Korea Selatan mempercepat upaya mereka dalam membangun pesawat tempur
buatan dalam negeri dan berencana mempublikasikan sedikit konsep KFX
project kepada masyarakat, pada awal bulan Agustus.
Pihak militer berencana mengkonfirmasi kemampuan operasional pesawat
ini dalam pertemuan tingkat kepala staf pada pertengahan Juli dan
melakukan finalisasi pemenang kontrak pada bulan Agustus.
Program KFX yang termasuk pengembangan dan produksi pesawat tempur
dalam negeri, membutuhkan dana 20 triliun Won atau sekitar USD 19, 7
miliar. Dengan proyeksi ini Seoul akan membuat 120 pesawat tempur pada
tahun 2023, untuk menggantikan F-4 dan F-5.
Sejak bulan Februari, tim khusus departmen pertahanan Korea Selatan,
yang beranggotakan tim: Joint Chiefs of Staff, Defense Program
Acquisition Administration dan Air Force, telah menyampaikan hasil riset
terkait pembangunan KFX project.
Tim khusus ini terlibat keras dalam diskusi, apakah KFX akan
menggunakan platform single engine atau twin / double. Sumber
mengatakan, Tim memutuskan, untuk menggunakan platform double engine.
Alasanya, pesawat platform double engine mampu membawa lebih banyak
senjata dan bahkan bakar dan meningkatkan kemampuan pesawat, karena ada
tambahan gaya dorong. Kemampuan pilot untuk bertahan juga meningkat,
ketika satu mesin mati, namun satu mesin lainnya masih berfungsi.
Namun dibandingkan yang single engine, pesawat double engine memiliki
kelamahan di bidang harga, sehingga akan mengurangi minat dari pembeli
luar negeri. Harga untuk membangun KFX single engine platform sebesar
6,4 triliun Won, sementara yang double engine lebih mahal lagi, 8,6
triliun Won.
Korea Selatan mempercepat pembangunan pesawat tempur baru, untuk
menutup kevakuman pesawat tempur Angkatan Udara. Angkatan Udara
diperkirakan mendapatkan pemangkasan sekitar 100 pesawat pada tahun
2019, ketika hampir semua pesawat tempur F-4 dan F-5 akan pensiun. (bySong Sang-ho (sshluck@heraldcorp.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar