TNI Angkatan Laut terus melengkapi Alat
Utama Sistem Persenjataan (Alutsista). Terbaru adalah pembuatan Kapal
Cepat Rudal (KCR) berlambung tiga (Trimaran) 63 meter. Kapal tersebut
diproduksi oleh PT Lundin Industry Invest yang berbasis di Banyuwangi.
Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Dr Marsetio meninjau
proses pembuatan kapal tersebut di Pantai Cacalan, Banyuwangi. Turut
mendampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Komandan Pangkalan
TNI AL Banyuwangi Letkol Laut (P) Edi Eka Susanto, Komandan Kodim 0825
Banyuwangi Letkol Inf Mangapul Hutajulu, dan Kepala Kejaksaan Negeri
Banyuwangi I Made Parma.
“Ini merupakan salah satu kunjungan ke galangan kapal kebanggaan
nasional karena di sinilah Kapal Trimaran dibuat. Ini juga menjadi
kebanggaan bagi warga Banyuwangi, karena ternyata daerah di ujung timur
Pulau Jawa ini menjadi salah satu produsen alat pertahanan negara,” kata
Laksamana Marsetio, Jumat (24/10/2014).
Laksamana Marsetio mengatakan, Kapal Trimaran yang terbaru ini
merupakan yang pertama di Asia. Selain bekerja sama dengan Swedia, dalam
pembuatan desain Trimaran, TNI Angkatan laut juga melibatkan BUMN yang
bergerak di bidang industri pertahanan nasional seperti PT PAL (Persero)
dan PT Pindad (Persero).
“Untuk tahap pertama, TNI AL memesan empat kapal. Sekarang di sini sedang dibuat yang pertama,” ujar Marsetio.
Desain KCR Trimaran yang terbaru ini sedikit berbeda dengan Kapal
Trimaran yang sebelumnya. Kapal terbaru ini akan terbuat dari bahan
tahan api dan anti-radar.
“Kapal ini tidak hanya akan dipakai di dalam negeri, tapi akan
menjadi salah satu produk pertahanan unggulan yang akan dijual ke luar
negeri. Seperti kapal LPD yang diproduksi PT Pindad sudah dipesan oleh
Angkatan Laut Filipina. Nanti kapal ini juga akan kita jual ke luar
negeri,” imbuh Marsetio.
Bupati Anas mengaku bangga karena kapal canggih itu diproduksi di
Banyuwangi dengan sinergi swasta dan BUMN di bidang industri pertahanan.
“Industri pertahanan adalah industri strategis bagi bangsa. Banyuwangi
ikut bangga,” katanya.
Selain industri pertahanan, mobil listrik berukuran mini juga segera
diproduksi di Banyuwangi. Produksi ini melibatkan teknologi Swedia di PT
Lundin Industry yang berbasis di Banyuwangi.
“Dubes Swedia dalam waktu dekat ini akan ke Banyuwangi. Saya berharap
ada transformasi teknologi, pengetahuan, budaya inovasi bagi kami yang
ada di Banyuwangi,” tutur Anas. (detik.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar