Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Kerajaan Arab Saudi Pangeran
Salman bin Sultan bin Abdul Aziz, dalam kunjungannya ke Indonesia
menyatakan harapannya hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Arab
Saudi khususnya kerjasama di bidang pertahanan yang sudah terjalin
dengan baik selama ini terus meningkat.
“Saya berharap dan sangat berharap
hubungan Indonesia – Arab Saudi akan selalu maju, untuk kepentingan
kedua negara dan rakyatnya. Kami sangat dekat dan menghargai Indonesia,
dan kami berharap Indonesia selalu maju”, ungkap Wamenhan Arab Saudi
dalam kunjungannya di Mako Kopassus, Kamis (23/1) di Cijantung, Jakarta
Timur.
Dalam kunjungan ke Mako Kopassus
tersebut, Wamenhan Arab Saudi diterima Wakil Kepala Staff Angkatan Darat
Letnan Jenderal TNI Munir dan Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal
TNI Agus Sutomo didampingi jajaran Kopassus.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari
serangkaian kunjungan ke Indonesia dalam rangka memenuhi undangan
Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro dan Wamenhan RI Sjafrie
Sjamsoeddin berkunjung ke Kemhan RI.
Selama di Mako Kopassus, Wamehan Arab
Saudi menyaksikan secara langsung kesigapan dan uji latihan pasukan
Penanggulangan Teror (Gultor) dalam pembebasan sandera. Selain itu, juga
melihat kemampuan kendaraan tempur panser Anoa dan berkesempatan
mencoba senjata-senjata buatan industri pertahanan dalam negeri, PT.
Pindad.
Usai kunjungan ke Mako Kopassus, dalam
sela-sela kunjungan singkatnya ke Indonesia, Wamenhan Arab Saudi juga
berkesempatan meninjau Statis Display Pesawat TNI Angkatan
Udara produksi dalam negeri PT. DI antara lain pesawat CN 235, CN 295
dan helikopter Bell 412 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Sebelumnya, Wamenhan Arab Saudi juga
telah bertemu dengan Menhan RI Purnomo Yusgiantoro dan Wamenhan RI
Sjafrie Sjamsoeddin serta menandatangani Defense Coorporation Agreement (DCA) atau Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Kementerian Pertahanan RI dan Arab Saudi di kantor Kemhan RI.
Kunjungan Wamenhan Arab Saudi ke
Indonesia yang mewakili Kementerian Pertahanan Arab Saudi ini merupakan
yang pertama sejak tahun 1950. Arab Saudi juga merupakan negara pertama
di Timur Tengah yang menandatangani perjanjian kerjasama pertahanan
dengan Indonesia.
Hal ini menjadikan kunjungan tersebut
sebagai suatu tonggak sejarah bagi hubungan kedua negara dalam aspek
pertahanan. Perjanjian kerjasama pertahanan yang telah ditandatangani
kedua negara juga menjadi fondasi bagi implementasi kerjasama
pertahanan, agar lebih erat, produktif dan konstruktif sebagai tindakan
meningkatkan kapasitas bagi pertahanan Indonesia – Arab Saudi kearah
yang lebih konkrit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar