Pemerintah telah memutuskan pengadaan 180 unit tank Leopard dan
Marder buatan Rheinmetall Jerman untuk modernisasi alutsista Indonesia.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan,
kehadiran Leopard sangat penting untuk Indonesia, terutama untuk tugas
operasi militer perang.
“Jadi, tank Leopard adalah bagian kekuatan TNI dalam rangka
pertahanan militer untuk tugas melakukan operasi militer perang. Misi
TNI itu ada dua, operasi militer perang dan operasi militer non perang.
Alustista strategis seperti Leopard, kapal selam, dan pesawat tempur F16
digunakan untuk operasi militer perang dalam menghadapi operasi lawan,
bukan digunakan untuk kebutuhan non militery operation,” tegas Sjafrie.
Penegasan Sjafrie ini disampaikan dalam jumpa pers seusai penyerahan
simbolis Leopard dan Marder tahap pertama di pabrik Rheinmetall,
Unterluss, Jerman, Senin (23/6/2014). Sjafrie yang didampingi Dubes RI
untuk Jerman Fauzi Bowo dan para delegasi Indonesia menanggapi polemik
mengenai Leopard yang kembali muncul di dalam negeri setelah tank
berjenis main battle tank ini dibahas dalam debat Capres hari Minggu
(22/6/2014).
Sebagaimana diketahui, dalam debat itu capres nomor urut 2 Joko
Widodo (Jokowi) tidak setuju dengan pengadaan Leopard karena tank ini
tidak sesuai kondisi jalan dan jembatan di Indonesia. Menurut Jokowi,
bobot tank seberat 62 ton itu bisa merusak infrastruktur jalan di
Indonesia.
Sjafrie menjelaskan banyak kelebihan yang diperoleh Indonesia setelah
memiliki Leopard. “Kita bisa menunjukkan keunggulan operasional dalam
menghadapi operasi militer perang dan menghadapi operasi non perang.
Inilah fungsi alutsista strategis dalam operasi militer perang,” tegas
Sjafrie.
Menurut dia, salah satu persyaratan negara kuat, harus mampu
mempunyai peralatan operasi militer perang. “Sebagaimana kita ketahui,
suatu negara memiliki kewajiban peralatan pertahanan yang kuat, bukan
untuk ofensif, tapi merupakan suatu bagian daripada atribut bangsa dan
negara untuk menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan
bangsa, menghadapi lawan dalam operasi militer,” tegas jenderal
purnawirawan bintang tiga ini.
Dengan demikian, kata Sjafrie, pesanan 180 unit Leopard dan Marder
ini merupakan wujud modernisasi peralatan militer Indonesia dalam
membangun kemampuan pertahanan untuk mendukung terjaganya kedaulatan RI.
“Ini merupakan salah satu bagian kecil dari sejumlah modernisasi yang
dilakukan, baik dari alutsista yang diproduksi dalam negeri maupun luar
negeri untuk memperkuat kekuatan militer kira, sehingga kekuatan militer
kita memenuhi kebutuhan bangsa dan negara untuk memangun suatu negara
kuat. Inilah wujud dari dedikasi sistem pertahanan negara kepada bangsa
dan negara,” ujar dia.
Karena itu, Sjafrie memastikan bahwa pengadaan Leopard akan terus
dilakukan pemerintah Indonesia hingga tuntas. Proses pengadaan Leopard
dan Marder ini akan selesai pada 2016. (detik.com). JKGR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar