Jumlah KCR (Kapal Cepat Rudal) 60 Sampari Class TNI AL kedepannya
akan bertambah empat unit lagi setelah kini ada tiga unit kapal yang
telah diluncurkan. Keempat Sampari Class dikabarkan akan dibekali CMS
(Combat Management System) besutan Cina, mengingat bekal sistem senjata
utama di KCR 60 memang empat rudal anti kapal C-705 buatan China
Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC).
“Memang saat ini belum ada kontrak untuk pengadaan empat KCR 60
tersebut, namun kami sudah memperoleh instruksi untuk memulai
pembangunan. Kontrak formal diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa
bulan kedepan,” ujar Tjahjono Yudo, General Manager of Corporate
Strategic Planning PT PAL, dikutip dari Janes.com (8/3/2016).
Sampai saat ini, PT PAL telah menuntaskan tiga pesanan KCR Sampari
Class, yakni KRI Sampari 628, KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630. Sampai
tahun 2018 direncakan jumlah KCR-60 akan ditambah terus kuantitasnya
hingga 16 kapal guna memenuhi MEF (Minimum Essential Force).
Dengan diadopsinya CMS dari Cina, maka tak menutup kemungkinan kanon
yang sementara bertengger di KCR 60 akan diganti ke kanon besutan Cina.
Pilihannya bisa jadi menggunakan kanon CIWS (Close In Weapon System)
AK-630M, jenis kanon enam laras kaliber 30 mm yang juga digunakan di KCR
Clurit Class. Maklum selama ini ketiga unit Sampari Class masih
terlihat dipasangi meriam Bofors 40 mm L/70.
Adopsi meriam ‘lawas’ dengan kubah ini jelas terasa timpang dengan
desain kapal yang futuristik. Dari sisi daya getar, penggunaan Bofors 40
mm jelas kurang member efek getar, apalagi meriam ini pengoperasiannya
masih manual.
Untuk urusan kanon, spesifikasi teknis yang dipaparkan PT PAL bahwa
KCR 60 adalah meriam kaliber 57 mm. Bila melihat pada tampilan mockup
desain, yang bakal dipasang nantinya minimal adalah meriam reaksi cepat
jenis Bofors 57 mm MK.2, atau bisa jadi tipe MK.3. Namun spesifikasi
bisa saja dapat diganti disesuaikan dengan kebutuhan dan tentunya
anggaran yang tersedia.
“Dalam kontrak pengadaan nanti, diharapkan turut menyertai kontrak
instalasi CMS untuk tiga kapal pertama,” papar Tjahjono Yudo. Pada tahap
instalasi, PT PAL akan mengundang kontraktor pertahanan asing dan
kontraktor dari dalam negeri. Meski begitu, pihak PT PAL tetap yang akan
memimpin dalam tahap integrasi CMS ke dalam platform kapal perang.
KCR 60 punya panjang keseluruhan 60 meter dan berbot total 460 ton.
Sebagai kapal cepat, KRI Sampari disokong 2 mesin diesel yang
masing-masing punya kekuatan 2880 KW. Dari mesin tersebut, dapat dicapai
kecepatan maksimum 28 knot, kecepatan jelajah 20 knot, dan kecepatan
ekonomis 15 knot. Dengan jumlah awak 55 personel, KRI Sampari dirancang
untuk mampu berlayar terus menerus selama 9 hari. Jarak jelajahnya bisa
mencapai 2.400 nautical mile pada kecepatan 20 knot.
Bicara tentang persenjataan, platform KCR 60 dirancang untuk bisa
membawa empat peluncur rudal C-705, dimana masing-masing dua peluncur
menghadap arah yang berlawanan. (Gilang Perdana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar