Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Rencana
TNI untuk pembangunan pangkalan dan pembangunan pasukan di perbatasan
Indonesia-Malaysia, tepatnya di Tanjung Datu, Kabupaten Sambas,
Kalimantan Barat telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah. Dana
yang dikucurkan untuk membangun kekuatan militer darat, laut dan Udara
diperkirakan mencapai 850 miliar rupiah.
Kepastian ini disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko usai
membuka dan mengikuti ceramah umum pakar ekonomi, Prof Gustav Papanek,
di Markas Besar TNI. ”Ini (pembangunan dan deploy pasukan)
sudah disetujui. Nanti anggarannya yang akan keluar kurang lebih 850
miliar untuk membangun kekuatan laut, darat, dan udara,” kata Moeldoko
kepada wartawan, Kamis (30/10).
Moeldoko menambahkan, telah bekoordinasi dengan Kementerian
Pertahanan terkait penggunaan anggaran tersebut. Sebelumnya,
permasalahan perbatasan di tanjung datu sempat menjadi sorotan lantaran
upaya Malaysia untuk membangung mercusuar di kawasan perairan tanjung
datu, yang sebenarnya masih masuk ke dalam wilayah Indonesia.
Terkait koordinasi kerja dengan Menhan yang baru, Moeldoko optimis
tidak akan menemui banyak kendala dengan Menteri Pertahanan, Ryamizard
Ryacudu. Terlebih, Ryamizard merupakan purnawirawan TNI dan mantan KSAD.
“Saya kira, Menhan sebagai mantan KSAD akan lebih bisa dan cepat memahami bagaimana kebutuhan TNI ke depan,” kata Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, tidak ada perbedaan dan perubahan yang
signifikan terkait rencana pembanguan kekuatan TNI, yang dibahas bersama
dengan Kemenhan. Namun, untuk saat ini, lanjut Moeldoko, pihaknya
tengah menyiapkan dan menyusun Rencana Strategis peningkatan
kesejahteraan prajurit. “Saya harap ini bisa segera terealisasi,” tutur
Moeldoko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar