Seandainya haluan politik Indonesia tidak berubah pada tahun 60-an,
boleh jadi saat ini armada kapal perang, pesawat tempur, hingga kapal
selam TNI lebih dominan berasal dari Rusia. Dan salah satu silsilah
alutsista yang ditinggalkan Rusia (d/h Uni Soviet) adalah unit
helikopter AKS (Anti Kapal Selam) Mi-4 Hound. Helikopter berbasis utility tersebut memperkuat Puspenerbal TNI AL dalam persiapan Operasi Trikora.
Pasca kiprah Mi-4 berakhir, armada helikopter AKS Uni Soviet kemudian
bergeser ke generasi besutan Kamov Ka-25 Hormone. Hadirnya Kamov Ka-25
menjadi basis tumpuan pengembangan desain helikopter AKS Uni Soviet
(Rusia) selanjutnya. Dengan desain yang dirancang unik, berdimensi
tambun dan memiliki rotor utama ganda, plus Kamov tidak memiliki rotor
di bagian ekornya, sampai saat ini turunan heli berdesain sejenis masih
terus eksis memperkuat armada heli AKS Rusia. Turunan dari Ka-25 seperti
Kamov Ka-27 Helix yang digunakan aktif oleh AL Rusia, AL Vietnam, AL
India, AL Cina, dan negara-negara lain pengguna setia sista asal Rusia.
Bila merujuk ke teori kedekatan politik, bisa jadi TNI AL dahulu tak
akan mengalami ‘kekosongan’ kekuatan heli AKS, terlebih pasca pensiunnya
Mi-4 akibat embargo suku cadang. Seumpama dengan konfigurasi armada
frigat/korvet dari Rusia yang dominan, besar kemungkinan Puspenerbal TNI
AL juga akan mengoperasikan varian Kamov Ka-25 atau Ka-27.
Pada pada faktanya, pilihan baru helikopter AKS TNI AL telah
dipastikan ke AS565 MBe Panther buatan Airbus Helicopters, namun sosok
keluarga Kamov Ka-27 juga kerap kali mengangkasa di langit Indonesia.
Yang dimaksud adalah helikopter Kamov Ka-32A 11BC milik Pegasus Air
Services, perusahaan charter pesawat/helikopter nasional yang berkantor
di Jakarta. Ka-32A 11BC adalah varian langsung dari Ka-27. Dikutip dari
Wikipedia, Ka-32A 11BC adalah varian sipil Ka-27 yang telah mendapat
sertifikasi dari Kanada dan Uni Eropa dengan basis mesin Klimov 2 x
TV3-117MA.
Kamov Ka-32A 11BC dibangun dengan spesifikasi yang digariskan lembaga
transport Kanada. Sertifikasi heli ini diperoleh pada 11 Mei 1998 dan full clearance
diperoleh pada 26 Februari 1999. Uniknya, Ka-32A 11BC menjadi
helikopter asal Rusia yang pertama kali mendapat sertifikasi dari Eropa
Barat. Selain peran sebagai heli transport penumpang, Ka-32A 11BC yang
multipurpose cocok digunakan sebagai angkut penumpang, medical
evacuation, cargo transport, fire fighting, dan SAR.
Di Indonesia, Ka-32A 11BC populer digunakan saat berlaga sebagai heli pemadang kebakaran (fire fighting)
saat misi pemadaman kebakaran hutan di Kalimantan pada tahun 2015 lalu.
Ka-32A 11BC disewa oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
dengan ongkos sewa Rp150 juta per jam. Sebagai heli pemadam kebakaran,
heli ini membawa Bumbi Bucket yang dapat membawa air 5 ton
untuk diguyurkan ke hotspot. Bahkan jika mau lebih serius lagi, bisa
disematkan fire fighting cannon. Untuk tugas komersial lain, Ka-32A 11BC
juga laris dipakai sebagai wahana pemasangan instalasi tower. Heli ini
dapat memberi peran tatkala harus dilakukan pemasangan konstruksi di
ketinggian.
Heli buatan Rusia ini digunakan untuk memadamkan ratusan titik api
yang tersebar di sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat. Para awak yang
menerbangkan helikopter itu yaitu pilot Kapten Sergei Zamchevskii
dibantu kopilot Konstantin Oleiinik dan teknisi Aleksandr Kamornikov
adalah para penerbang kawakan. Mereka memiliki lebih dari 2.000 jam
terbang khususnya melakukan “water bombing” untuk memadamkan kebakaran
hutan.
Dalam sekali terbang, helikopter ini mampu mengudara 2,5 hingga 3,5
jam, dengan menghabiskan 2.000 hingga 2.300 liter bahan bakar,
tergantung jarak terbangnya. Komandan Satgas Water Bombing BPBD Kalbar,
Bosman, mengatakan prioritas penanganan kebakaran dan kabut asap di
wilayah dalam radius 50 mil laut di sekitar bandara Supadio, Pontianak.
Helikopter yang aslinya dirancang Nikolai Ilyitch Kamov ini dirancang
unik dengan bentunya yang tambun dan memiliki rotor utama ganda , beda
dari helikopter kebanyakan, kamov ini tidak memiliki rotor di bagian
ekornya.
Varian awalnya, Kamov Ka-25 dioperasikan AL Soviet pada tahun 1966. Heli tempur ini pada awalnya dibuat dari mesin sepeda motor, 27 hp BMW. Meski begitu ketika sudah dikembangkan dan dioperasikan, Ka-25 ternyata termasuk helikopter bermesin tangguh. NATO yang kemudian mengakui ketangguhan mesin Ka-25, bahkan memberikan call sign yang khas, Harmone. Dua unit mesin Ka-25. Glushenkov GTD-3F memang patut dipuji, pasalnya mampu menghasilkan tenaga raksasa sebesar 11.000 tenaga kuda.
Varian awalnya, Kamov Ka-25 dioperasikan AL Soviet pada tahun 1966. Heli tempur ini pada awalnya dibuat dari mesin sepeda motor, 27 hp BMW. Meski begitu ketika sudah dikembangkan dan dioperasikan, Ka-25 ternyata termasuk helikopter bermesin tangguh. NATO yang kemudian mengakui ketangguhan mesin Ka-25, bahkan memberikan call sign yang khas, Harmone. Dua unit mesin Ka-25. Glushenkov GTD-3F memang patut dipuji, pasalnya mampu menghasilkan tenaga raksasa sebesar 11.000 tenaga kuda.
Sistem avionic yang dimiliki Ka-25/Ka-27 cukup mutakhir seperti
perangkat untuk terbang siang dan malam serta dalam segala cuaca, auto
pilot, antena IFF (identification fried or foe) untuk identifikasi
pesawat kawan atau lawan, radar, sonar, sonobuoy, radar pelacak kapal
selam yang ditempatkan di bawah hidung helikopter. Sementara
persenjataan yang dibawa Ka-25 terdiri dari sepasang torpedo kaliber 450
mm. Alat peluncur torpedo merupakan perangkat yang cukup mutakhir
karena sanggup dioperasikan untuk meluncurkan torpedo berhulu nuklir
atau torpedo konvensional.
Dalam setiap misi tempur, Ka-25 dioperasikan oleh kru yang terdiri
dari pilot, kopilot, dan tiga kru yang bertugas mengoperasikan berbagai
perangkat yang berkaitan dengan persenjataan serta alat komunikasi
lainnya. Saat difungsikan sebagai heli transport pasukan, Ka-25 yang
punya kabin luas sanggup mengangkut pasukan bersenjata lengkap sebanyak
16 personel.
Di antara varian yang diproduksi, tipe Kamov Ka-29TB merupakan
generasi terbaru yang paling canggih. Kaca atau glass cockpit-nya tahan
peluru dan sistem avionic maupun persenjataan hampir menyamai heli
tempur Mi-35P Hind yang digunakan Puspenerbad TNI AD. Sementara bekal
senjata yang dapat dibawa seperti senapan mesin gatling empat laras
kaliber 7,62 mm, rudal 9M 114 Shturm, dan dua dispenser roket UV 32/57 atau B-8V20 kaliber 80 mm. Senjata internal standarnya berupa torpedo dan bom.
Dengan empat buah roda, varian Kamov memang ideal dioperasikan di
atas deck kapal perang. Sebab lain heli ini awet digunakan di atas
perairan, lantaran Kamov Ka-25/Ka-27 dan Ka-32A 11BC dilengkapi emergency float
yang cukup besar, menjadikan helikopter cukup aman saat melakukan
pendaratan darurat di air. Hal lain lagi, adopsi rotor utama ganda
menjadikan helikopter ini mampu hovering lebih tinggi, lebih lama, dan stabil, suatu hal yang amat diperlukan bagi helikopter pemburu kapal selam dan helikopter SAR.
Spesifikasi Kamov Ka-32A 11BC:
– Crew: one-three, plus two-three specialists (Ka-27)
– Capacity: 4,000 kg payload (Ka-32), or up to 16 troops
– Length: 11,3 m
– Height: 5,5 m
– Empty weight: 6,500 kg
– Gross weight: 11.000 kg
– Max takeoff weight: 12,000 kg
– Powerplant: 2 × TV3-117V turboshaft engines, 1,660 kW (2,230 hp) each
– Main rotor diameter: 2× 15,8 m
– Maximum speed: 270 km/h
– Cruising speed: 205 km/h
– Range: 980 km
– Service ceiling: 5.000 m
– Crew: one-three, plus two-three specialists (Ka-27)
– Capacity: 4,000 kg payload (Ka-32), or up to 16 troops
– Length: 11,3 m
– Height: 5,5 m
– Empty weight: 6,500 kg
– Gross weight: 11.000 kg
– Max takeoff weight: 12,000 kg
– Powerplant: 2 × TV3-117V turboshaft engines, 1,660 kW (2,230 hp) each
– Main rotor diameter: 2× 15,8 m
– Maximum speed: 270 km/h
– Cruising speed: 205 km/h
– Range: 980 km
– Service ceiling: 5.000 m
Tidak ada komentar:
Posting Komentar