Relief berbentuk kubah masjid menjadi pusat perhatian di Balai Komando,
Markas Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat Cijantung, Jakarta,
Kamis (23/1). Relief tersebut menjadi latar belakang podium tempat meja
sajian kehormatan.
Suasana siang itu didominasi warna merah dan kuning keemasan.
Bunga-bunga anggrek Phalaenopsis langsing berwarna merah dan bunga
terompet lili putih dirangkai menjuntai dengan vas tinggi di atas meja.
Meja-meja panjang dengan piring-piring nasi briyani digelar, dipagari
tiruan pohon kurma yang menjulang. Prajurit Komando Pasukan Khusus
(Kopassus) sudah siap di meja makan dua jam sebelum makan siang dimulai.
Ada tamu istimewa, yaitu Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran
Salman bin Sultan Abdul Aziz al Saud. Sebelumnya, Pangeran Salman
berkunjung ke Kementerian Pertahanan RI. Di Markas Kopassus, mantan
astronot ini sempat mencoba menembak dengan senjata MP-5 dan pistol.
Kunjungan ini penting dalam hubungan kedua negara karena sejak 1950,
baru kali ini seorang Wakil Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi
berkunjung ke Indonesia. Sosok pangeran yang juga pilot pesawat tempur
ini merupakan putra tertua Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, ia menandatangani kesepakatan kerja
sama pertahanan, termasuk latihan antiteror, pendidikan, dan industri
pertahanan. Kerja sama ini adalah kerja sama pertahanan pertama antara
Indonesia dan Arab Saudi.
Salman mendapat kenang-kenangan berupa senapan serbu SS2-V1 buatan PT
Pindad. Setelah menyaksikan demonstrasi tim Gultor Satuan 81 Kopassus
dan panser Anoa, Salman menuju Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dan
sempat melihat-lihat pesawat angkut militer CN-295 dan CN-235 produksi
PT Dirgantara Indonesia. Di Kopassus, ia mendapat kenang-kenangan pisau
komando.
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, Indonesia
membuka peluang kerja sama industri pertahanan dengan Kerajaan Arab
Saudi. Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan setelah Sjafrie
berkunjung ke negara tersebut, beberapa waktu lalu. Tentunya untuk
memenuhi kebutuhan Arab Saudi yang beriklim panas, beberapa modifikasi,
seperti pendingin udara, bisa ditambahkan pada peralatan Indonesia.
Seusai mengunjungi Kopassus, Salman mengatakan, ia berharap Indonesia
menjadi makin maju. Sementara Wakil Kepala Staf TNI AD Letjen Munir
mengatakan, Salman dan timnya dari Kementerian Pertahanan dengan jeli
melihat kemampuan Kopassus.
”Mereka juga kan militer. Jadi, bisa melihat Kopassus kita
disiplinnya tinggi. Dia juga sempat lihat Anoa. Semoga nanti belinya
banyak,” kata Munir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar