Jumat, 07 Februari 2014

Presiden Minta Pasukan Zeni TNI Bantu Perbaikan Jalan di Jalur Pantura



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Batalyon Zeni Konstruksi 12 dan Batalyon Zeni Tempur 9 TNI AD membantu perbaikan jalan-jalan di jalur pantai utara Jawa yang rusak parah , dalam upaya percepatan  tanggap darurat akibat banjir sehingga lebih capat dan efektif.
"Kenapa kita sebut tanggap darurat, karena yang kita utamakan adalah memperbaiki dulu jalan yang rusak berat yang bisa mengganggu keamanan dan keselamatan para pengguna jalan. Setelah curah hujan berkurang dan banjir berakhir di daerah-daerah itu barulah perbaikan secara menyeluruh dilanjutkan," kata Presiden SBY dalam pengantarnya pada Rapat Terbatas Kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (7/2).
Presiden SBY menetapkan kebijakan tanggap darurat, setelah melakukan peninjauan langsung di Pekalongan, Jawa Tengah. Presiden SBY  juga mendapat laporan dari Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak seputar pelaksanaan operasi tanggap darurat.
"Pak Djoko Kirmanto (Menteri PU) kalau tidak dilakukan penambahan kekuatan (Zeni Tempur dan Zeni Konstruksi), percepatan tanggap darurat, pengalokasian anggaran yang lebih besar, maka tidak akan berhasil," kata Presiden, seraya mengatakan bahwa dia sudah memerintahkan pimpinan TNI untuk melakukan "Bhakti TNI".
Kepada peserta rapat Presiden SBY mengatakan bahwa dia banyak menerima SMS dari masyarakat yang nadanya menginginkan pemerintah segera menangani jalan-jalan berlubang di sepanjang Pantura.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya selama 4 (empat) hari (2-5 Februari), Presiden SBY dan Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke Sumedang, Majalengka, Kuningan di Jawa Barat, dan Pekalongan, Jawa Tengah.
Setelah meninjau langsung sekolah dan rumah sakit, Presiden SBY menilai bahwa program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), bantuan siswa miskin, program peningkatan kesejahteraan guru, dan program Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (SJKN) atau yang dikenal dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah berjalan baik.
"Saya bertekad agar pendidikan kita makin kedepan makin berkualitas, makin terjangkau, dan gratis bagi rakyat tidak mampu. Itu kebijakan kita, itu tekad kita," kata Presiden.
Kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Presiden SBY meminta untuk melakukan sesuatu selama sembilan bulan masa jabatannya.
Presiden memuji kelengkapan fasilitas Rumah Sakit Kabupaten Sumedang, serta berjalannya program sistem jaminan kesehatan nasional atau BPJS Kesehatan. "Saya kira yang menyertai kunjungan saya harus mengatakan baik. Saya tidak mengira bahwa fasilitas rumah sakit selengkap itu untuk ukuran kabupaten. Pelayanan kesehatannya juga baik," kata Presiden SBY.
Walau begitu, Presiden SBY mengakui masih adanya kekurangan. “Saya pesan kepada Menteri Kesehatan agar terus  meningkatkan pelayanan, sehingga sistem jaminan nasional yang dijalankan sebulan lalu berjalan baik. Pastikan saudara-saudara kita yang tidak mampu ditanggung negara," pesan SBY.
Kepada Menkes, Presiden juga meminta untuk memastikan kesejahteraan para dokter dan tenaga medis untuk terus meningkat.
Dari kunjungannya ke industri tahu Sumedang, Presiden SBY mengakui telah mengetahui adanya hambatan pasokan kedelai. Namun dengan adanya UMKM, para kalangan industri kecil terbantu.
"Dulu ketika kita mengalami krisis ekonomi, meskipun repot tapi kalangan usaha mikro, kecil  dan menengah tidak rontok karena ada sabuk pengamannya., bahkan  sekarang telah bertumbuh dengan baik," tambah Presiden SBY.
Kepada para gubernur dan bupati, Presiden berpesan untuk terus mendorong usaka mikro, kecil, menengah.
Sedang menyangkut pembangunan Bandara Internasional Majalengka, Presiden mengharapkan pembangunannya selesai pada 2018. "Nanti ekonomi Jawa Barat bagian timur dan Jawa Tengah bagian barat akan tumbuh makin pesat, karena terbukanya wilayahnya tersebut. Menteri Perhubungan saya harap hingga Oktober tahun 2014 ini  melakukan tugasnya dengan baik," katanya. (WID/Kun/Humas Setkab/ES)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar