Sebagai spesialis tempur laut khusus, lumrah bila Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI AL memiliki beberapa koleksi wahana tempur bawah air modern. Selain jenis KTBA (Kendaraan Tempur Bawah Laut) SEAL Carrier, Sub Skimmer, She Shadow dan DPS (Diver Propulsion Device) yang telah kami bahas di artikel terdahulu, namun ada lagi KTBA Kopaska yang tak bisa dilewatkan keberadaannya, yakni Seabob Black Shadow 730 buatan Rotinor GmbH, Jerman.
Dengan dimensi 1,766 x 474 x 402 mm, Seabob Black Shadow 730 (SBS 730) yang masuk ketegori skuter (scooter) bawah air menjadi wahana tempur dengan ukuran paling kompak yang dioperasikan Kopaska. Selain desain yang ergomis, cirri khas SBS 730 ditandai penggunaan tenaga pendorong dari E-jet engine yang mengusung mekanisme torsi tinggi dengan kendali mikroprosesor yang dikendalikan 3 phase sinus power management system. Pihak Rotinor penggaan E-jet engine terbilang sangat efisien, minim perawatan, dan handal dalam pengoperasian, hal ini dibuktikan dari uji ketahanan 10.000 jam operasi dengan full load, SBS 730 tidak mengalami kerusakan dan penurunan kinerja.
Anggota Kopaska melaju dengan Seabob SBS.
Dengan menggunakan alat selam Closed Circuit misi penyusupan bisa melaju tanpa terdeteksi.
Seperti halnya KTBA lainnya, SBS 730 dapat melaju senyap, baik saat melaju di bawah air atau di permukaan. Tenaga pendorong E-jet engine berasal dari baterai high-energy Li-Ion accumulators yang biasa digunakan sebagai baterai pada satelit. Baterai ini dirancang untuk dapat beroperasi optimal hingga 18 tahun. Dalam uji ketahanan 2.000 jam, tidak ada penurunan yang signifikan dari kinerja baterai, dan tidak ditemukan memory effect. Charging time yang dibutuhkan untuk baterai memakan waktu 4,5 jam.
Dari kemapuan renangnya, SBS yang dapat ‘membawa’ 2 pasukan amfibi, punya kecepatan maksimum hingga 11,4 km per jam dan jarak jangkau 20 km. Sementara kemampuan menyelamnya sampai kedalaman 60 meter. SBS 730 yang punya bobot 110 kg, dilengkapi 10 level tingkat kecepatan. Dalam kondisi normal, SBS 730 memiliki endurance 3 jam. Sebagai wahan penyusupan pasukan amfibi, SBS 730 juga dirancang untuk mudah diterjukan ke laut lewat parasut.
SBS 730 dengan pasarut.
Mengenai sensor yang melekat pada SBS 730 mencakup sonar head, sonar system, piezo sensor, underwater compass, dan digital operation display. Merujuk informasi dari situs survitecgroup.com, sampai saat ini pengguna SBS 730 baru Indonesia dan Singapura. Keberadaan wahana ini juga telah mendapat perhatian dari Menhan Ryamizard Ryacudu saat melakukan kunjungan Markas Kopaska di Pondok Dayung, Jakarta Utara pada bulan September 2015. (Haryo Adjie)
Spesifikasi SBS 730:
– Speed control: 10 power levels
– Speed up to: 11,4 km/hours
– Energy – without memory effect: High-Energy Li-Ion accumulators
– Total capacity: 4.5 kw/h; 60 V; 40 Ah
– Operating time- average: 3 hours
– Operating distance – average: 20 km
– Charging time: 4,5 hours
– Maximum diving depth: 60 meter
– Weight: 110 kg
– Dimensions in L x W x H: 1,766 x 474 x 402 (in mm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar