TNI AL sedang bernegosiasi dengan PT DI untuk akusisi antara 11
hingga 16 helikopter anti-kapal selam AS 565 Panther . “Kami sedang
bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia tentang pengadaan ASW Panther,
tetapi jumlahnya masih dibahas”, ujar Wakil Presiden Marketing PT DI
Arie Wibowo.
Dia mengatakan TNI AL membutuhkan minimal 11 helokopter, namun jumlahnya bisa mencapai 16 unit.
Arie Wibowo menambahkan kontrak kemungkinan ditandatangani di akhir
tahun 2014. Pengiriman dilakukan 12 bulan setelah kontrak ditandatangani
dan selesai dalam waktu dua tahun. Namun hal itu akan tergantung dengan
paket kelengkapan yang akan digunakan helikopter.
Jika kontrak ditandatangani, maka PT DI akan mendapatkan helikopter
setengah jadi (green aircraft) dari Airbus dan bertanggung jawab untuk
menginstal berbagai sistemnya di fasilitas PT DI Bandung, Jawa Barat.
Local content yang ditawarkan oleh AS 565 telah mengalahkan kontestan
lainnya, yakni AgustaWestland Super Lynx 300.
Helikopter AS565 bisa dioperasikan di kapal perang maupun pangkalan di darat.
PT DI dan Airbus Helicopter telah memiliki hubungan yang panjang.
Sejak tahun 2008 PT DI telah memproduksi airframe untuk helikoper Super
Puma AS332 di Bandung Jawa Barat. Dalam tiga dekade terakhir PT DI telah
memiliki lisensi untuk merakit helikopter ringan BO105 dan helikopter
transport Puma SA330.
Pada November 2013 PT DI mendapatkan order dari Airbus Helicopter, untuk membuat main fuselage helikopter Eurocopter EC225/725.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar