PT Dirgantara Indonesia (PTDI) optimistis merampungkan
pembuatan dua unit pesawat N-219 dan akan menjadi kado istimewa pada HUT
ke-70 RI tahun 2015. “Pesawat N-219 yang merupakan produk asli PTDI
optimitis rampung pada Agustus 2015 dan menjadi kado bagi HUT ke-70 RI,”
kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso di sela acara
HUT PTDI ke-38 di Bandung, Sabtu.
Setelah merampungkan prototype sebanyak dua unit, PTDI menargetkan
untuk bisa memasarkan pesawat baling-baling tersebut pada 2015-2016.
Menurut Budi Santoso, pesawat yang rencananya membidik pasar
penerbangan perintis itu merupakan hasil rancangan insinyur-insinyur
PTDI yang dirancang dengan tingkat kehandalan yang bersaing di kelasnya.
“Kami ingin buktikan kepada calon pengguna keunggulan dari pesawat
ini. Bila mendapat respon pasar PTDI memiliki kapasitas untuk bisa
memproduksi 12 hingga 18 unit per tahun,” kata Budi Santoso.
Pesawat yang berkapasitas 19 penumpang itu, akan dirilis dengan harga 5 juta dolar AS. Harga sangat bersaing di kelasnya.
PTDI memiliki pengalaman bidang teknologi kedirgantaraan dan selama
ini telah menjadi mitra sejajar dengan produsen pesawat dunia seperti
Boeing, Eurocopter dan lainnya.
“Pesawat N-219 memiliki pasar potensial, keunggulannya bisa melayani
penerbangan perintis dengan landasan pendaratan dan pacu yang pendek,”
kata Budi.
Pasar di dalam negeri cukup terbuka, yakni untuk melayani rute
perintis di Kalimantan dan Papua yang saat ini dilayani oleh pesawat
kecil yang dioperasikan oleh operator penerbangan perintis di kawasan
itu. (Antara).
Pesawat N-219 merupakan pesawat multi fungsi bermesin dua yang
dirancang oleh Dirgantara Indonesia dengan tujuan untuk dioperasikan di
daerah-daerah terpencil. Pesawat ini terbuat dari logam dan dirancang
untuk mengangkut penumpang maupun kargo.
Pesawat yang dibuat dengan memenuhi persyaratan FAR 23 ini dirancang
memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dan pintu fleksibel yang
memastikan bahwa pesawat ini bisa dipakai untuk mengangkut penumpang dan
juga kargo.
N-219 merupakan pengembangan dari NC-212 yang sudah diproduksi oleh
PT DI di bawah lisensi CASA. Selain itu PTDI juga memiliki produk
unggulan yakni CN-235 versi MPA dan sipil serta pemegang lisensi
pemasaran pesawat N-295 di kawasan Asia Pasifik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar