Tempo online tanggal 12/01/2015
mengeluarkan artikel-foto berjudul : SU 35 Calon Pengganti F5 TNI AU.
Membaca tulisan itu, hati terasa senang dan saya pun senyum senyum
sendiri (padahal baru tulisan saja ya ).
Tulisan Tempo. Co itu saya harapkan doa. Mbok kali ini, Indonesia
bisa punya pesawat tempur canggih, jangan lagi beli yang bekas pakai.
TNI AU dan pilot-pilotnya perlu lompatan teknologi, perlu bangga dan
perlu merasa memiliki pesawat tempur yang handal.
Saya sedang membayangkan, akan meledak-ledak perasaan mereka saat
memiliki pesawat SU-35 yang memang mereka mimpikan. Akankah Indonesia
bisa melalui fase ini untuk naik ke fase yang lebih tinggi, atau akan
tetap berputar putar di tempat.
Saya jadi ingat pembicaraan dengan pilot helikopter BO 105 di Korvet
Sigma Indonesia. Sore itu, ketika kegiatannya sudah agak longgar, saya
tanya, apa kehebatan BO 105 ini, sehingga ditempatkan di Korvet yang
modern.
Sang pilot, tidak bisa bercerita banyak dan saya sadar memang tidak
banyak yang bisa diceritakan soal kecanggihan Bolcow-105 itu, yang sudah
tua. Helikopter itu hanya dipakai terbang memantau laut pakai mata
kepala. Tidak punya sonar, senjata ataupun rudal.
Nah terbayang, kalau TNI jadi mengakusisi pesawat tempur SU-35, dan
prajurit ditanya apa kehebatan pesawat tempur itu, tentu mereka
bercerita dengan bersemangat dan bangga. Semangat dan kebanggan memang
sedang dibutuhkan negeri kita ini.
Sekarang, mari kita nikmati ulasan dari Tempo.co tentang SU-35, calon
pengganti F-5 TNI AU. Beli 6 unit pun tak apalah, yang penting punya
dulu.
Biro rancang Sukhoi menerbangkan pesawat SU-35 pertama kali, pada tahun 2007. Rencana pembelian pesawat pengganti F5 Tiger TNI AU, membuat para petinggi TNI AU harus berpikir matang sebelum menentukan alutista terbaik untuk menjaga langit Indonesia. Terlebih efek deterens dari pesawat SU-35, lebih tinggi dibanding kandidat lain. Sukhoi.com
Sukhoi 35, merupakan pesawat jet tempur buatan Rusia, SU-35 pesawat canggih generasi 4++. Rencananya pesawat SU-35 ini calon pengganti pesawat legendaris F5 tiger milik TNI AU, selain SU-35 TNI AU mempunyai kandidat lain yaitu Typhoon Eurofighter, JAS-39 SAAB Gripen dan F16 Block 52+. ERIC FEFERBERG/Getty Images
Bagi orang awam sangat sulit membedakan SU-35 dengan SU-27 maupun SU-30MK. Namun untuk membedakannya cukup mudah, yaitu dari aerodinamika fuselage atau bodi pesawat. SU-35 lebih ramping dibanding dengan SU-27 milik TNI AU. Tidak adanya canard atau sirip pengendali di hidung pesawat, menjadi ciri dari SU-35. Sukhoi.com
Banyak pihak meyakini bahwa performa dari SU-35 setara dengan F-35 milik Amerika. Di dalam kabin SU-35 sudah tidak ditemui lagi, insturmen pesawat yang menggunakan jarum penunjuk. Panel kontrol digital menggantikan sistem analog, keuntungan jika Indonesia membeli SU-35, alutista satu ini tidak rawan embargo politik dibandingkan dengan alutista sejenis buatan Amerika. JOHANNES EISELE/Getty Images
Komsomolsk-on-Amur, merupakan pabrik pembuat dari SU-35, pesawat ini
dilengkapi dengan Sturn / UFA AL-31F 117S turbofan engines, mampu
mendorong pesawat hingga kecepatan 2.500 km perjam. Dengan daya jelajah
3.600 km, membuat pesawat yang diawaki satu orang, ditakuti banyak
pihak. ERIC FEFERBERG/Getty Images
SU-35 dipersenjatai dengan senapan mesin GSH-30 30mm, KAB-500Kr TV-guided bomb, KAB-500S-E satellite-guided bomb. Selain senjata radar phased array Irbis-E dengan jangkauan 400km, menjadi penentu dalam duel udara. OLS-35 IRST memampukan SU-35 membidik lawan tanpa menggunakan radar, berkemampuan look down shoot down. DMITRY KOSTYUKOV/Getty Images. (Tempo.co).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar