Rabu, 13 November 2013

Ini Dia Rimba Belantara di Kaltara, Lokasi Jatuhnya Heli MI-17

 
Foto: Istimewa

Kerja keras tim SAR gabungan untuk mengevakuasi 13 korban tewas jatuhnya heli MI-17 milik TNI AD usai sudah. Namun demikian, beratnya medan di lokasi kejadian yang berada di tengah hutan belantara Kalimantan, tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya.

Ya, hutan belantara di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), dikenal masih sangat perawan. Termasuk wilayah yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia. Di sana juga masih ada Taman Nasional Kayan Mentarang yang dikenal masih sangat perawan dan menyimpan banyak kekayaan keanekaragaman flora dan fauna Indonesia khas negara tropis.

Hari Sabtu (9/11/2013) lalu, sekitar pukul 09.45 WITA, Heli MI-17 buatan Rusia yang mengangkut total 19 orang penumpang itu hilang kontak dengan Bandara Juwata Tarakan. Sekitar pukul 10.30-11.00 WITA dinyatakan bahwa helikopter dalam keadaan bermasalah.

"Saat itu dinyatakan trouble dan kami sudah bersiap-siap terjun ke lokasi," kata Kasi Operasional Basarnas Kaltim, Mujiono, dalam perbincangan bersama detikcom melalui telepon, Senin (11/11/2013).

Tim SAR gabungan Basarnas bersama Paskhas TNI berjumlah 5 orang menjadi tim pertama yang tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 14.45 WITA setelah diketahui titik koordinatnya. Lokasi jatuhnya heli tidak semudah yang dibayangkan karena berada di medan lereng dengan kemiringan 60-80 derajat dan berada di ketinggian 3.000-4.000 dpl (di atas permukaan laut). Bahkan cuaca berkabut dikelilingi hutan belantara serta lereng dan bukit menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR menuju lokasi heli.

"Kami menuruni ke lokasi heli dengan prosentase kemiringan itu juga harus menggunakan peralatan, tidak sembarangan dan kondisi heli saat itu masih sangat panas. Mungkin itu menyebabkan proses evakuasi berjalan agak lambat tapi kami berhati-hati dan berupaya sekuat mungkin," ungkap Mujiono.

"Yang jelas, menuju ke lokasi jatuhnya heli tidak turun seperti biasa. Medan berat karena di kelilingi hutan lebat, berkabut di bawah titik heli jatuh ada jurang. Kami juga harus membuat landasan helipad bersama TNI untuk memudahkan evakuasi," ungkap Mujiono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar