Sebanyak 114 orang yang
diduga pengikut kelompok Ayub Waker diamankan setelah tim gabungan
Kepolisian berhasil menguasai markas kelompok tersebut di wilayah
perbukitan sekitar 2 Kilometer dari Kampung Utikini, Distrik
Tembagapura, Kabupaten Mimika, Selasa (6/1/2015).
Selain mengamankan 114 orang yang memiliki kartu West Papua,
Kepolisian juga menyita ratusan senjata tajam, busur dan anak panah
serta parang.
Sebelumnya, Tim Gabungan Kepolisian dari Brimob Detasemen B Timika
dan Polres Mimika yang dipimpin Kaden Brimob Detasemen B, Kompol IGA
Nugraha, sempat terlibat kontak tembak dengan kelompok Ayub Waker. Walau
berhasil menguasai 3 tenda yang menjadi markas kelompok bersenjata ini,
namun Ayub Waker berhasil meloloskan diri.
Aparat Kepolisian memburu Ayub Waker yang menjadi dalang penyerangan
mobil patroli QRF PT Freeport Indonesia, yang menewaskan 2 anggota
Brimob anggota Satgas Amole dan seorang anggota Security Freeport, Kamis
(1/1/2015) lalu.
Selain itu, Ayub Waker dan pengikutnya juga membawa lari 2 pucuk senjata laras panjang Jenis Styer Aug bersama amunisinya.
Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jendral Yotje Mende usai
meninjau ke Kampung Utikini, Tembagapura mengatakan pihaknya akan terus
melakukan pengejaran hingga pelaku tertangkap.
“Mereka boleh kucing-kucingan, silahkan, tapi kami akan kejar sampai
ketemu. Saya ultimatum untuk menyerahkan diri. Kalau tidak, kemana pun
mereka pergi, bahkan ke neraka sekalipun akan kami kejar,” tegas Mende
kepada wartawan di Timika, Selasa (6/1/2015) malam.
Guna pengejaran Ayub Waker beserta pengikutnya, mantan Kapolda
Kepulauan Riau tersebut mengaku sudah meminta bantuan kepada pihak TNI
untuk memback up kepolisian. Dalam kasus ini, satu orang sudah
ditetapkan sebagai tersangka. Dijelaskan Mende, M ditangkap saat
penyisiran beberapa saat setelah kejadian.
“Dari penyelidikan lebih lanjut, diketahui KTP milik M sempat disita
salah satu korban penyerangan. Saat ini ada di dompet almarhum Bripda
Rian yang terbawa ke Palembang. M kemungkinan pelaku dan juga
mata-mata,” ungkap Mende.
(kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar