COBA
SENJATA PINDAD - Putra Mahkota Brunei Darussalam Jenderal Pangiran Muda
Haji Al Muhtadee Billah mengenakan pakaian militer didampingi Dirut PT
Pindad Tri Harjono mencoba senjata laras panjang dalam kunjungan di PT
Pindad, Kota Bandung, Selasa (6/5). Dalam kunjungannya Pangiran Muda
Haji Al Muhtadee menyatakan ketertarikannya kepada produk-produk militer
yang dibuat di PT Pindad, baik kendaraan taktis maupun senjata. TRIBUN
JABAR/GANI KURNIAWAN
Dua jenis senjata andalan buatan PT. Pindad (persero) dalam tujuh tahun terakhir kerap menjadi juara kontes senjata tingkat dunia.
Kedua jenis senjata tersebut yakni senjat laras panjang type SS II dan senjata hand gun Combat.
Senjata laras panjang SS II sendiri kerap menjuari beberapa kontes seperti ARM ASEAN, BISAM ASEAN plus Brunei dan ASAM tingkat dunia selama tujuh tahun terakhir.
"Tiap tahun kita kerap menjadi juara umum ditingkat dunia dari segi persenjataannya. Untuk yang SS II itu kita juara karena tingkat akurasinya bagus dan juga karena recoil (pantulan kebelakang) itu ringan," ujar Engineering Desain Yaman pada wartawan di ruangan display produk divisi senjata PT. Pindad, Jumat (6/6).
Pembuatan senjata laras panjang jenis SS II sendiri, Yaman mengatakan sejak tahun 2003 pihaknya terus kebanjiran pesanan.
Maka dari itu, setiap harinya divisi senjata PT. Pindad memproduksi sedikitnya 200 pucuk setiap harinya.
"Kemarin ada pesanan dari Brunei cuma belum ada konfirmasi kembali, katanya alasannya dia ingin tahu kenapa senjata ini sering jadi juara jadi dia ingin memesan," ujarnya.
Sementara, senjata jenis hand gun dengan beratnya 0.90 kg yang bernama Combat G2 pun dalam tiga tahun kebelakang sering menjuarai kontes senjata ASAM tingkat dunia.
"Penilaiannya sama seperti yang SS II dari mulai tingkat akurasi sampai rekoil yang ringan," katanya.
Kedua jenis senjata tersebut yakni senjat laras panjang type SS II dan senjata hand gun Combat.
Senjata laras panjang SS II sendiri kerap menjuari beberapa kontes seperti ARM ASEAN, BISAM ASEAN plus Brunei dan ASAM tingkat dunia selama tujuh tahun terakhir.
"Tiap tahun kita kerap menjadi juara umum ditingkat dunia dari segi persenjataannya. Untuk yang SS II itu kita juara karena tingkat akurasinya bagus dan juga karena recoil (pantulan kebelakang) itu ringan," ujar Engineering Desain Yaman pada wartawan di ruangan display produk divisi senjata PT. Pindad, Jumat (6/6).
Pembuatan senjata laras panjang jenis SS II sendiri, Yaman mengatakan sejak tahun 2003 pihaknya terus kebanjiran pesanan.
Maka dari itu, setiap harinya divisi senjata PT. Pindad memproduksi sedikitnya 200 pucuk setiap harinya.
"Kemarin ada pesanan dari Brunei cuma belum ada konfirmasi kembali, katanya alasannya dia ingin tahu kenapa senjata ini sering jadi juara jadi dia ingin memesan," ujarnya.
Sementara, senjata jenis hand gun dengan beratnya 0.90 kg yang bernama Combat G2 pun dalam tiga tahun kebelakang sering menjuarai kontes senjata ASAM tingkat dunia.
"Penilaiannya sama seperti yang SS II dari mulai tingkat akurasi sampai rekoil yang ringan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar