Sebagai lembaga pendidikan tinggi binaan Kementerian Pertahanan, Menhan
pengapresiasi sekaligus bangga, bahwa UPN “Veteran” Jawa Timur tidak
saja mengemban tugas Tri Dharma perguruan tinggi, tetapi juga mempunyai
komitmen dan melaksanakan berbagai upaya mengembangkan dan meningkatkan
kompetensi lulusannya memiliki ciri khusus “Bela Negara” sebagai muatan
lokal. Salah satunya, Pendidikan Bela Negara menjadi Mata Kuliah
tersendiri sebagai prasyarat yang wajib ditempuh oleh mahasiswa.
Hal itu dikatakan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Sabtu (5/7) dalam Orasi Ilmiahnya pada Rapat Terbuka Senat memperingati Dies Natalis LV Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur, di Gedung Serba Guna Giri Loka Surabaya. Dalam orasi ilmiahnya, Menhan juga menyampaikan “Selamat” kepada Rektor dan seluruh Civitas Akademika UPN ”Veteran” Jawa Timur yang telah berusia 55 tahun.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan, UPN ”Veteran” Jawa Timur memiliki kontribusi yang tidak sedikit dalam memajukan dunia pendidikan tinggi sebagai salah satu pilar untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Seperti yang dikatakan Nelson Mandela (2003) bahwa “Education is the most powerful which you can use to change the world”.
Dari perspektif pertahanan, kontribusi ini dipandang sebagai bagian penting dari proses pembangunan pertahanan negara. Mengingat Perguruan Tinggi sebagai institusi di garis depan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus juga memiliki peran sebagai wahana untuk pembangunan Iptek pertahanan (knowledge and technology based for defence). Bela Negara pada hakekatnya adalah cinta air, sadar akan bangsa dan negaranya, dan rela berkorban apabila diperlukan untuk bangsa dan negaranya. Dengan demikian setiap lulusannya tidak hanya memiliki penguasaan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan yang dimiliki, tetapi juga di dalam jiwanya tertanam nilai dan semangat kejuangan untuk membela negara. Ini sejalan dengan apa yang tertuang dalam Pasal 27 ayat 3 dari UUD 1945.
Dari rangkaian perjalanan upaya yang telah dilakukan oleh UPN “Veteran” Jawa Timur, Menhan mendukung penuh UPN “Veteran” Jawa Timur sebagai “Kampus Bela Negara”. UPN “Veteran” Jawa Timur juga diharapkan menjadi pilot project bagi pengembangan kampus UPN “Veteran” Yogyakarta dan UPN “Veteran” Jakarta yang telah sama-sama berkomitmen untuk turut serta mengemban visi dan misi Kementerian Pertahanan, khususnya dalam mewujudkan sumber daya manusia potensi pertahanan nirmiliter.
Sementara itu Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur Prof.DR.Ir Teguh Soedarto,MP dalam sambutannya menjelaskan bahwa mata kuliah Bela Negara, dijadikan sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa semester III, memiliki bobot 3 sks, untuk 2 sks dilaksanakan dikelas, dan 1 sks dalam bentuk outbond.
Untuk bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat, implementasi belanegara diarahkan pada kegiatan kuliah kerja nyata, mahasiswa dan dosen dipacu untuk bisa menghasilkan inovasi teknologi. Produk Teknologi Tepat Guna (TTG) tersebut didistribusikan di berbagai daerah di Indonesia sesuai potensi daerah masing-masing. Menurut Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur, melalui kegiatan tersebut setidaknya karakter mahasiswa akan terbentuk, diharapkan pendidikan bela negara ini akan tertanam dalam diri mahasiswa sehingga dapat mendarmabaktikan dedikasinya sebagai pionir-pionir pembangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar