Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo
Yusgiantoro mengunjungi Airbus Military di Sevilla Spanyol untuk
meninjau produksi pesawat angkut A400 dan Petempur Eurofighter. “Dalam
kunjungan ini Menhan sekaligus akan menghadiri peluncuran dan serah
terima simbolik produksi ke-6 pesawat C295,” ujar Atase Pertahanan RI
Madrid Kol. Laut (E) Agus Adriyanto kepada detikcom, Selasa (5/2/2014).
Peluncuran ini menandai selesainya produksi 6 unit pesawat C-295 di
Spanyol dari total 9 unit pesawat dalam kerangka produksi bersama PT DI
dan Airbus Military untuk meningkatkan alutsista TNI. Untuk produksi
selanjutnya dari order angkatan pertama TNI, yakni pesawat unit ke 7, 8
dan 9 sepenuhnya akan dikerjakan di Bandung- Jawa Barat. Demikian juga
dengan order angkatan ke-2 sebanyak 7 unit.
Kunjungan tanggal 5 dan 6 Februari 2014 ini, dalam rangka
meningkatkan kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Spanyol, terutama
di sektor pertahanan.
Selama kunjungannya, Menteri Pertahanan dijadwalkan bertemu dengan
rekannya Menteri Pertahanan Kerajaan Spanyol, Pedro Alvarez dan
berkunjung ke perusahaan Airbus di Seville. Pada kesempatan itu, Menteri
Pertahanan Indonesia mengamati persiapan commissioning (Unfold) pesawat
C-295 yang diproduksi oleh Airbus.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga memperhatikan pesawat
Eurofighter Thypoon di bandara Airbus Getafe dan menerima penjelasan
dari galangan kapal Freire dalam kaitannya dengan pembangunan kapal
latih (perahu layar), untuk menggantikan KRI Dewaruci. Tidak ketinggalan
pihak Galangan Kapal Navantia mempresentasikan produk yang dihasilkan
oleh perusahaan mereka.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of
Understanding (MoU) Kerja Sama di bidang pertahanan yang ditandatangani
oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan Menteri Pertahanan
Kerajaan Spanyol, di Jakarta pada tanggal 13 Februari 2013.
Nota Kesepahaman telah dirintis oleh kedua negara pada tahun 2007
dalam rangka meningkatkan kerja sama di bidang ilmu pengetahuan terkait
penggunaan sistem dan peralatan militer, kerja sama operasi militer
selain perang dan teknologi serta kerjasama dalam pengembangan industri
penerbangan.
Penandatanganan Memorandum of Understanding dimotivasi oleh kebijakan
Pemerintah Spanyol yang bertujuan mengembangkan dan meningkatkan
hubungan dengan negara-negara di kawasan Asia – Pasifik. Kebijakan ini
dilakukan tidak hanya oleh Departemen Luar Negeri dan Kerjasama, tetapi
juga oleh Kementerian Pertahanan Kerajaan Spanyol .
Melalui hubungan ini diharapkan Indonesia dan Spanyol dapat
memperluas kerjasama di daerah lain, termasuk kerjasama dalam domain
maritim, terutama pembuatan kapal. (detik.com / embajadaindonesia.es).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar