PT Dirgantara Indonesia menyerahkan Pesawat Udara CN-235 220 Patroli
Maritim kepada Kementerian Pertahanan yang langsung diserahkan ke Pusat
Penerbangan TNI AL, Rabu (17/9/2014). Serah terima yang dilaksanakan di
Apron Base Opps Lanudal Juanda itu dihadiri Menteri Pertahanan RI, Prof
Purnomo Yusgiantoro.
Pesawat CN 235 220 MPA bernomor. P-862 adalah pesawat udara jenis
patroli Maritim ke tiga yang diserahkan PTDI. Sebelumnya dua pesawat
serupa yang diberi nomor P-860 dan P-861 telah diserahkan di tahun 2013.
“Ini merupakan langkah baik bagi industri pertahanan dalam negeri.
Ini juga bukti industri pertahanan dalam negeri sudah bersaing,” kata
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
CN 235 MPA akan mendukung kebutuhan penerbagan TNI AL sebagai patroli
udara dan maritim dengan kemampuan pengintaian dan pengawasan. Pesawat
ini akan menjadi kepanjangan tangan, mata dan telinga bagi kapal perang
yang melaksanakan operasi tempur maupun operasi keamanan laut.
Pesawat buatan dalam negeri ini memiliki karakteristik umum panjang
21,40 meter, bentang sayap 25,81 meter, tinggi 8,18 meter, dan memiliki
tenaga penggerak dua mesin General Electric CT79 C Turboprop 1395KW
(1850bhp). Kecepataan maksimum. Yang dimiliki 509 km per jam dan jarak
jangkau 796 km (496 mil).
Pengadaan pesawat terbang ini adalah bagian dari rencana pemenuhan
kebutuhan Minimal Essensial Force Alutsista TNI AL hingga 2024.
Rencananya Pusat Penerbangan TNI AL akan menerima pesawat sejenis hingga
12 buah.
Penambahan alutsista di antaranya untuk pesawat latih, helikopter
AKS, helikopter AKPA. Total diperkirakan akan ada penambahan mencapai 50
pesawat udara dan helikopter.
(tribunes.com).
(tribunes.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar