Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat,
R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat
apakah rudal udara ke udara jarak menengah/jauh ini?
Paling tidak ada sepuluh varian induk
yang dibuat Vymvel Design Bureau untuk rudal udara ke udara jarak
menengah R-77 yang dalam istilah NATO diberi kode AA-12 Adder.
Mulai dari varian standar hingga varian terbaru untuk penempur generasi
kelima Rusia, T-50 PAK FA, yakni K-77M yang dilengkapi radar AESA.
Indonesia melengkapi armada Su-27/30 dengan varian RVV-AE (Izdeliye
190), yang khusus dibuat Rusia untuk versi ekspor.
Walaupun R-77 dasarnya adalah rudal udara ke udara, namun pihak
pembuat juga telah mengembangkan R-77 menjadi rudal darat ke udara
(R-77-SRK) dan juga rudal kapal ke udara (R-77-ZRK). R-77 jadi andalan
para pengguna jet tempur Rusia dan kini sudah digunakan di sembilan
negara: Rusia, Aljazair, Tiongkok, India, Malaysia, Venezuela, Vietnam,
Peru, dan Indonesia.
R-77 dibuat Vympel pada 1982. Rudal dengan panjang 3,6 meter,
diameter 20 cm, dan bobot antara 175 kg (R-77) – 226 kg (R-77-PD) ini
mampu mengejar sasarannya dengan kecepatan Mach 4,5. Kemampuan
menjangkau sasaran berada dikisaran 40-160 km tergantung varian dan
ketinggian terbangnya. Maka R-77 disebut pihak pembuatnya sebagai rudal
udara ke udara jarak menengah dan jarak jauh.
R-77 dapat diluncurkan pada ketinggian terbang pesawat antara 5 meter
(16,5 kaki) hingga 25 km (82.000 kaki). Rudal ini ditenagai oleh roket
berbahan bakar padat (R-77) atau sistem penghisap udara ramjet
(R-77-PD). Hulu ledak rudal berkisar 22 kg, menggunakan fragmentasi high explosive serta sistem pemandu inersial baik aktif, pasif maupun infra merah.
Salah satu ciri yang dapat dilihat dari R-77 selain bentuknya yang panjang dan runcing, adalah digunakannya grid fin di bagian ekor. Sirip tegak berlubang dengan pola kotak menyerupai waffle
besi ini berfungsi untuk mengarahkan aliran udara di bagian ekor rudal
pada kecepatan supersonik. Arahnya dapat diatur dengan poros engsel di
bagian pangkalnya. Grid fin lazim digunakan pada rudal balistik buatan Soviet era 1970-an dan juga roket Lunar N1 serta kapsul Soyuz TM-22.
Paling efektif
Dengan kecepatan lajunya yang sangat tinggi, R-77 diklaim
sebagai rudal udara ke udara paling efektif yang dapat digunakan untuk
menghancurkan beragam sasaran di udara termasuk rudal Mach 4 AIM-120
AMRAAM (Advanced Medium Range Air-to-Air Missile), AIM-54 Phoenix maupun rudal darat ke udara semacam Patriot.
R-77 digunakan AU Rusia sejak 1994 dan telah diekspor pertama kali ke
India tahun 2002. Di kawasan ASEAN, RVV-AE telah dimiliki oleh Malaysia
dan Vietnam yang sama-sama menggunakan Su-27/30 sebagai kekuatan pemukul
utama.
Tiongkok yang getol membeli beragam persenjataan Rusia,
tak ketinggalan melengkapi armada Su-27/30 dengan R-77. Tidak hanya itu
saja, Tiongkok kemudian juga membuat secara lisensi seeker dan sistem pemandu pada R-77 dan menerapkannya pada rudal PL-12/SD-10 Sino-AMRAAM.
Dibandingkan AIM-120 AMRAAM buatan Hughes/Raytheon yang
telah diproduksi sejak 1991, dapat dikatakan R-77/RVV-AE memang masih
kalah dalam pengoperasiannya di medan laga. Sehingga untuk mengukur
seberapa hebat rudal ini rasanya masih butuh pembuktian. Sementara
AIM-120 telah berhasil menembak jatuh MiG-25 Irak pada 27 Desember 1992
dimana saat itu AIM-120 diluncurkan dari F-16D AU AS. Catatan
berikutnya, Januari 1993 MiG-23 Irak juga berhasil dijatuhkan F-16C AU
AS menggunakan AIM-120 AMRAAM, dan setelah itu AIM-120 masih membukukan
berbagai kill lainnya.
Rusia dan negara-negara pengguna R-77 lainnya mungkin masih menunggu kesempatan untuk bisa menggunakan rudal BVR (Beyond Visual Range)
R-77 dalam kesempatan yang pas. Secara teori di atas kertas, rudal ini
lebih unggul dari para pesaingnya. Itu pula yang menyebabkan AS dan para
sekutunya selalu waspada pada berbagai persenjataan buatan Rusia,
termasuk R-77 atau AA-12 Adder ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar