KRI Clurit-641
dengan Komandan Mayor Laut (P) Bambang Supriyono, S.E. dan KRI
Kujang-642 dengan Komandan Mayor Laut (P) Rama Remiear Putra, baru-baru
ini di perairan Pulau Lingga, Batam, Kepri, berhasil melaksanakan
kegiatan HAT (Harbour Acceptance Test) dan SAT (Sea Acceptance
Test) Fire Control System (FCS) Rudal C-705 dan Combat Management
System (CMS) Meriam NG-18 6 Barrel kaliber 30 mm. Rangkaian
kegiatan SAT meliputi anti surface real target test, missile anti
surface real target test, anti air real target, moving base alignment
for missile dan naval gun firing test.
Rudal C-705 yang telah dipasang di kedua
KRI memiliki kemampuan surface to surface missile dan surface to land
missile dengan jarak jangkau 140 Km. Rudal tersebut dipersiapkan untuk
mengandaskan kapal perang musuh yang berbobot hingga 1.500 ton (Klas
Light Corvette) dengan kemampuan daya hancur hingga 95,7%. Dengan
demikian ideal untuk menenggelamkan kapal. Sementara itu Meriam NG-18
6 Barrel kaliber 30 mm berfungsi melindungi kapal dari serangan udara
musuh sebagai senjata antirudal. Meriam NG-18 6 Barrel kaliber 30 mm
buatan China tersebut memiliki jarak tembak maksimum 4.000 m dan minimum
500 m.
Kedua KRI jajaran Satuan Kapal Cepat Koarmabar ini juga dilengkapi
Radar Tracking TR-47C dan Radar Searching SR-47AG. Kedua radar tersebut
memiliki jarak tracking maksimum sasaran udara lebih dari 25 Km,
sedangkan target sasaran permukaan lebih dari 8 Km. Di samping itu,
Radar Searching SR-47AG juga memiliki kemampuan deteksi kontak udara
lebih dari 40 Km dan deteksi kontak permukaan sebatas jarak pandang
cakrawala. Dengan pemasangan radar sensor tersebut diharapkan dapat
mendukung pengoperasian Rudal C-705 dan Meriam NG-18 6 Barrel. (koarmabar.tnial.mil.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar