Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan ingin meningkatkan kualitas (grade) pasukan TNI lebih bik di tingkat dunia.
Untuk itu, TNI akan terus mengevaluasi
kekuatannya khususnya melalui latihan gabungan penanggulangan terorisme
(gultor) Tri Matra IX 2014.
“Pertama, ‘interoperability’ semakin
kuat. Saya berharap perlengkapan itu secara bertahap segera kita
optimalkan,” ujar Moeldoko usai memimpin upacara pembukaan latihan di
Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (1/12/2014).
Untuk itu, lanjut Moeldoko, pihaknya
akan mengevaluasi latihan tersebut. Apabila belum mencapai kriteria,
maka akan dilanjutkan latihan yang lebih tinggi lagi.
“Formulanya nanti di hasil latihan ini
akan evaluasi. Tingkat latihannya lebih tinggi. Saya ingin meningkatkan
‘grade’ pasukan TNI lebih baik di tingkat dunia,” tukas bekas Kapal Staf
Angkatan Darat itu.
Sekadar informasi, latihan yang
melibatkan 627 personel dari TNI AD, AU, dan AL dilaksanakan mulai 1
Desember 2014 hingga 5 Desember 2014.
Latihan akan ditutup dengan aksi lapangan di Bandara Soekarno-Hatta pada 5 Desember 2014.
Dalam upacara ini, turut hadir pula
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio, Kepala Staf Angkatan Udara
Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat
Letnan Jenderal Munir. (www.tribunnews.com)
———————————————————————————————————————————————————————
Tiga Tim Antiteror TNI Latihan Bareng di Halim
Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko membuka latihan
gabungan tim penanggulangan teror di markas Batalion Komando 461
Paskhas di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, 1
Desember 2014. Dalam latihan kali ini, Moeldoko menggabungkan tiga tim
antiteror sekaligus, yakni dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara. “Total prajurit yang diturunkan ada 627 orang,” kata
Moeldoko dalam siaran pers yang dikeluarkan Pusat Penerangan Mabes TNI.
Pasukan tersebut terdiri atas 50 personel Komando Latihan, 250
personel gabungan tiga tim antiteror TNI dari Satuan 81 Gultor Komando
Pasukan Khusus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo 90 Paskhas TNI AU.
Ikut dilibatkan pula 48 personel pendukung Detasemen Komunikasi dan
Elektronika (Denkomlek), 15 personel Protokol, 237 personel Detasemen
Markas Latihan, dan 27 personel kru bantuan.
Menurut Moeldoko, latihan antiteror gabungan akan dilakukan selama
lima hari, yakni 1-5 Desember 2014. Pada 1-2 Desember 2014, latihan
Gladi Posko akan digelar di Halim Perdanakusuma. Kemudian pada 3
Desember 2014 latihan pendahuluan dilangsungkan di tempat yang sama.
Terakhir, pada 4-5 Desember 2014, latihan lapangan digelar di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta Barat.
“Saya harap latihan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk
memperlihatkan kualitas TNI di mata dunia,” kata Moeldoko. Mantan Kepala
Staf Angkatan Darat itu juga meminta anak buahnya menyiapkan tim
evaluasi latihan gabungan tersebut. Tujuannya adalah mengevaluasi dan
memperbaiki segala kekurangan yang mungkin terjadi selama latihan. (www.tempo.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar