Tanggal 9 Juni 2014 yang lalu sampai dengan 20 Juni 2014, pesawat
tempur dan helikopter Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dan Royal
Malaysia Air Force (RMAF) alias TUDM, melakukan latihan tempur bersama
dengan sandi Cope Typhoon 2014 yang kalau di melayukan menjadi Cope
Taufan. Latihan bilateral ini menandai beberapa tonggak kemajuan
hubungan pertahanan antara Malaysia dan USA.
Armada yang terlibat :
TUDM
6 dan 15 SKN – BAE Systems Hawks 208
11 SKN – Sukhoi Su-30MKM
17 SKN – Mikoyan MiG-29
18 SKN-Boeing F/A-18D Hornets
11 SKN – Sukhoi Su-30MKM
17 SKN – Mikoyan MiG-29
18 SKN-Boeing F/A-18D Hornets
USAF
131 Fighter Squadron, 104th Fighter Wing, Barnes Air National Guard Base, Massachusetts (F-15C)
199 Fighter Squadron, 154 Wing, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii (F-22A)
19th Fighter Squadron, 154 Wing, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii (F-22A)
36th Airlift Squadron, 374 Airlift Wing, Yokota Air Base, Jepang (C-130)
517 Airlift Squadron, 3rd Wing, Pangkalan Bersama Elmendorf-Richardson, Alaska (C-17)
535 Airlift Squadron, 15 Wing, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii (C-17)
204 Airlift Squadron, Wing 154, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii (C-17)
199 Fighter Squadron, 154 Wing, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii (F-22A)
19th Fighter Squadron, 154 Wing, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii (F-22A)
36th Airlift Squadron, 374 Airlift Wing, Yokota Air Base, Jepang (C-130)
517 Airlift Squadron, 3rd Wing, Pangkalan Bersama Elmendorf-Richardson, Alaska (C-17)
535 Airlift Squadron, 15 Wing, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii (C-17)
204 Airlift Squadron, Wing 154, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii (C-17)
Latihan Cape Taufan 2014 melibatkan 3 pangkalan udara TUDM yaitu :
Butterworth, Kuantan dan Subang dekat ibukota Malaysia Kuala Lumpur. Di
Pangkalan udara ini akan dilakukan latihan direktorat dan fleksibilitas
dalam menggunakan aset udara sebagai misi yang dapat digunakan untuk
berbagai kepantingan di Laut Andaman di sebelah barat atau ke timur di
Laut China Selatan.
Sebuah pernyataan dari Pacific Air Forces AS mengatakan: “Cope Taufan
merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan kesiapan gabungan dan
kerjasama antara USA dan Malaysia, Latihan ini dititik beratkan pada
superioritas udara, dukungan udara dekat, airlift dan dukungan udara
taktis, serta peran SAR tempur. Latihan perang ini bisa dibilang adalah
pertukaran teknik dan prosedur untuk meningkatkan kerjasama antara USA
dan Malaysia”.
Dari latihan ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pertama, enam F-22As Raptor yang berdatangan sejak
tanggal 6 Juni 2014, membuat RMAF adalah angkatan udara pertama di ASEAN
yang mendapat kesempatan menjajal kemampuan Raptor ini dalam
manuver-manuver latihan. Nilai belajar untuk RMAF yang didapat adalah
keinginan untuk memaksimalkan kemampuan pilot-pilot mereka saat
mendapatkan “sparing partner” pilot-pilot asli dari F-22 Raptor dan F-15
Eagle. Soalnya jarang-jarang pilot-pilot mereka mendapatkan kesempatan
langsung seperti ini, latihan langsung dengan F-22As Raptor di wilayah
udara mereka sendiri.
Sementara dari sudut pandang USA, pilot-pilot mereka mungkin akan
menikmati kesempatan untuk terbang bertempur melawan pesawat tempur
MiG-29 dan Su-30 yang nota bene buatan Rusia, yang bisa dibilang adalah
musuh sejati mereka, alias pesawat-pesawat ini lah yang diprediksi akan
sering dihadapi oleh petempur mereka.
Kedua, Cope Taufan akan melihat militer Amerika
Serikat mengerahkan Joint Deployable Electronic Warfare Range (JDEWR) ke
Malaysia untuk pertama kalinya. Bantuan Pelatihan ini harus memberikan
nilai tambah pada TUDM karena akan memungkinkan fighters-fighters
Malaysia untuk memahami dan menghargai bagaimana taktik tempur udara
harus dilaksanakan. Hal ini dapat menimbulkan pergeseran pola pikir
Malaysia dari pandangan platform sentris perang ke jaringan-enabled yang
melibatkan platform yang terintegrasi bekerja sama satu sama lain. Hal
itu akan menandai pergeseran paradigma dalam cara dan taktik bertempur
mereka.
Ketiga, kuantitas dan kualitas aset udara Amerika
yang diboyong ke Malaysia dalam latihan ini merupakan sinyal bahwa USA
memang terlibat dalam kestabilan regional. Karena sebelumnya Singapura
pun telah melaksanakan latihan serupa dengan sandi Tempa Saber yang
dilaksanakan di Amerika sana. Hal ini menunjukkan bahwa USA memiliki
alternatif lain kehadiran militernya di Asia Tenggara dan siap untuk
bekerja sama dengan negara mitra selain Singapura.
Selain latihan tempur di udara, USA dan Malaysia juga melakukan
latihan bersama unsur darat dengan sandi CARAT-Wira Elang (Wira adalah
bahasa Melayu untuk Hero). Dimana skenario dalam latihan ini adalah
menyerang dari laut, Pasukan gabungan mereka menyerbu pantai di Tanjung
Resang, di utara Mersing. Latihan yang dimulai sejak tanggal 31 Mei 2014
ini melibatkan 729 orang prajurit dari kedua pihak.
Armada yang digunakan dalam penyerbuan pantai ini adalah LCAC
hovercraft, ATM Vamtacs dan USMC Hummers, yang dilepaskan dari USS
Ashland (LSD-48). Sementara kekuatan pendarat Malaysia terdiri dari
unsur-unsur 9 RAMD (Para) (Rejimen Askar Melayu Diraja), yang merupakan
bagian dari retak 10 Brigad Para (10th Parachute Brigade) dan Pasukan
Atur gerak CEPAT atau (Rapid Deployment Force) angakatan darat Malaysia.
Sekedar catatan : Pasukan dari 9 RAMD ini merupakan Batalyon terjun
payung (LINUD kalo di TNI) dan juga spesialis pendaratan amfibi.
Pada CARAT-Wira Elang kemarin, pasukan Malaysia setelah mendarat
melakukan pertahanan udara di pantai pendaratan dengan mengerahkan unit
MANPADS dengan tujuan melindungi gelombang berikutnya pasukan pendarat
dari serangan oleh pesawat tempur musuh yang terbang rendah atau
helikopter yang mencoba menyerang. Kemudian kekuatan gabungan tersebut
melanjutkan pertempuran mengalahkan infanteri musuh dan peperangan hutan
di Bukit Sisek, Mersing, yang menguasai area tersebut.
Dari latihan ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
Bahwa latihan mereka ini bisa jadi merupakan satu pematangan taktik,
kerjasama dan keupayaan operasi dalam menghadapi situasi
sebenar-benarnya peperangan di hutan dan kawasan pantai.
by Pocong Syereem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar