Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono ternyata menaruh perhatian besar
terhadap keberadaan kapal khusus angkut tank KRI Teluk Bintuni buatan PT
Daya Radar Utama (DRU) Lampung. Hal tersebut Saibumi.com simpulkan dari penjelasan dua anggota Satgas Letkol Haris Punomo (40) dan Mayor Yan Saragih (35).
“Bapak Presiden memang sudah
memprogramkan untuk sistem pertahanan dan keamanan negara kita
menggunakan produk asli buatan dalam negeri. Juga dengan memakai
bahan-bahan yang dihasilkan oleh negara kita sendiri. Jadi, dengan
selesainya KRI Teluk Bintuni ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
Bapak Presiden,” kata Letkol Haris Punomo.
Lebih lanjut Mayor Yan Saragih
mengatakan KRI Teluk Bintuni sudah dijadwalkan meninggalkan galangan
kapal PT DRU Lampung yang berada di KM 12 Srengsem Panjang pada 25
September 2014. “Rencana berangkat malam dari galangan kapal PT DRU
Lampung. Menuju Jakarta dahulu. Soalnya Bapak Presiden SBY mau melihat
langsung dulu kapal ini. Mau diinspeksi dulu. Kemudian tanggal 28
September 2014 dijadwalkan untuk dimuat 10 tank Leopard. Baru berangkat
ke Surabaya. Jadi kapal dalam kondisi full loaded menuju Surabaya,”
jelas Yan Saragih rinci.
Disebut full loaded karena keberadaan
sepuluh tank jenis Leopard milik Angkatan Darat yang didatangkan dari
Jerman tersebut menambah sistem persenjataan yang sudah dipasang saat
KRI Teluk Bintuni meninggalkan Lampung.
Saat HUT TNI 7 Oktober 2014 (seharusnya
pada 5 Oktober 2014, hanya karena tahun ini bertepatan dengan Perayaan
Idul Adha, acara HUT TNI dimundurkan), KRI Teluk Bintuni menjadi maskot
dalam parade kapal perang yang akan melintas didepan Presiden SBY dan
tamu-tamu besar lainnya. “Setiap kapal perang itu ada hirarkinya. Kapal
perang ini akan jadi maskot untuk kapal pertahanan khusus yang
diproduksi oleh dalam negeri. Nah, sebelum ikut dalam parade, KRI Teluk
Bintuni dan para ABK dijadwalkan ikut latihan membentuk formasi yang
akan ditampilkan saat parade didepan Presiden SBY,” jelas Haris lagi. (www.saibumi.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar