Jenderal TNI Moeldoko dan Panglima Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo usai upacara Serah Terima Jabatan Panglima Tentara
Nasional Indonesia (TNI), di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa
(14/0/2015) (VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi)
Jenderal Moeldoko resmi purnatugas sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dia telah menyerahkan tongkat komando TNI kepada Panglima baru,
Jenderal Gatot Nurmantyo, di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta,
pada Selasa, 14 Juli 2015.
Moeldoko berpesan kepada Gatot tentang tugas berat Panglima TNI di
masa mendatang. Tugas berat itu sebagaimana telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis (Renstra) dalam program yang disebut Minimum Essential
Force (MEF) atau pemenuhan kekuatan pokok minimum pertahanan/militer.
Program itu dibagi dalam tiga tahap rencana strategis (renstra)
yang dimulai tahun 2011 sampai 2024, yakni renstra I (2011-2014),
renstra II (2015-2019), renstra III (2020-2024).
Secara umum meliputi pembangunan dan pengembangan kekuatan,
pembangunan kesejahteraan, dan pemeliharaan alat utama sistem
persenjataan (alutsista).
Menurut Moeldoko, renstra itu memang wajib dijalankan oleh siapa
pun yang menjadi Panglima TNI. Tetapi masing-masing Panglima wajib
mencurahkan segala daya dan pemikirannya untuk mewujudkan
program-program itu.
Kalau program-program itu terwujud semua, Moeldoko mengaku sangat
yakin TNI bakal menjadi kekuatan pertahanan negara yang profesional dan
tangguh. TNI juga bakal menjadi kekuatan penentu di kawasan, terutama
Asia Tenggara.
"Dalam renstra itulah, menurut konsep saya, terletak kemampuan dan
kekuatan TNI pada pelaksanaan tugas dan kemampuan menciptakan stabilitas
kawasan dalam rangka memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas
keamanan maritim Indonesia," ujar Moeldoko dalam serah-terima jabatan
kepada Jenderal Gatot.
Dia juga berpesan kepada para prajurit serta pegawai negeri sipil
TNI agar membangun soliditas dan optimilisasi pelaksanaan tugas pokok.
Soalnya prajurit sangat penting bagi organisasi TNI.
"Saya berharap kepada prajurit TNI dan PNS TNI untuk mengerahkan dedikasi dan loyalitasnya kepada Panglima TNI," kata Moeldoko.
Moeldoko meyakini Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima bakal
menciptakan TNI yang profesional, modern, solid, militan, dan lebih
sejahtera serta dicintai rakyat. Semua itu adalah indikator kemajuan
TNI.
Dia meminta maaf kepada semua prajurit TNI karena pasti ada
kekurangan selama menjabat Panglima. Lagi pula, dia berterus terang
belum berbuat banyak untuk TNI.
"Saya menyampaikan mohon maaf lahir dan batin atas segala kekurangan dan kekhilafan," ujar Moeldoko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar