Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mengharapkan perwira TNI ke depan semakin cerdas, terampil, dan adaptif.
Dalam 10 tahun terakhir, kata dia, pemerintah terus berupaya
meningkatkan profesionalisme tentara diiringi dengan peningkatan
kesejahteraan.
"Tentara ke depan harus profesional, termasuk paham soal revolusi
bidang militer yang berlangsung selama tiga dekade terakhir,” katanya
saat melantik perwira remaja TNI di Lapangan Sirgantara kompleks Akademi
Angktan Udara (AAU) Yogyakarta, Kamis 26 Juni 2014.
Dalam kesempatan itu, Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono,
Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro,
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Panglima TNI Jenderal
Moeldoko, dan para Kepala Staf Angkatan serta Sekretaris Kabinet Dipo
Alam, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Secara khusus, Presiden SBY memberikan ucapan selamat kepada 453
perwira remaja yang dilantik dan berhasil menyandang gelar sarjana
pertahanan dan keamanan. Mereka diharapkan mampu mengemban tugas negara
dan bisa lebih menyikapi dalam menghadapi penugasan di masa mendatang.
Menurut dia, menjadi tentara adalah tugas panjang, penuh tantangan,
tetapi juga impian untuk meraih jenjang karier. "Bisa sangat berliku,
tapi saat dijalani dengan semangat, sabar, ikhlas dan tawakal, maka
setiap prajurit bisa mencapai jenjang karir dan sukses yang lebih
tinggi".
Untuk mengabdi dengan profesionalisme, katanya, prajurit perlu
kecakapan. Apalagi, dengan industri yang ada butuh peran untuk
pengembangan indutri strategis seperi industri pertahanan nasional yang
didirikan untuk keutuhan serta kedaulatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar