Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara hampir merampungkan
pembangunan infrastruktur untuk menampung 16 pesawat tempur F-16 yang
dibeli dari Amerika Serikat. Panglima Komando Operasional Angkatan Udara
Satu Marsekal Muda Muhammad Syaugi mengatakan Skadron Udara 16 di
Pekanbaru, Riau, siap menampung kedatangan pesawat legendaris bikinan
Amerika Serikat tersebut.
"Hanggar, shelter, taxi way, dan infrastrukturnya di Pekanbaru sudah hampir selesai," kata Syaugi kepada wartawan di Markas Komando Operasional Angkatan Udara Satu, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2014.
Menurut Syaugi, Indonesia mendatangkan 24 pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat. Pengiriman pesawat itu dilakukan bertahap. Untuk Skadron 16, kata Syaugi, bakal ada 16 unit pesawat F-16 yang akan bermarkas di sana. Delapan unit pesawat F-16 bakal ditempatkan di Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.
Mantan pilot pesawat tempur F-16, F-5 Tiger, dan Hawk 100/200 ini meyakinkan bahwa 24 pesawat F-16 blok 25 sudah dibekali senjata seperti rudal. "Kalau pesawat tempur tak ada senjatanya namanya pesawat angkut," katanya sembari tertawa.
Syaugi berharap tambahan pesawat tempur F-16 mampu memperkuat pengamanan wilayah udara Indonesia, khususnya kawasan barat dan utara, termasuk kawasan Selat Malaka. Sebab, sampai saat ini wilayah tersebut hanya dijaga oleh pesawat tempur Hawk 100/200 yang sudah terbilang uzur.
"Hanggar, shelter, taxi way, dan infrastrukturnya di Pekanbaru sudah hampir selesai," kata Syaugi kepada wartawan di Markas Komando Operasional Angkatan Udara Satu, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2014.
Menurut Syaugi, Indonesia mendatangkan 24 pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat. Pengiriman pesawat itu dilakukan bertahap. Untuk Skadron 16, kata Syaugi, bakal ada 16 unit pesawat F-16 yang akan bermarkas di sana. Delapan unit pesawat F-16 bakal ditempatkan di Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.
Mantan pilot pesawat tempur F-16, F-5 Tiger, dan Hawk 100/200 ini meyakinkan bahwa 24 pesawat F-16 blok 25 sudah dibekali senjata seperti rudal. "Kalau pesawat tempur tak ada senjatanya namanya pesawat angkut," katanya sembari tertawa.
Syaugi berharap tambahan pesawat tempur F-16 mampu memperkuat pengamanan wilayah udara Indonesia, khususnya kawasan barat dan utara, termasuk kawasan Selat Malaka. Sebab, sampai saat ini wilayah tersebut hanya dijaga oleh pesawat tempur Hawk 100/200 yang sudah terbilang uzur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar