin 1000 adalah 3.000 meter, Bluefin-21 lebih unggul soal kedalaman hingga 4.500 meter.

Hugin1000hugin-1000-2-500x182

Sejatinya AUV tak melulu digunakan untuk misi perairan dalam, AUV dapat diperankan untuk misi buru ranjau di laut dalam dan dangkal. Deployment lebih jauh mampu mendukung peran AKS (Anti Kapal Selam), operasi surveillance and reconnaissance. Dan dalam situasi dalam, AUV lebih ditekankan untuk misi hidro oseoanografi dan beragam penelitian.

Proyek Hugin 1000 mulai dikembangkan pada awal tahun 1990, dan mulai memasuki dinas militer sejak tahun 2001. Dari sisi rancangan, Hugin 1000 punya desain yang kompak dan bentuk hidrodinamik. Materialnya terbuat dari bahan carbon fibre laminate dan syntactic foam. Hugin 1000 punya panjang 4,5 meter dan diameter 0,75 meter. Sementara bobotnya bervariasi dari 650 kg dan 850 kg, ini bergantung pada konfigurasi pada payload. Tentang payload, perangkat yang bisa dibawa Hugin 1000 mencakup multiple advanced acoustic, multi-beam echo-sounders, sub-bottom profilers, sidescan sonars, conductivity temperature density, turbidity sensor, acoustic doppler current profiler, dan fishery research sonars. Multi-beam echo-sounders digunakan untuk pemetaan topografi bawah laut.

Kongsberg-Maritime-Fugro-Orders-Hugin-AUVs-Norwayhugin-500x150

Lantas bagaimana dengan sistem kendalinya? Hugin 1000 dapat sepenuhnya dioperasikan dioperasikan secara otonom (autonomous), semi otonom, atau bisa juga dikendalikan langsung. Wahana ini menawarkan observasi penuh bagi operator di permukaan dengan akurasi data yang tinggi. Untuk integrasi sistem terdapat NavP (navigation processor) advanced real-time, inertial navigation system (AINS), doppler velocity log (DVL), ultra short base line (USBL), inertial measurement unit (IMU), depth sensor dan global positioning system (GPS). Hebatnya setelah selesai menjalankan operasi, dan AUV dinaikan ke atas dek kapal, output data dapat langsung di download lewat jaringan ethernet dan WiFi.

Fig22KMHugin3000Cartoon1l-image

Sumber tenaga Hugin 1000 dipasok dari motor propulsi bertenaga baterai pada bagian belakang. Untuk menjelajah,AUV ini dilengkapi sistem kendali kemudi dan tiga bilah baling-baling. Kecepatan Hugin 1000 ada di rentang 2 – 6 knots. Hugin 1000 dapat dioperasikan sehari penuh pada kecepatan 4 knots. Secara terori, Hugin 1000 dapat beroperasi di kondisi laut hingga sea state 5. Selain digunakan Indonesia dan Norwegia, Hugin 1000 yang berstandar NATO ini juga telah digunakan oleh AL Polandia dan Italia.

Selain memasok AUV, Kongsberg juga memasok sistem GeoAcoustics’ Sonar 2094 side-scan sonar pada sisi KRI Rigel 933 dan KRI Spica 934. Nama Kongsberg juga taka sing di lingkungan TNI AL, pasalnya vendor ini juga memasok teknologi combat management system pada kapal selam terbaru TNI AL, Changbogo Class yang tengah dibangun di Korea Selatan. (Haryo Adjie)
 

Berapa Biaya Flanker TNI AU untuk Sekali Terbang ?

  Sukhoi SU-27/30 MKI Flanker
Sukhoi SU-27/30 MKI Flanker

Dalam beberapa waktu terakhir TNI AU dipaksa melesatkan sepasang SU-30/27 untuk mencegat dan memaksa pesawat asing yang masuk ke wilayah Indonesia tanpa izin mendarat. Berapa biaya yang dihabiskan untuk menggerakkan Flanker tersebut?

Biaya operasional Sukhoi SU-27/30 MKI Flanker sekali melakukan manuver di udara sekitar Rp100 juta untuk setiap unitnya dalam satu jam. Jika dua unit tinggal dikalikan dua dan dikalikan durasi operasinya berapa jam. Untuk pencegatan pesawat asing beberapa waktu terakhir, TNI AU harus menggelontorkan tidak kurang dari Rp400 juta untuk dua pesawat dalam satu kali operasi.

Pesawat Sukhoi SU-27/30 MKI Flankers tiga kali melakukan penyergapan dan melakukan pendaratan paksa (force down) pesawat asing yang masuk wilayah udara Indonesia tanpa izin. Kasus pendaratan paksa Gulfstream IV dengan No HZ-103 milik Saudi Arabian Airlines di Lanud Eltari, Kupang, adalah contoh terakhir.

Adapun, denda untuk pesawat asing yang melintas secara ilegal berdasarkan UU Penerbangan hanya Rp 60 juta. Karena itu, TNI AU merasa tekor kalau aturan yang ada tidak diubah. Belum lagi, prajurit TNI AU tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan. Sehingga, hal itu selalu menyulitkan dalam menyelidiki motivasi pilot asing yang melanggar masuk wilayah NKRI.

Jika dihitung-hitung memang tidak sebanding antara biaya dan denda. Tetapi untuk menjaga kedaulatan dan kehormatan bangsa tidak ada kata mahal. Berapapun harus kita bayar daripada kita dilecehkan negara lain.
 

BIN Siap Rekrut 1.000 Anggota Baru

  Badan-Intelejen-Negara-RI

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso saat ini lembaganya masih menyiapkan perekrutan 1.000 anggota baru.

“Ya, ini masih dipersiapkan. Lembaga kita itu biayanya paling kecil. Sekarang kekuatan BIN 50 persen saja tidak ada. Makanya, 1000 anggota itu untuk menambal, terutama yang dalam negeri. Di luar negeri itu prioritas kedua bagi saya,” jelas Sutiyoso di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (3/11/2015).


Lebih lanjut eks Ketum PKPI ini mengatakan, personil yang dibutuhkan dari berbagai kalangan seperti dari sipil, TNI, dan Kepolisian. Namun, karena TNI dan Kepolisian juga membutuhkan anggota intelijen untuk keperluan internal, maka ia akan lebih banyak menjaring anggota baru dari kalangan sipil.

“Tapi dengan standar, yang kita uji fisiknya harus bagus, lalu intelektualnya harus sarjana, lalu kesehatan dan lolos psikotes. Dan beberapa pertimbangan yang membuat dia cocok jadi Intelijen,” jelas politisi yang bisa disebut Bang Yos itu.

Pembukaan lowongan perekrutan anggota akan diumumkan akhir tahun ini. Prosesnya akan dimulai tahun depan karena anggaran perekrutan masuk ke dalam tahun anggaran tahun 2016.

Karena itu, tambahnya, pihaknya menggunakan semua sumber daya yang ada hingga ke BIN Daerah untuk pengamanan Pilkada serentak. 
 

Pembentukan Raider Yonif 515/Ugra Tapha Yudha

  tutup-latihan-raider

Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayor Jenderal TNI Ganip Warsito menutup latihan pembentukan Raider Yonif 515/Ugra Tapha Yudha, di Pantai Tamban, Kabupaten Malang. Penutupan latihan Prajurit dari Divisi Infanteri 2 Kostrad ini ditandai dengan penanggalan tanda peserta, pemasangan baret, penyematan tanda kualifikasi, penerimaan sertifikat dan pembacaan janji prajurit Raider.

Latihan pembentukan Raider yang dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari awal pembukaan sampai ditutup pada tanggal 30 Oktober 2015 prajurit Yonif 515/Ugra Tapha Yudha melalui tiga tahapan latihan mulai dari tahap basis, gunung hutan dan rawa laut. Para prajurit Raider Ksatria Pelindung Rakyat ini dibentuk dengan metode pembelajaran teori dan juga ditempa latihan fisik yang keras demi menunjang pelaksanaan aplikasi dilapangan nantinya.

Adapun materi yang dilaksanakan antara lain; demolisi, pertempuran kota, TPRAG, pertempuran jarak dekat, pengetahuan senjata ringan, materi operasi raid penghancuran dan pembebasan tawanan, mountaineering, operasi mobil udara, mahir menembak, renang militer taktis dan masih banyak pengetahuan lainya hingga ilmu medan yang kesemuanya itu harus dikuasai oleh prajurit Raider.

Dengan berakhirnya latihan Raider, maka Yonif 515/Ugra Tapha Yudha akan menyandang nama Batalyon Infanteri 515/Raider 2 Kostrad. Perubahan status sebagai satuan Raider berarti merupakan peningkatan kemampuan, sehingga siap ditugaskan sesuai kualifikasi Raider yang dimiliki.

Pada upacara tersebut turut hadir Danrem 083/BDJ, Danrindam V/Brawijaya, Asintel Kasdivif 2 Kostrad, Aspers Kasdivif 2 Kostrad, Aslog Kasdivif 2 Kostrad, Dandim 0818/ Kabupaten Malang, Kaporles Mojokerto dan para Muspika Kecamatan Sumber Manjing.

Pen-kostrad / poskotanews.com

Jelang Peluncuran Pesawat N-219

  n-219-01

n-219-02


n-219-03

Inilah tampilan pesawat PT.DI N-219 jelang peluncurannya beberapa hari lagi ke publik. PT.DI menargetkan pesawat produksi dalam negeri ini akan diperkenalkan kepada publik pada bulan November 2015. Pada body pesawat ini juga ada logo Lapan, yang menunjukkan Lapan turut serta dalam pembangunan pesawat ini.

Kiriman dari: Rendra Regen Satu / JKGR.

800 Taruna TNI dan Polri Pendidikan Bersama di Akmil Magelang

  1

Pendidikan Taruna Akademi TNI dan Akpol (Polri) merupakan pola pendidikan terpadu pertama yang dilaksanakan secara bersama setelah sekian lama pendidikan secara terpisah, TNI dan Polri bertekat melaksanakan pendidikan bersama di Lembaga Pendidikan Akmil Magelang. Demikian dikatakan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti yang didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Wakasau Marsda TNI Hadiyan Sumintaatmadja, pada penutupan Pendidikan Dasar (Diksar) Integritas Kemitraan Chandradimuka Akademi TNI dan Akademi Kepolisian (Akpol) di Akmil Magelang, Jawa Tengah, Senin (2/11/2015).

2

Latihan Diksar yang diikuti 800 Calon Prajurit dan Bhayangkara Taruna (Caprabhatar) Akademi TNI dan Akpol selama 3 bulan TMT 4 Agustus s.d 3 November di Resimen Chandradimuka Akademi Militer Magelang, terdiri dari 500 Calon Prajurit Taruna (462 Taruna Putra dan 38 Taruni Putri) dan 300 Calon Bhayangkara Taruna (250 Taruna Putra dan 50 Taruni Putri).

3

Peringkat terbaik Taruna Putra TNI diraih Redia Muh. Husain No. Ak. 2015.004, asal sekolah SMA TN MGL, sedangkan Taruni Putri TNI diraih Dewi Okta Pusparini No. Ak. 2015.254 asal sekolah SMA Negeri 1 Pati Jateng. Sementara itu, Taruna Putra Polri diraih M.Y. Harry Irmanto No. Ak. 2015.534, asal sekolah SMA X Averius I Palembang, sedangkan Taruni Putri Polri diraih Putri Sekar Tanjung, asal sekolah SMA N 1 Tarakan. Mulai tahun ini, Lembaga Pendidikan (Lemdik) memberikan PIN sebagai tanda kelulusan.

4

Latihan Diksar yang dilaksanakan di Akmil Magelang tersebut bertujuan untuk membentuk Calon Prajurit dan Bhayangakara Taruna Akademi TNI dan Akpol yang berjiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, Tribrata dan Catur Prasetya, secara bersama membangun semangat integrasi, memiliki pengetahuan ketrampilan profesi dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesemaptaan Jasmani. Sementara itu, sasaran dari Diksar ini meliputi bidang sikap dan perilaku, bidang pengetahuan, ketrampilan dan bidang jasmani.


5

Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti juga menekankan, junjung tinggi setiap norma yang berlaku termasuk tradisi Taruna yang positif dalam rangka membangun disiplin diri dan kebanggaan sebagai Taruna. Jaga kehormatan diri kalian masing-masing sebagai Calon Perwira TNI dan Perwira Polri, pedomani peraturan Taruna yang berlaku, cegah dan hindarkan diri dari perbuatan tercela yang tidak saja merugikan diri sendiri namun akan membawa nama baik institusi dan mengecewakan keluarga masing masing.

“Belajarlah menjadi pribadi yang mandiri, jangan selalu berkeluh kesah terhadap aktifitas pendidikan yang sudah diprogramkan, bangun sikap pantang menyerah karena para Cabhratar merupakan calon Garda terdepan dilingkungan TNI dan Polri. Selanjutnya selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mohon petunjuk dan bimbinganya dalam menjalankan pendidikan di Akademi sesuai matra masing-masing maupun di Akademi Kepolisian”, ujar Jenderal Pol Badrodin Haiti.

6

Mengakhiri sambutannya, Kapolri menyampaikan pesan kepada Capratar dan Cabhratar antara lain : pelihara ikatan bathin yang sudah terbentuk selama Diksar Integrasi Kemitraan ini ; serap ilmu dan pelajaran di lembaga pendidikan masing-masing dan tingkatkan diri para Calon untuk mampu menghadapi tantangan masa depan, dan berusahalah sungguh-sungguh untuk mewujudkan kompetensi daya saing Taruna yang tangguh dan handal, baik dibidang pengetahuan, mental, fisik maupun kesemaptaan jasmani. “Ikuti secara seksama setiap materi pembelajaran yang diberikan oleh Dosen, tenaga pendidik, instruktur dan pelatih baik didalam kelas maupun dilapangan, laksanakan semua kegiatan yang telah ditetapkan dengan senang hati dan penuh semangat”, pungkasnya.

7

Turut hadir pada acara tersebut Irjen TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin, Kalemdiklat Polri Komjen Pol Syafruddin, Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Agung Pramono, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Nugroho P. Sumadi, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman, para Aspers Angkatan, Danjen Akademi TNI Mayjen TNI Bayu Purwiyono, Pangdam IV/Dip Mayjen TNI Jaswandi dan Gubernur Akmil Mayjen TNI Hartomo.

Puspen TNI

Wisuda Prajurit dan Bhayangkara Akademi TNI dan Akpol

  1

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menggelar Wisuda Prajurit dan Bhayangkara Akademi TNI dan Akpol sebanyak 800 orang, di Lapangan Upacara Sapta Marga Akmil Magelang, Jawa Tengah, Selasa (3/11/2015).

2

Wisuda Taruna dan Taruni tersebut berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/899/XI/2015 tentang pengangkatan prajurit Taruna/Taruni Akademi TNI Tahun Anggaran 2015, dan Keputusan Gubernur Akpol Nomor Kep/126/X/2015 tentang Kelulusan Diksar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol serta kenaikan pangkat dari Calon Bhayangkara Taruna menjadi Bhayangkara Dua Taruna Akpol Angkatan ke-50 tahun 2015.

3

Lebih lanjut Panglima TNI menyatakan bahwa, kawah Chandradimuka telah mampu merubah sikap dan perilaku dari masyarakat sipil menjadi sosok Taruna Taruni Akademi TNI dan Polri. Pendidikan Dasar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Polri, pada hakekatnya merupakan pendidikan dasar keprajuritan dan menjadi dasar untuk mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya. Selama tiga bulan para Taruna dan Taruni di didik dan digembleng dikawah Chandradimuka Lembah Tidar banyak suka duka yang dialami, semua itu merupakan bekal bagi Taruna dan Taruni.


4

Dalam kesempatan tersebut, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan apresiasi kepada seluruh Taruna Taruni Akademi TNI dan Polri karena disaat teman-temannya diluar menikmati berbagai kebebasan dan suka cita, namun tidak demikian dengan Taruna Taruni yang telah memilih jalan yang sulit tetapi dengan keteguhan hati dan niat suci bertekad menjadi Bhayangkari negara.

5

“Kalian rela melewati jalan yang curam dan berliku, karang yang terjal dan tajam serta penuh terpaan angin yang kencang. Disamping itu, orang tua dan saudara yang selalu dirindukan, dibutuhkan keberadaan dan perhatian para Taruna Taruni, namun memilih untuk berpisah jauh demi memenuhi dan menunaikan panggilan hati”, kata Panglima TNI.

6

Sebelum mengakhiri amanatnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan atensi antara lain, dalam melaksanakan pendidikan harus fokus terhadap arah dan tujuan ; lakukan dengan penuh kedisiplinan dan dedikasi yang tinggi, tugasmu hanya belajar dan berlatih untuk memimpin ; lakukan semua latihan dengan hati do by heart disini bersama-sama sebagai rekan seperjuangan. “Kelak akan menjadi prajurit TNI maupun Polri maka pupuk kebersamaan, kedekatan, rasa senasib sepenanggungan dan pelihara komunikasi secara intensif mulai saat ini, selama penugasan nanti sampai akhir hayat”, pungkasnya.

Puspen TNI