Setelah berhasil meluncurkan Wulung UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau drone dalam wujud pesawat udara, kini TNI kembali bergerak dengan menggarap prototipe drone dalam wujud quadcopter (quadrotor helicopter).
Quadcopter dengan penggerak empat rotor baling-baling, mampu bermanuver
layaknya helikopter, termasuk melakukan hovering. Debut drone
quadcopter ini ditampilkan secara khusus di stand Dinas Penelitian dan
Pengembangan (Dislitbang) TNI AD pada Pameran Alutsista TNI AD 2014 di
Lapangan Monas (12 – 15 Desember 2014).
Ada beberapa drone quadcopter yang ditampilkan, umumnya dirancang
untuk tugas intai dengan kelengkapan kamera digital. Namun, ada
prototipe yang paling diunggulkan, yakni TOPX4-B132. Selain dimensinya
paling besar, TOPX4-B132 mampu membetot perhatian pengunjung, pasalnya
drone ini mampu dipasangi senjata pada bagian bawahnya. Senjata yang
dibopong memang masih sebatas pistol sekelas FN kaliber 9 mm dengan
jarak tembak efektif 50 meter. Bila kendali drone dilakukan lewat konsol
remote control, maka untuk kendali pistol dilakukan lewat kacamata
khusus. Lewat kacamata khusus ini, arah bidikan pistol dapat disesuaikan
dengan arah gerakan kepala operator. Teknologi ini mengingatkan pada
adopsi teknologi IHADSS (Integrated Helmet and Display Sight System) pada helikopter tempur AH-64 Apache.
Untuk keperluan membidik sasaran, pada bagian atas pistol terdapat
sinar infra red untuk menjejak posisi sasaran. Kemudian di bagian bawah
pistol terdapat lensa kamera untuk menghasilkan visual imaging target ke kacamata si operator.
Secara umum, quadcopter ini punya bobot 8,4 kg dengan bobot muatan
maksimal 3 kg. Tenaganya disokong dari baterai lithium polymer 6s 2 x
12.000 mAh. Dari kekuatan baterai tersebut, TOPX4-B132 dapat terbang
dengan kecepatan maksimal 90 km per jam. Sementara tinggi terbang
maksimal sebatas 1.000 meter. Untuk lama terbang, sangat bergantung pada
berat beban yang dibawa. Secara teori bisa mengudara 45 menit, namun
dengan membawa pistol lama terbang sekitar 20 menitan.
Quadcopter ini dapat dikendalikan lewat konsol remote control, atau
bisa juga terbang otomatis dengan automatic waypoint berdasarkan
koordinat GPS (Global Positioning System). Sensor yang
digunakan selama mengudara adalah akselerometer, gyroscope, kompas,
barometer, dan GPS. Dari spesifikasinya, quadcopter ini dapat merekam
hingga radius 5 km. Juga dapat membawa dan menjatuhkan benda di
koordinat yang dikehendaki.
Untuk bisa operasional, jelas TOPX4-B132 masih butuh banyak
penyempurnaan. Kemampuan lama terbang, ketahanan terhadap angin, dan
kemampuan angkat beban, menjadi poin penting yang harus ditingkatkan.
Secara teori, quadcopter ini hanya mampu menahan terpaan angin 25 km per
jam. Kemampuan menahan terpaan angin menjadi isu penting terkait dengan
akurasi bidikan pada senjata yang dipasang. Quadcopter TOPX4-B132
merupakan hasil rancangan bersama antara Dislitbang TNI AD dan
Universitas Surya. (HANS)
Spesifikasi Quadcopter TOPX4-B132:
- Panjang : 132 cm
- Tinggi : 55 cm
- Bahan frame : Fiber carbon 2 mm
- Jenis motor : Alumunium Rectangular Hallow
- Baling-baling : T motor U8 135 KV
- Berat dengan baterai : 8,4 kg
- Beban maksimal : 3 kg
- Lama terbang : 45 menit
- Pengendali : Remote control dan automatic waypoint
- Tenaga : lithium polymer 6s 2 x 12.000 mAh
- Media Data : Kamera foto/video
Tidak ada komentar:
Posting Komentar