PT Dahana tengah memproduksi bom untuk
melengkapi persenjataan pesawat tempur jenis Sukhoi milik Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Udara. “Untuk sementara, kami produksi 600
bom,” kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat ditemui Tempo di
pabrik bahan peledak di Cibogo, Subang, Jawa Barat, Jumat, 14 November
2014.
Menurut dia, bom sebanyak itu diproduksi hanya untuk memenuhi
kebutuhan latihan. “Kalau buat persiapan perang, ya, kurang. Kecuali
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dua skuadron Sukhoi buatan Rusia,”
ujarnya. Bom buatan Dahana memang belum dipersiapkan untuk kepentingan
ekspor. “Kepentingan dalam negeri dulu, baru ekspor.”
Direktur Utama PT Dahana Ferry Sampurno mengatakan bom produksi
perusahan pelat merah itu kini sudah masuk tahap uji coba. “Tes sedang
dilakukan TNI AU di Lumajang,” ujar Ferry.
Menurut dia, uji coba selanjutnya dilakukan pada 15 Desember 2014 di
Madiun dan Makassar, langsung di pesawat Sukhoi. Massa satu unit bom
buatan para putra bangsa itu 40 kilogram TNT. “Daya ledak 400 gram bom
ini bisa menghancurkan satu rumah tipe 45,” kata Ferry.
(TEMPO.CO).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar