KRI Bung Tomo 357 (photo : Grhm Rpr)
KRI
Usman-Harun, saat ini telah selesai proses pengerjaannya. 44 prajurit
TNI AL diberangkatkan untuk menjemput dan langsung membawa pulang kapal
tempur yang akan jadi kebanggaan Indonesia itu.
“Sabtu, 19 Juli 2014 tim 44 KRI Usman Harun – 359 berangkat menuju ke
Jakarta menggunakan kereta api dari stasiun Pasar Turi Surabaya yang
selanjutnya akan berangkat menuju ke Inggris pada hari Senin 21 Juli
2014 dalam rangkaian kegiatan KPPK MRLF,” kata Kadivkom KRI USH-359,
Letda Laut (P) Asman Prasetyo dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu
(20/7/2014).
44 pasukan TNI AL itu terdiri dari 8 perwira dan 36 anggota. Sebelum
diberangkatkan ke Inggris, ke 44 pasukan itu harus menjalani pengecekan
akhir di Kolat Makoarmatim.
“Tim 44 yang terdiri dari 8 Perwira dan 36 Anggota terlebih dahulu
berkumpul di Kolat Makoarmatim untuk pengecekan terakhir personel dan
material yang akan dibawa,” jelasnya.
Uniknya, nantinya KRI Usman-Harun akan dikomandani oleh seorang
prajurit wanita. Komandan KRI Usman -Harun adalah Mayor Laut (KH) Martha
Latu Retno.
“Ibu Komandan KRI Usman Harun – 359 beserta tim 44 KRI Usman Harun –
359 berdoa bersama demi kesuksesan, kesehatan, keselamatan dan
kelancaran seluruh prajurit KRI Usman Harun – 359 dan keluarga yang
ditinggalkan dalam mengemban tugas negara pengambilan KRI Usman Harun –
359 dari Inggris,” ungkap Asman Prasetyo.
Nama KRI Usman-Harun sempat diprotes Singapura, karena negeri jiran
itu menganggap Usman dan Harun adalah teroris yang merupakan pelaku
pemboman di Singapura pada tahun 1960-an. Namun, pemerintah tetap
bersikukuh dengan nama itu, karena Usman dan Harun merupakan prajurit
Marinir TNI AL yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh
pemerintah Indonesia.
Kapal ini dilengkapi radar sensor dan avionik, serta beberapa pucuk
meriam berkaliber sedang dan beberapa rudal. KRI ini merupakan kapal
perusak, namun bertipe multi role light frigate (MRLF), yaitu sejenis
kapal perusak ringan, yang memiliki bobot 2.000 ton dan jangkauan
tembakan tidak terlalu jauh. Kapal ini memang bukan kapal baru, tapi
kapal bekas yang kemudian diupgrade teknologi dan sistem peluru
kendalinya. (news.detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar